Jenis Pakaian Adat Papua, dari Koteka hingga Rok Rumbai
Pakaian adat Papua yang paling populer adalah Koteka. Namun, ternyata ada banyak pakaian adat asal Papua, lho Moms.
Berbagai macam pakaian adat Papua dan keberagaman ini adalah bukti betapa kayanya budaya Indonesia.
Papua sendiri memiliki pakaian adat yang sangat khas, sehingga ia tak hanya terkenal di Indonesia, tetapi juga di mancanegara.
Berbagai macam pakaian adat ini juga berbeda-beda dan disesuaikan dengan fungsinya.
Pakaian adat Papua yang masih sangat tradisional ini masih melekat erat dalam kehidupan masyarakat.
Hal ini tanpa adanya kontaminasi budaya asing meski perkembangan teknologi sudah semakin maju.
Bahkan, keunikan baju adat Papua ini memberikan daya tarik tersendiri sehingga kerap digunakan oleh para menteri dan orang penting lainnya.
Baca Juga: Hukum Potong Rambut saat Haid Menurut Islam, Bolehkah?
Mengenal Berbagai Jenis Pakaian Adat Papua
Berikut ini adalah berbagai jenis pakaian adat Papua yang perlu Moms ketahui:
1. Baju Kain Rumput
Pakaian adat Papua satu ini adalah salah satu pakaian yang sudah mendapatkan sentuhan modern.
Pakaian jenis ini berasal dari suku Papua modern yakni Sorong Selatan.
Pakaian ini juga tergolong fleksibel karena pria maupun wanita bisa memakai pakaian ini.
Baju kain rumput sendiri memiliki bahan dasar pembuatannya dari bagian pucuk daun sagu yang telah melalui proses pengeringan.
Masyarakat Papua juga cukup mahir membuatnya meskipun pakaian ini dibuat dengan cara yang cukup rumit.
Ini karena ada syarat yang harus dipenuhi yaitu pengambilan daun sagu harus ketika air laut sedang pasang.
Daun sagu yang didapatkan harus melalui proses pengeringan dan juga direndam sebelum daun sagu tersebut dianyam dengan cara tradisional.
Menganyamnya pun menggunakan bahan kayu berukuran satu meter.
Jika sudah selesai dianyam, rumput yang sudah kering kemudian dipilin menjadi satu.
Rumput yang dipilin tersebut sangat berguna sebagai tali pinggang. Meskipun rumit, namun pakaian tradisional ini cukup unik.
2. Pakaian Adat Yokal
Ini adalah pakaian adat yang biasanya dikenakan oleh masyarakat Papua Barat.
Pakaian ini khusus dikenakan oleh para wanita yang sudah berkeluarga atau yang sudah menikah.
Pakaian adat dengan warna khas cokelat kemerahan ini bisa ditemukan di daerah pedalaman Papua.
Pakaian ini juga disebut sebagai simbol bahwa masyarakat Papua memiliki kedekatan dengan.
Pakaian ini bisa digunakan oleh masyarakat Papua ketika beraktivitas sehari-hari maupun saat ada festival budaya atau acara adat khusus.
Seiring berkembangnya zaman, sebagian masyarakat Papua yang sudah menikah tidak mengenakan pakaian adat ini untuk sehari-hari.
Mereka biasanya akan menggunakan rok modern yang dibeli di pasar.
Pakaian adat Yokal merupakan baju adat Papua yang dilengkapi dengan banyak aksesoris yang khas, seperti:
- Rumbai kepala
- Taring babi
- Gigi anjing
- Tas noken
Tas noken ini adalah tas anyaman kulit kayu yang untuk penyimpanan hasil buruan seperti tikus, burung dan kelinci serta sayur, umbi-umbian, dan buah-buahan.
Baca Juga: Filosofi Warna Hitam, Sering Dikaitkan dengan Kedukaan
3. Pakaian Adat Sali
Apabila pakaian adat Yokal tadi dibuat khusus untuk kaum wanita yang sudah berkeluarga atau sudah menikah, maka pakaian adat Sali ini dikhususkan untuk wanita yang masih lajang atau belum menikah.
Pakaian adat Papua satu ini terbuat dari kulit pohon yang tidak sembarangan dan dapat dikenakan sehari-hari.
Dalam pembuatan pakaian ini, kulit pohon yang dipilih harus berwarna cokelat supaya pakaian adat yang dihasilkan terlihat sempurna, bagus, dan menarik.
Wanita yang sudah meninggalkan masa lajang atau sudah menikah kemudian tidak diperkenankan mengenakan pakaian adat ini lagi.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.