10 Mei 2024

5 Perbedaan Air Ketuban dan Keputihan, Perhatikan Moms!

Seperti apa perbedaannya terutama saat trimester akhir kehamilan?
5 Perbedaan Air Ketuban dan Keputihan, Perhatikan Moms!

Saat sedang hamil besar, keluarnya cairan ketuban tentu membuat cemas. Akan tetapi, bisa saja sebenarnya cairan yang keluar itu adalah keputihan. Nah, Moms perlu tahu seperti apa perbedaan air ketuban dan keputihan, agar tidak bingung lagi.

Peningkatan keputihan merupakan hal yang umum saat kehamilan.

Bahkan, saat menjelang akhir kehamilan peningkatan keputihan bisa terjadi saat Moms tidur atau duduk.

Karena suhu tubuh ibu hamil sedikit lebih tinggi, cairan itu bisa keluar ketika ibu hamil berdiri dari posisi duduk atau tidur.

Jika terasa ada cairan yang merembes, Moms mungkin saja panik, apakah itu cairan ketuban yang keluar?

Baca Juga: 5 Resep Es Potong Beragam Rasa yang Segar, Mudah Buatnya!

Perbedaan Air Ketuban dan Keputihan

Perbedaan Air Ketuban dan Keputihan
Foto: Perbedaan Air Ketuban dan Keputihan (Orami Photo Stock)

Melansir laman Pregnancy, Birth and Baby, pecahnya ketuban biasanya ditandakan oleh cairan yang menetes atau memancar dari vagina dan tidak dapat ditahan.

Terkadang sulit untuk mengetahui apakah itu cairan ketuban atau keputihan.

Keputihan biasa, urine dan cairan ketuban pada dasarnya adalah zat yang berbeda.

Berikut ini perbedaan air ketuban dan keputihan yang perlu Moms ketahui.

1. Konsistensi dan Tekstur Cairan

Perbedaan air ketuban dan keputihan yang pertama yaitu dari konsistensi cairannya.

Cairan ketuban biasanya berwarna kekuningan yang dikeluarkan melalui vagina, sedangkan keputihan biasanya berupa cairan bening.

Kantong ketuban menempel pada plasenta.

Di seluruh unit kantung plasenta terdapat janin, tali pusat, dan cairan. Ada sekitar 1-2 liter cairan di dalam kantong ketuban.

Cairan dari ketuban adalah konsistensi air sangat tipis tidak seperti lendir.

Bahkan, air ketuban cenderung berwarna bening hingga rona seperti jerami dan tidak berbau.

Sebagai perbandingan, dilansir dari laman Lamaze International, keputihan biasa normal terjadi saat kehamilan.

Konsistensi cairan sering kali lebih kental dan lebih buram, mulai dari warna keputihan hingga kuning dan hampir tidak berbau atau berbau sangat ringan.

Secara tekstur, keputihan bisa beragam, dari cair hingga lebih kental. Sementara air ketuban teksturnya umumnya hanya cair saja.

Baca Juga: 9 Fakta Seputar Air Ketuban

2. Intensitas dan Volume Cairan

Tak jarang, ketika Moms khawatir dengan air ketuban pecah maka akan diminta untuk mengevaluasi intensitas cairan karena terkadang bisa saja urine yang keluar secara tak sengaja saat beraktivitas.

Moms akan diminta mengenakan pakaian dalam yang kering, peri-pad dan mengevaluasi apa yang keluar selama 30 hingga 60 menit.

Menurut laman Romper, jika tidak ada yang keluar dalam kurun waktu tersebut kemungkinan yang keluar sebelumnya hanya keputihan.

Namun, Jika Moms terus merasa bocor maka akan dilakukan evaluasi untuk ketuban pecah.

Selain itu, jika keputihan memiliki bau yang kuat atau ada perubahan warna maka harus segera dilakukan evaluasi.

Intinya, untuk mengetahui perbedaan air ketuban dan keputihan, perhatikanlah konsistensi debit.

Jika Moms terus meneteskan cairan secara konsisten bisa jadi itu adalah air ketuban.

Untuk volume keputihan memang bisa bervariasi tergantung pada siklus menstruasi dan hormonal.

Akan tetapi untuk air ketuban yang pecah, biasanya volume cairan yang keluar cukup banyak dan terjadi terus-menerus.

Baca Juga: Bukan Keputihan, Ini Penyebab Cairan Bening Keluar Saat Hamil

3. Uji Kertas Lakmus

Cara mengetahui perbedaan air ketuban dan keputihan pun bisa dilakukan dengan uji kertas lakmus.

Saat hamil baiknya Moms memiliki kertas lakmus di mana kertas tersebut digunakan untuk memastikan cairan yang telah keluar dari vagina.

Moms bisa membeli kertas lakmus tersebut pada toko kesehatan atau apotek.

Cara penggunaannya pun cukup mudah yaitu menempelkan kertas lakmus ke cairan yang telah keluar.

Lakmus adalah kertas khusus berwarna merah dan biru yang dapat menilai tingkat keasaman dari suatu cairan.

Mudahnya, ketika kertas lakmus merah diteteskan air ketuban, maka kertas warna merah tersebut akan berubah menjadi biru.

Jadi bukan air ketubannya sendiri yang berwarna biru. Jika tidak berubah maka bisa dipastikan itu adalah keputihan yang keluar.

Namun, bila Moms ragu maka segera konsultasi dengan dokter kandungan atau bidan.

Perbedaan air ketuban dan keputihan yang lain adalah Moms tidak bisa mengontrol ketika aliran...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb