08 April 2024

8 Pakaian Adat NTT Sesuai Suku, Punya Ciri Khas yang Unik!

Memiliki nilai budaya yang tinggi
8 Pakaian Adat NTT Sesuai Suku, Punya Ciri Khas yang Unik!

Provinsi Nusa Tenggara Timur kaya akan budaya. Salah satunya terwujud dari pakaian adat NTT yang khas dan unik.

Sama seperti wilayah lain di Indonesia, NTT juga memiliki baju adat yang sangat indah.

Bahkan, setiap suku di NTT memiliki pakaian adat khas masing-masing sehingga menambah keragaman budaya Indonesia.

Yuk, intip ragam pakaian adat NTT yang unik berikut ini!

Baca Juga: 10 Rekomendasi Baju Hamil Kekinian, serta Tips Memilihnya!

Ragam Pakaian Adat NTT

Apa saja yang termasuk dalam pakaian adat NTT? Simak selengkapnya di bawah ini!

1. Pakaian Adat NTT Suku Rote

Pakaian Adat Suku Rote (Orami Photo Stocks)
Foto: Pakaian Adat Suku Rote (Orami Photo Stocks)

Baju adat dari Suku Rote adalah perwakilan pakaian adat NTT yang sudah dikenal di seantero tanah air.

Pakaian ini dipilih karena memiliki keunikan desain dan nilai sejarahnya.

Hal tersebut terlihat dari ti'i langga, sebuah topi yang bentuknya mirip seperti topi khas Meksiko sombrero.

Bedanya, topi pada baju adat NTT ini terbuat dari daun lontar kering.

Topi ini juga berfungsi sebagai simbol kepercayaan diri dan kewibawaan saat digunakan oleh laki-laki Suku Rote.

Baju adat NTT ti'i langga terdiri dari kemeja putih lengan panjang yang dikombinasikan dengan sarung tenun ikat berwarna gelap.

Baca Juga: 11 Rekomendasi Makanan Kaleng Khas Indonesia, Praktis!

2. Pakaian Adat NTT Suku Sabu

Pakaian Adat Suku Sabu
Foto: Pakaian Adat Suku Sabu (Insanbumimandiri.org)

Sesuai dengan namanya, baju adat NTT Sabu berasal dari Suku Sabu yang mendiami Pulau Hai Rau, Sabu, Kabupaten Kupang.

Pakaian adat untuk pria Suku Sabu terdiri dari kemeja putih lengan panjang, selendang, dan bawahan.

Selendang tersebut berupa sarung tenun yang diselempangkan ke bagian bahu.

Sebagai pelengkap, laki-laki Suku Sabu juga biasanya menggunakan aksesoris ikat kepala berupa mahkota tiga tiang dari emas.

Pria suku NTT ini juga menggunakan sepasang gelang emas, perhiasan leher bernama habas, dan kalung muti salak yang digantung di leher.

Sabuk berkantong juga tampak melingkari pinggang untuk melengkapi pakaian adat NTT Suku Sabu.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Pompa ASI Elektrik Terbaik dan Nyaman

Sementara itu, wanita Suku Sabu menggunakan paduan kebaya dan kain tenun dengan dua lilitan.

Beda dengan yang lain, kain tenun yang digunakan memiliki motif khas Suku Sabu.

Bentuknya seperti sarung yang dililitkan menggunakan ikat pinggang, dikenal dengan istilah pending.

3. Pakaian Adat NTT Suku Helong

Pakaian Adat Suku Helong
Foto: Pakaian Adat Suku Helong (Kupangkab.go.id)

Baju adat NTT Suku Helong pria dan wanita memiliki perbedaan.

Pada pria, ciri khasnya berupa selimut besar yang diikat pada bagian pinggang untuk bawahan.

Sementara bajunya menggunakan baju bodo atau kemeja, lalu dilengkapi dengan destar untuk ikat kepala dan habas atau kalung.

Sedangkan pakaian adat NTT Suku Helong khusus perempuan terdiri dari kebaya, kemben, dan perhiasan kepala berbentuk bulan sabit.

Beda dengan kebaya Suku Jawa, kebaya yang digunakan Suku Helong cenderung terbuka dan dibuat tanpa lengan.

Ada pula aksesoris tambahan berupa ikat pinggang emas, sarung, giwang atau karabu, dan kalung berbentuk tulang.

Baca Juga: 34 Tarian Tradisional dari Berbagai Provinsi di Indonesia

4. Pakaian Adat NTT Suku Dawan

Baju Amarasi
Foto: Baju Amarasi (Insanbumimandiri.org)

Baju adat yang dimiliki Suku Dawan disebut dengan baju amarasi.

Khusus pria, pakaian adat amarasi ini terdiri dari kain tenun ikat dengan motif khas dan baju bodo.

Uniknya, baju bodo khas Suku Dawan memiliki warna yang cerah, misalnya pink muda, kuning, dan sebagainya.

Busana ini dilengkapi dengan aksesoris seperti kalung, ikat kepala berhias mutiara, gelang timor, dan kalung muti salak.

Pakaian adat NTT Suku Dawan khusus perempuan terdiri dari sarung tenun, selendang, dan kebaya.

Baju ini juga dihiasi dengan muti salak, tusuk konde, gelang kepala ular, hingga sisir emas.

Baca Juga: 34 Daftar Alat Musik Tradisional Indonesia dari Semua Provinsi, Lengkap!

5. Pakaian Adat NTT Suku Sumba

Pakaian Adat Suku Sumba
Foto: Pakaian Adat Suku Sumba (Brilio.net)

Suku Sumba yang tinggal di Pulau Sumba juga memiliki baju adat yang tak kalah unik.

Pakaian adat NTT Suku Sumba untuk pria terdiri dari kain hinggi kombu yang dililitkan pada pinggang, tiara patang, hingga aksesoris berupa gelang.

Pria Suku Sumba juga kerap membawa senjata tradisional untuk melengkapi baju adatnya.

Sementara itu, perempuan suku ini menggunakan kemben bernama ye'e, kain berbentuk sarung, anting-anting, dan hiasan kepala berbentuk bulan sabit.

Baca Juga: 15 Poster Lomba 17 Agustus, Ada yang Estetik Moms!

6. Pakaian Adat NTT Suku Lio

Pakaian Adat Suku Lio
Foto: Pakaian Adat Suku Lio (Beritasatu.com)

Suku Lio merupakan salah satu suku tertua yang ada di Pulau Flores.

Masyarakat Lio umumnya menggunakan busana tradisional berupa kain Tenun Ikat Patola.

Motifnya cukup unik, terdiri dari gambar dedaunan, biawak, dan manusia.

Ukurannya terbilang kecil dengan bentuk geometris yang disusun membentuk jalur-jalur berwarna biru atau merah dengan dasar kain berwarna gelap.

Hal inilah yang membedakan pakaian adat NTT Suku Lio dengan suku lainnya.

Baca Juga: 12 Rekomendasi Minyak Rambut Pria, Mudah Diaplikasikan!


7. Pakaian Adat NTT Suku Manggarai

Pakaian Adat Suku Manggarai
Foto: Pakaian Adat Suku Manggarai (Benyaminlakitan.wordpress.com)

Dari Flores bagian barat, ada Suku Manggarai yang memiliki baju adat khas dan unik.

Busana pria terdiri dari kemeja lengan panjang, selendang motif songket, dan sarung dari kain songket.

Sementara aksesorisnya diletakkan di kepala, biasa disebut dengan sapu.

Pada wanita Suku Manggarai, baju adatnya terdiri dari kebaya yang dipadukan dengan kain songket.

Cara pemakaiannya mirip seperti sarung, tapi tidak boleh dilakukan sembarangan.

Ada beberapa bagian yang harus menghadap ke arah depan, sehingga jangan sampai salah arah.

Kain songket yang digunakan Suku Manggarai didominasi warna hitam.

Hal ini melambangkan keagungan dan kebesaran Suku Manggarai.

Mereka juga menggunakan selendang kain dan aksesoris kepala bernama balibelo.

Baca Juga: 8 Jenis Kain untuk Gamis, Adem dan Nyaman!

8. Pakaian Adat NTT Suku Sikka

Pakaian Adat Suku Sikka
Foto: Pakaian Adat Suku Sikka (Selasar.com)

Sama seperti namanya, Suku Sikka berada di Kabupaten Sikka, Flores Timur Tengah, Pulau Flores.

Pakaian adat NTT Suku Sika cukup unik dan berbeda dengan suku-suku lain.

Pasalnya, ada pengaruh dari budaya luar seperti Bugis, Portugis, Cina, Belanda, Arab, hingga India yang membuat baju tradisionalnya semakin menarik.

Mulanya, baju data Suku Sikka dibedakan berdasarkan tingkatan sosial, yaitu bangsawan dan masyarakat umum.

Namun, tradisi ini sudah lama ditinggalkan.

Secara umum, sudah tidak ada lagi perbedaan baju adat Suku Sikka, kecuali dari tingkat kehalusan tenunan, jahitan, hingga ukiran perangkat perhiasannya.

Baca Juga: Rekomendasi Selimut Bayi di Bawah Rp300.000, Hangat dan Lembut!

Baju adat pria terdiri dari kemeja gaya barat berlengan panjang dengan warna putih.

Hal ini dilengkapi dengan selembar lensu sembar bercorak flora dan fauna yang disampirkan di bagian dada, lalu diikat dengan teknik ikat lungsi.

Pada bagian pinggang, terdapat sarung gelap dengan garis biru tua atau hitam melintang, biasa disebut utan atau utan werung.

Jangan lupa dengan aksesoris penutup kepala yang terbuat dari kain batik soga yang diikat dengan pola ikatan tertentu.

Baju adat wanita terdiri dari penutup badan berupa Labu Liman Berun, berbentuk seperti kemeja lengan panjang dari sutera.

Pada bagian pangkal lehernya dibuat sedikit terbuka agar memudahkan saat memakainya.

Baca Juga: 16 Arah Mata Angin dan Posisinya, Moms yang Suka Berpetualang Wajib Tahu!

Sementara bagian bawahnya menggunakan kain sarung perempuan, yaitu utan lewak atau kain tiga lembar berwarna dasar gelap.

Namun, ada paduan warna merah, cokelat, putih, biru, dan kuning secara melintang yang membuatnya terlihat memesona.

Kombinasi warna-warna ini melambangkan berbagai suasana hati atau kekuatan-kekuatan magis.

Wanita Suku Sikka juga menggunakan aksesoris berupa hiasan konde atau sanggul dari ukiran berwarna keemasan.

Perhiasan lainnya yang kerap digunakan adalah gelang (kalar) yang terbuat dari gading dan perak.

Penggunaannya disesuaikan dengan peristiwa dan upacara adat, namun jumlah kalar gading dan perak biasanya berjumlah genap.

Baca Juga: 17 Puisi Kemerdekaan Indonesia yang Membakar Semangat!

Itu dia berbagai pakaian adat NTT yang khas dan unik.

Mari lestarikan budaya Indonesia dengan menjaga sepenuh hati, Moms.

  • https://pariwisataindonesia.id/jelajah/baju-adat-nusa-tenggara-timur/
  • https://nttbangkit.com/nama-baju-adat-ntt-lengkap-dan-penjelasannya/
  • https://www.sonora.id/read/423832186/8-pakaian-adat-ntt-nusa-tenggara-timur-lengkap-dengan-ciri-khasnya

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb