12 Obat Herbal TBC yang Bantu Ringankan Gejala Penyakit
Apa saja obat herbal TBC yang aman dikonsumsi? Cari tahu, yuk!
Bagi penderita TBC (Tuberkulosis), umumnya diberikan obat khusus dari dokter yang harus dikonsumsi dalam jangka waktu tertentu.
Namun, terkadang ada juga yang mencari tentang tambahan obat herbal TBC yang bisa dikonsumsi.
Obat herbal TBC kerap menjadi pilihan banyak orang sebelum mengonsumsi obat-obatan medis.
Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Penyakit yang juga sering disingkat TB ini biasanya menyerang paru-paru.
Bakteri ini dapat tetap hidup selama berjam-jam di tempat yang lembap dan tidak terkena sinar matahari seperti toilet, gudang, dan di dalam bangunan.
Oleh karena itu, penyakit ini sangat mudah menular.
Untuk mencegah hal tersebut, penderita TBC harus disiplin menjalani gaya hidup sehat dan mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan dokter.
Guna mendukung proses penyembuhan, pengobatan TBC dapat pula dilakukan dengan mengonsumsi obat herbal TBC.
Baca Juga: 12+ Obat Kanker Payudara, dari Medis hingga Herbal Tradisional
Rekomendasi Obat Herbal TBC
Meski demikian, perlu diingat bahwa obat herbal TBC tidak berfungsi sebagai pengobatan utama melainkan hanya sebagai pendamping saja.
Obat herbal TBC tentu tidak bisa menggantikan fungsi utama obat dokter, namun dipercaya khasiatnya mampu membantu memaksimalkan penanganan penyakit TBC.
Berikut ini merupakan rekomendasi obat herbal TBC yang bisa Moms coba:
1. Mimba
Pohon mimba biasa ditemui di pinggir jalan sebagai pohon perindang atau peneduh.
Namun tahukah Moms bahwa ternyata kulit batang pohon serta bijinya dapat menjadi salah satu obat herbal TBC?
Berdasarkan penelitian yang terbit pada jurnal Nuts & Seeds in Health and Disease Prevention, sebagai obat herbal TBC minyak biji mimba mengandung senyawa nimbidin dan azadirachtin.
Dua senyawa tersebut memiliki sifat antimikroba sehingga mampu menghambat pertumbuhan bakteri TBC.
Sementara itu, riset yang terbit pada jurnal Indonesian Journal of Cancer Chemoprevention menunjukkan ekstrak kulit kayu batang pohon mimba juga mampu menghambat bakteri penyebab TBC.
Pada penelitian tersebut, ekstrak kulit kayu pada batang pohon mimba sebesar 100mg/kg berat badan dapat membuat tubuh menjadi TB negatif.
Namun, penelitian ini masih dilakukan pada tikus dan bukan pada manusia.
Maka dari itu, meski memiliki khasiat yang bagus, masih diperlukan penelitian lebih lanjut terkait penggunaan mimba sebagai obat TBC pada manusia.
2. Bawang Putih
Obat herbal TBC selanjutnya adalah bawang putih.
Dalam Indian Journal of Pharmaceutical Sciences juga disebutkan bahwa bawang putih mengandung senyawa belerang seperti allicin, ajoene, allylmethyltrisulfide, diallyltrisulfide, diallyldisulphide, dan lainnya.
Senyawa ini yang menunjukkan berbagai sifat biologis seperti antimikroba, antikanker, antioksidan, imunomodulator, antiinflamasi, hipoglikemik, hingga efek kardiovaskular.
Dengan sifat antimikrobanya, bawang putih mampu menghambat 97% koloni bakteri penyebab penyakit TBC.
Kekuatan ini pun setara dengan obat TBC yakni rifampicin dengan dosis 0,03 mg/ml.
Minyak bawang putih mengandung allicin dan ajoene yang bekerja sebagai antimikroba.
Dua senyawa ini dapat disetarakan dengan obat standar TBC yakni isoniazid, rifampicin, dan ethambutol.
Sehingga bagi para pengidap penyakit TBC, selain mengonsumsi obat dokter, bisa pula diiringi dengan mengonsumsi bawang putih agar bisa sembuh lebih cepat.
Baca Juga: Apakah Flek Paru-Paru Berbeda dengan TBC? Ini Penjelasannya!
3. Tekokak
Tanaman tekokak merupakan jenis tanaman terong-terongan.
Siapa sangka, buah yang kerap disajikan sebagai lalapan ini mampu bekerja sebagai obat herbal TBC?
Menurut riset yang terbit pada Journal of Ethnopharmacology, buah tekokak mentah rupanya mengandung methyl caffeate.
Zat ini bekerja menghambat pertumbuhan bakteri penyebab tuberkulosis.
Bahkan, tidak hanya buahnya, daunnya pun juga berguna sebagai obat herbal TBC.
Berdasarkan temuan yang terbit pada jurnal International Journal of Mycobacteriology, daun tekokak mengandung zat aktif sterol, tannin, saponin, flavonoid, dan, glyoside.
Kelima kandungan tersebut bekerja sebagai antibakteri yang mampu melawan bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.