Perbedaan Masyaallah dan Subhanallah, Pahami agar Tak Keliru
Tahukah Moms perbedaan masyaallah dan subhanallah?
Kedua ucapan tersebut sering membuat banyak orang merasa ragu saat menempatkan kalimat pujian kepada Allah SWT tersebut.
Sebab ternyata, kedua ucapan tersebut memiliki perbedaan makna dan penempatan.
Meski tidak termasuk dalam aturan yang memiliki hukum yang pasti, namun ada baiknya untuk mengetahui perbedaannya sehingga bisa menempatkan kalimat yang sesuai.
Baca Juga: Ini Perbedaan Kehamilan Pertama dan Kedua yang Akan Moms Rasakan
Arti Subhanallah
Ini adalah kalimat yang berasal dari Bahasa Arab dan sering diartikan sebagai "Maha Suci Allah".
Ini merupakan kalimat tasbih yang di sunahkan membacanya ketika selesai melaksanakan salat wajib.
Namun, masih banyak yang belum bisa menemukan perbedaan masyaallah dan subhanallah.
Biasanya, ucapan subhanallah sangat tepat di gunakan setiap kali melihat atau mendengar sesuatu yang tidak baik dan juga berbagai keburukan.
Bahkan bukan untuk diucapkan saat melihat hal yang baik-baik atau keindahan.
Dengan mengucapkan kalimat subhanallah, ini menegaskan bahwa Allah SWT Maha Suci dari semua keburukan tersebut.
Perbedaan masyaallah dan subhanallah juga memiliki arti yang beda, disamping hanya sekadar salah ucap.
Dalam sebuah hadis, Abu Hurairah berkata:
“Suatu hari aku berjunub dan aku melihat Rasulullah SAW berjalan bersama para sahabat, lalu aku menjauhi mereka dan pulang untuk mandi junub.
Setelah itu aku datang menemui Rasulullah SAW beliau bersabda:
‘Wahai Abu Hurairah, mengapakah engkau malah pergi ketika kami muncul?’
Akupun menjawab:
‘Wahai Rasulullah, aku kotor (dalam keadaan junub) dan aku tidak nyaman untuk bertemu kalian dalam keadaan junub.'
Rasulullah SAW bersabda: ‘Subhanallah, sesungguhnya mukmin tidak najis,” (HR Tirmizi).
Baca Juga: 10 Rekomendasi Buku untuk Muslimah, Cocok untuk Moms!
Penggunaan Subhanallah
Terdapat beberapa keadaan saat seseorang dianjurkan mengucapkan subhanallah.
Berikut beberapa tujuan mengucapkan subhanallah.
1. Ketika Merasa Heran pada Sikap
Ini dikaitkan saat merasa heran atas sikap seseorang. Misalnya, terlalu bodoh, terlalu kaku, terlalu aneh, dan sebagainya.
Contohnya saat ada seorang perempuan yang datang kepada Rasulullah SAW dan menanyakan bagaimana cara membersihkan bekas haid setelah suci.
"Beliau menyarankan:
'Ambillah kapas yang diberi minyak wangi dan bersihkan.' Namun perempuan ini tetap bertanya: 'Lalu, bagaimana cara membersihkannya?'
Rasulullah SAW merasa malu untuk menjawab dengan detail, sehingga beliau hanya mengatakan:
'Subhanallah, ya kamu bersihkan pakai kapas itu'.
Aisyah paham maksud beliau dan Aisyah pun kemudian langsung menarik perempuan tersebut dan mengajarinya cara membersihkan darah ketika haid," (HR Bukhari dan Muslim).
2. Keheranan Ketika Sesuatu yang Besar Terjadi
Misalnya ketika sedang melihat kejadian yang luar biasa.
Rasulullah SA terkadang tersentak dan bangun di malam hari, karena keheranan melihat sesuatu yang turun dari langit.
Dari Ummu Salamah RA bahwa pernah suatu malam, Rasulullah SAW terbangun dari tidurnya. Dan berkata:
سُبْحَانَ اللَّهِ مَاذَا أُنْزِلَ اللَّيْلَةَ مِنَ الْفِتَنِ
Artinya:
“Subhanallah, betapa banyak fitnah yang turun di malam ini,” (HR Bukhari).
Dalam kasus lain, beliau juga pernah merasa terheran ketika melihat ancaman besar dari langit. Terutama bagi orang yang memiliki utang.
Dalam hadis dari Muhammad bin Jahsy RA: “Suatu ketika, Rasulullah SAW melihat ke arah langit, kemudian beliau bersabda:
"Subhanallah, betapa berat ancaman yang diturunkan’.
Kemudian, keesokan harinya, hal itu saya tanyakan kepada Rasulullah SAW. ‘Wahai Rasulullah, ancaman berat apakah yang diturunkan?’ Beliau menjawab:
'Demi Allah, yang jiwaku berada di tangan-Nya.
Seandainya ada seseorang yang terbunuh di jalan Allah, lalu dia dihidupkan kembali, kemudian terbunuh lagi (di jalan Allah), lalu dia dihidupkan kembali, kemudian terbunuh lagi (di jalan Allah), sementara dia masih memiliki utang, dia tidak masuk surga sampai utangnya dilunasi',” (HR Nasa’i dan Ahmad).
Kata Ali Qori, Rasulullah SAW mengucapkan subhanallah karena takjub (keheranan) melihat peristiwa besar yang turun dari langit, (Mirqah al-Mafatih, 5/1964).
Baca Juga: 4 Kiat Ajarkan Anak Tentang Perbedaan Kebutuhan dan Keinginan
Arti Masyaallah
Dalam bahasa Arab, masyaallah memiliki arti "Allah SWT telah berkehendak akan hal itu".
Kalimat masyaallah juga sering kali disebutkan bersama dengan kalimat tabarakallah.
Masyaallah tabarakallah memiliki arti "inilah yang dikehendaki Allah, Allah Maha Berkah."
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.