23 November 2023

10 Penyebab Napas Bayi Grok-grok dan Kapan Harus Waspada!

Jika saturasi oksigen pada bayi menurun, harus waspada, Moms!
10 Penyebab Napas Bayi Grok-grok dan Kapan Harus Waspada!

Napas bayi grok-grok mungkin kerap terdengar ketika Si Kecil sedang tertidur lelap.

Hal ini membuat banyak orang tua khawatir, apakah berbahaya jika terjadi terus-terusan?

Meski demikian, suara bayi yang berbunyi grok-grok ini tak membuat Si Kecil tampak gelisah atau rewel.

Lantas, apakah arti dan penyebab suara bayi grok-grok tapi tidak flu atau sakit?

Untuk itu, yuk Moms mari cari tahu apa penyebab dan bagaimana cara mengatasai napas bayi grok-grok pada artikel ini!

Baca Juga: Perbedaan Sesak Napas dan Napas Pendek, Ini Kata Dokter!

Penyebab Napas Bayi Grok-Grok

Penyebab Napas Bayi Grok-Grok
Foto: Penyebab Napas Bayi Grok-Grok (raisingchildren.net.au)

Faktanya, penyebab napas bayi grok-grok, tapi tidak flu, memiliki beragam arti dan penyebab.

Menurut dr. William Jayadi Iskandar, Sp. A, Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Anak, RS Pondok Indah, Jakarta Selatan, ada beberapa penyebab napas bayi grok-grok.

"Napas bayi yang terdengar grok-grok biasanya disebabkan oleh hipersensitivitas saluran napas atas," ujarnya kepada Orami.

Hal tersebut biasanya disebabkan oleh:

Berikut penjelasan lengkapnya, Moms!

1. Paru-paru Bayi Berfungsi

Pengamat Kesehatan di Inggris, Harriet Gibbs, menyatakan, napas bayi grok-grok adalah tanda normal yang dialami ketika bayi baru lahir.

Selain grok-grok, bunyi lain seperti sedang mencicit, mendengus, atau bersin pun sering terdengar.

Hal ini disebabkan paru-paru dan hidung kecil bayi yang baru saja mulai menghirup udara atau berfungsi.

Ini adalah cara bayi beradaptasi setelah 9 bulan lamanya di dalam rahim ibu.

2. Ada Lendir di Hidung

Napas bayi grok-grok
Foto: Napas bayi grok-grok (babynowbrand.com)

Adapula penyebab lain yang membuat napas bayi grok-grok tapi tidak flu adalah lendir di hidung!

Hal tersebut bisa jadi karena lendir dari hidung saat bayi baru lahir, tidak dibersihkan.

Akibatnya, menumpuk dalam waktu lama dan membuat napas bayi berbunyi grok-grok!

Moms bisa meminta bantuan kepada penolong persalinan, seperti bidan dan dokter kandungan.

3. Proses Pembersihan Saluran Napas

Melansir laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), penyebab napas bayi grok-grok karena proses alamiah pembersihan saluran napas.

Dalam keadaan normal, dinding saluran napas manusia menghasilkan cairan lendir yang banyak fungsinya.

Salah satu fungsi utama adalah untuk pertahanan saluran napas dan memerangkap zat asing yang terhirup dalam udara.

Lendir ini kemudian dibawa ke luar oleh tubuh yang disebut bersihan mukosilier (mucociliary clearance).

Bersihan mukosilier ini dapat diibaratkan seperti petugas kebersihan (cleaning service) di saluran napas kita.

Baca Juga: Intubasi, Prosedur Medis untuk Mengembalikan Napas yang Hilang

4. Asam Lambung Naik

Napas bayi grok-grok
Foto: Napas bayi grok-grok (Babycenter.com)

Pernahkah Si Kecil napas grok-grok setelah menyusu? Ini menunjukkan adanya indikasi asam lambung naik.

GERD membuat sejumlah orang, bayi sekalipun, merasakan perasaan tidak nyaman pada bagian dada.

Ini pun membuat saluran napas membengkak dan teriritasi. Akibatnya, bernapas berisik seperti grok-grok.

Ukuran lambung bayi yang masih kecil pun terkadang membuat tidak semua jenis makanan bisa dicerna dengan baik.

Oleh karena itu, pastikan bayi menerima MPASI pertamanya setelah berusia 6 bulan ke atas.

5. Kelainan Kotak Suara

Penyebab napas bayi grok-grok setelah minum ASI karena ada indikasi gangguan kesehatan tertentu.

Melansir Kids Health, laringomalasia adalah penyebab umum pernapasan berisik pada bayi.

Ini terjadi ketika laring atau kotak suara bayi tak berfungsi dengan baik.

Saat bayi menarik napas, bagian laring di atas pita suara jatuh dan menghalangi jalan napas bayi untuk sementara.

Hal ini perlu perawatan medis yang dibantu oleh seorang dokter.

6. Zat Asing Masuk

Napas bayi grok-grok
Foto: Napas bayi grok-grok (med-health.net)

Napas bayi grok-grok, tapi tidak disertai gejala flu, bisa menunjukkan kemungkinan terjadinya kemasukan zat asing.

Zat asing yang dibawa dari hidung, kemudian akan sampai di paru-paru secara tidak sadar.

Bila jumlah zat asing ini lebih banyak daripada biasa, maka akan merangsang refleks batuk.

Batuk adalah suatu kondisi yang bertujuan untuk mendorong gumpalan lendir keluar.

Apabila ini terjadi, saluran paru-paru akan melakukan pembersihan secara alami.

“Jika tidak ada mekanisme alami tersebut, manusia akan tenggelam dalam lendir sendiri,” terang dr. Darmawan B Setyanto, SpA (K), dari Ikatan Dokter Anak Indonesia

7. Infeksi atau Peradangan

Jangan salah, suara yang berbunyi grok-grok juga menandakan ada infeksi yang terjadi dalam tubuh.

Infeksi atau peradangan ini membuat napas bayi menjadi berisik dan tersendat beberapa waktu.

Hal ini bisa terjadi dari berbagai faktor, baik bagi orang dewasa ataupun bayi.

Salah satunya adalah karena sistem pertahanan tubuh bayi terhadap virus penyebab infeksi masih belum terbentuk.

Faktor suhu dan kelembapan juga meningkatkan risiko infeksi yang terjadi pada saluran napas Si Kecil.

Baca Juga: 6+ Cara Mengatasi Napas Cepat pada Anak, Moms Wajib Tahu!


8. Turunan Alergi

Napas bayi grok-grok
Foto: Napas bayi grok-grok (Orami Photo Stocks)

Pada bayi baru lahir ‘petugas kebersihan’ di saluran napasnya itu belum begitu terampil sehingga sering tersisa lendir.

Suara udara napas yang melewati cairan lendir ini yang menimbulkan suara grok-grok.

Pada pasien yang mempunyai riwayat alergi dalam keluarga, ibu, ayah, atau anggota keluarga lain, keadaan ini sering terjadi.

Bila pasien mempunyai kecenderungan timbul alergi di saluran napas, maka produksi lendirnya akan lebih banyak.

Bunyi napas bayi grok-grok tapi, tidak flu menjadi salah satu yang sering terdengar.

9. Laringomalasia

Kondisi lainnya yang menyebabkan napas bayi grok-grok adalah laringomalasia, biasanya terdeteksi pada bayi baru lahir.

Suara cenderung melengking dan bertambah nyaring saat berbaring.

Kondisi ini terjadi karena ada kelebihan jaringan di sekitar laring dan tidak berbahaya.

Umumnya, laringomalasia akan hilang dengan sendirinya ketika anak menginjak usia 2 tahun.

10. Bronkiolitis

Napas bayi grok-grok
Foto: Napas bayi grok-grok (Medicalnewstoday.com)

Melansir Journal Public Health, bronkiolitis adalah infeksi saluran pernapasan bawah (paru) yang disebabkan oleh serangan virus.

Kondisi ini umum terjadi terutama saat cuaca dingin.

Gejala awal ditandai dengan pilek, batuk, kesulitan bernapas, hingga akhirnya bayi mengalami mengi.

Umumnya, gejala bronkiolitis akan berlangsung dalam hitungan hari atau minggu.

Namun dalam beberapa kasus, penyakit ini bisa terjadi selama sebulan dan butuh waktu lebih lama untuk menyembuhkannya.

Bayi bisa dirawat di rumah maupun di rumah sakit tergantung dari keparahan penyakitnya.

Baca Juga: Mengenal Resusitasi Bayi Baru Lahir, Proses Bantu Buka Jalan Napas Bayi

Napas Bayi Normal dan yang Harus Diwaspadai

Napas Bayi Normal dan yang Harus Diwaspadai
Foto: Napas Bayi Normal dan yang Harus Diwaspadai (Parenting.firstcry.com)

Menurut dr. William Jayadi, frekuensi napas bayi yang normal adalah sebanyak 40-60 kali per menit.

Napas bayi disebut sebagai napas cepat atau takipnea, jika frekuensinya meningkat lebih dari 60 kali per menit pada usia 0-2 bulan atau lebih dari 50 kali per menit pada usia 2-12 bulan.

Sedangkan, napas bayi harus diwaspadai jika sudah terdengar bunyi yang abnormal seperti bunyi ngik-ngik atau mengi, baik saat menarik atau membuang napas.

Waspadai juga napas bayi yang disertai dengan tanda-tanda sesak, seperti:

Jika Si Kecil sudah mengalami kondisi yang disebutkan di atas, sebaiknya periksakan bayi ke dokter, ya Moms.

Sebab, bisa jadi napas bayi grok-grok tersebut adalah tanda masalah kesehatan tertentu.

Kapan Napas Bayi Grok-grok Hilang?

Napas Bayi Normal dan yang Harus Diwaspadai
Foto: Napas Bayi Normal dan yang Harus Diwaspadai (Orami Photo Stock)

Meski tidak selalu terjadi, tapi sekitar 25-30 persen suara bayi grok-grok terjadi setidaknya satu kali.

Seiring bertambahnya usia, sekitar 40 persen mengalami mengi di usia tiga tahun dan hampir 50 persen saat memasuki usia enam tahun.

Terlepas banyaknya kondisi yang menyebabkan napas bayi grok-grok, ini akan hilang ketika usia bayi bertambah.

Fase seperti ini akan hilang ketika Si Kecil berusia 3 bulan ke atas.

Bahkan, sejumlah bayi pun masih mengalami hal ini sampai usianya 6 bulan.

Oleh karena itu, selagi tak ada indikasi gangguan kesehatan, ini hal normal yang tak perlu dikhawatirkan.

Lain hal jika terdapat gangguan dalam saluran napas bayi yang membuat ia bernapas grok-grok dan terasa sesak.

Bayi yang memiliki jam tidur teratur pun akan mencegah kondisi ini kambuh kembali.

Apabila Si Kecil menunjukkan tanda-tanda tak biasa ketika bernapas grok-grok, jangan ragu membawanya ke dokter.

"Sebaiknya Moms dan Dads membersihkan lingkungan di sekitar bayi. Pastikan orang-orang di rumah berada dalam kondisi yang sehat dan tidak merokok," kata dr. William Jayadi.

Baca Juga: 15+ Cara Mengeluarkan Dahak pada Bayi agar Lega Napasnya


Mengatasi Napas Bayi Grok-grok

Ada beragam cara untuk mengatasi napas bayi grok-grok.

Berikut hal-hal yang bisa dicoba, antara lain:

1. Bersihkan Rumah dengan Rutin

Mengatasi Bunyi Napas Bayi Grok-grok
Foto: Mengatasi Bunyi Napas Bayi Grok-grok (Orami Photo Stock)

Bunyinya akan semakin nyata jika diperparah dengan hal-hal tertentu yang merangsang produksi lendir lebih banyak.

Dokter Darmawan menyampaikan, asap rokok, bulu binatang, debu rumah, dan tungau di kasur bisa menjadi penyebab napas bayi grok-grok.

Oleh karena itu, cobalah untuk selalu rutin membersihkan rumah dari hal-hal penyebab alergi.

Jangan sampai benda kecil ini terhirup Si Kecil dan membuat napas bayi grok-grok.

2. Pasang Alat Nebulizer

Nebulizer adalah perangkat khusus yang menghangatkan atau mengubah larutan cair menjadi uap yang mudah dihirup.

Nebulizer berguna untuk mengobati kondisi pernapasan tertentu. Para dokter sering menggunakannya untuk bayi.

Ini pun sering dipakai untuk alat bantu minum obat pada Si Kecil.

Ketika bayi menghirup uap dari nebulizer, obat bisa masuk ke dalam paru-paru.

Dengan demikian, ini membuat pernapasan lebih mudah.

Baca Juga: Penyebab Napas Berat dan Cara Mengatasinya, Wajib Tahu!

3. Amati Cara Bayi Bernapas

Mengatasi Bunyi Napas Bayi Grok-grok
Foto: Mengatasi Bunyi Napas Bayi Grok-grok (Ptbocfc.ca)

Mendengarkan pernapasan Si Kecil membantu mendiagnosis penyebab pernapasan yang bising.

Dokter biasanya juga akan menyarankan hal lainnya untuk mengetahui masalah yang mendasari.

Ini seperti melakukan tes darah, lendir dahak, tes pernapasan, atau X-Ray untuk memeriksa infeksi atau tanda-tanda seperti asma.

Napas bayi grok-grok setelah menyusui pun bisa sangat mengganggu jika terjadi di kurun waktu lama.

4. Atasi Sleep Apnea

Saat bayi sedang tidur, dapat terjadi suatu kondisi yang dinamakan apnea.

Melansir Missouri Medicine, sleep apnea adalah ketidakmampuan melakukan upaya pernapasan ketika sedang tidur.

Saat tidur, mungkin ada suara napas yang berisik, lalu hening, dan bersuara lagi.

Ini membuat penderitanya berhenti napas selama kurang lebih 15-20 detik.

Cara mengatasi napas bayi grok-grok, yaitu mengobati kondisi sleep apnea terlebih dahulu.

Apnea pada bayi biasanya memerlukan pendekatan menyeluruh untuk evaluasi lebih lanjut.

Baca Juga: Pneumotoraks, Paru-Paru Kolaps yang Ditandai dengan Sesak Napas

5. Melakukan Pemeriksaan Dalam

Mengatasi Bunyi Napas Bayi Grok-grok
Foto: Mengatasi Bunyi Napas Bayi Grok-grok (babycentre.co.uk)

Ketika bayi bernapas grok-grok, sering kali tidak tidur nyenyak, susah makan, dan berat badan tidak bertambah.

Melansir Stanford Children's Health, kondisi ini membuat Si Kecil mengeluarkan energi begitu banyak untuk bernapas.

Akibatnya, tubuh merasa lelah dan kehilangan energi.

Pemeriksaan dalam kotak suara perlu dilakukan untuk melihat penyebabnya.

Biasanya akan memerlukan bantuan kamera steril khusus, yang dilakukan oleh tenaga kesehatan.

6. Biarkan Hilang Sendiri

Napas bayi grok-grok sering terjadi terutama pada bayi yang berusia di bawah 1 bulan.

Setelah diidentifikasi oleh dokter THT dan tidak ada hal serius, biasanya penyakit ini dapat hilang dengan sendirinya.

Bunyi berisik ketika bernapas ini akan hilang ketika bayi berusia 6 bulan ke atas.

Oleh karena itu, tak perlu melakukan tindakan apa-apa selagi Si Kecil sehat dan beraktivitas biasa.

Hal yang dilakukan adalah mencari apakah ada ada sesuatu yang dapat memperparah keluhan tersebut.

Jika ada, harus diusahakan semaksimal mungkin untuk menghindarinya.

7. Hindari Terkena Paparan Asap Rokok

Cara mengatasi napas bayi grok-grok yang perlu Moms perhatikan selanjutnya adalah dengan menghindari bayi terkena paparan asap rokok.

Untuk melindungi bayi dari paparan asap rokok, sangat penting untuk menjaga lingkungan mereka bebas dari rokok dan asap rokok.

Ini termasuk tidak merokok di dalam rumah atau mobil saat bayi berada di dalamnya.

Semoga informasi terkait napas bayi grok-grok setelah menyusui ini bermanfaat ya, Moms!

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7173511/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6140019/
  • https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/napas-grok-grok-pada-bayi-dan-anak-berbahayakah
  • https://kidshealth.org/en/parents/laryngomalacia.html#
  • https://www.healthline.com/health/nebulizer-for-baby
  • https://healthier.stanfordchildrens.org/en/when-should-a-parent-be-concerned-with-a-babys-noisy-breathing/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb