Radang Gusi: Penyebab, Gejala, Cara Mengobati, dan Informasi Penting Lainnya
Radang gusi atau gingivitis adalah penyakit peradangan gusi yang menyebabkan iritasi, kemerahan, dan pembengkakakn pada gusi.
Radang gusi yang parah bisa menyebabkan penyakit gusi parah mulai dari periodontitis hingga kehilangan gigi.
Penyebab gingivitis biasanya karena kurang menjaga kebersihan mulut atau memiliki kebersihan mulut dan gigi yang buruk sehingga menyebabkan sisa makanan menempel pada gigi.
Ketika sisa makanan menempel pada gigi, maka menimbulkan plak gigi hingga karang gigi yang lebih sulit untuk dibersihkan.
Jadi, kondisi ini harus segera ditangani untuk mencegah penyakit gigi dan gusi.
Guna menjaga kesehatan mulut, yang perlu dilakukan adalah menyikat gigi 2 kali sehari, flossing gigi setiap hari, dan melakukan pemeriksaan gigi rutin.
Simak selengkapnya tentang radang gusi di sini, ya Moms dan Dads!
Baca Juga:Perbedaan Plak dan Karang Gigi, Lebih Bahaya yang Mana?
Penyebab Radang Gusi
Radang gusi memang penyakit umum dan bisa memengaruhi siapa saja. Kondisi ini bisa timbul baik parah maupun ringan.
Nah, menurut drg. Agustina Fortunata Karim, Sp.Perio, Dokter Gigi Spesialis Periodonsia, di RS Pondok Indah, Puri Indah, salah satu penyebab gingivitis adalah karang gigi.
Radang gusi disebabkan oleh plak dan karang gigi. Selain itu, radang gusi juga dipengaruhi berbagai faktor risiko yang dipaparkan oleh drg. Agustina Fortunata, berikut ini:
1. Faktor Risiko Lokal
Posisi gigi yang tidak baik, jadi sisa makanan berisiko terselip dalam gigi, gigitan berat dan tidak seimbang, gigi palsu yang tidak baik, dan lain-lain.
Baca Juga: Cara Menghilangkan Karang Gigi dengan Baking Soda, Efektifkah?
2. Faktor Risiko Sistemik
Adanya pengaruh perubahan hormonal pada masa pubertas, seperti:
- Kehamilan
- Penggunaan pil KB
- Diabetes
- Riwayat terapi kanker
- Kelainan darah atau tulang
- Terkena penyakit yang menurunkan kekebalan tubuh
- Kebiasaan merokok
- Defisiensi nutrisi
- Usia, dan lain sebagainya.
Kemudian, mengutip dari artikel jurnal yang dipublikasi pada National Library of Medicine, berikut beberapa penyebab lainnya dari gingivitis.
1. Plak Gigi
Plak terbentuk di gigi yang merupakan lapisan tipis dan lengket yang mengandung bakteri yang umum dijumpai di dalam mulut.
Plak membutuhkan pembersihan setiap hari karena bisa terbentuk dengan cepat. Plak ini bisa dibersihkan dengan menyikat gigi dan flossing.
2. Plak yang Berubah Menjadi Karang Gigi
Penumpukan plak yang tidak dibersihkan, otomatis akan berubah menjadi karang gigi. Jadi, karang gigi adalah plak yang mengeras di bawah garis gusi.
Karang gigi lebih sulit dihilangkan dan menyebabkan iritasi di gusi. Karang gigi perlu dibersihkan ke dokter gigi dan tidak bisa hanya dengan menyikat gigi.
3. Gingiva Meradang
Nah, apabila plak dan karang gigi bertahan lama di gigi, bagian gusi di sekitar pangkal gigi berisiko peradangan.
Lama kelamaan gusi menjadi bengkak dan mudah berdarah. Kerusakan gigi atau karies gigi juga berisiko terjadi. Jika tidak diobati, kondisi ini bisa berubah menjadi periodontitis.
Baca Juga: Cara Menghilangkan Plak Gigi dan Masalah Gigi Akibat Plak yang Tidak Dibersihkan!
Gejala Radang Gusi
Berikut beberapa gejala radang gusi yang dijelaskan oleh drg. Agustina Fortunata:
- Gusi berwarna kemerahan, berbeda dengan gusi sehat yang berwarna merah muda.
- Gusi bengkak
- Terkadang gusi bernanah atau seperti muncul bisul dengan cairan putih kekuningan
- Nyeri di area radang
- Bau mulut
- Sering berdarah ketika sikat gigi atau flossing. Bahkan dapat pula gusi berdarah secara tiba-tiba.
Baca Juga: Obat Radang Gusi Alami dan yang Tersedia di Apotik!
Cara Mengobati Radang Gusi
Salah satu cara mengobati radang gusi adalah dengan menjaga kebersihan gigi dan mulut.
"Selain itu, disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter gigi spesialis periodonsia untuk mengetahui adanya faktor risiko atau penyebab lain dari radang gusi yang terjadi.
Dokter akan memberikan penanganan yang disesuaikan dengan penyebab radang gusi.
Biasanya pasien disarankan untuk mengevaluasi cara menyikat gigi, flossing, dan menggunakan obat kumur khusus," ungkap drg. Agustina Fortunata lebih jelas.
Mengutip dari Mayo Clinic, ada beberapa cara untuk mengobati radang gusi. Berikut cara mengobatinya.
1. Pembersihan Gigi
Pembersihan ini harus dilakukan di dokter gigi yaitu mencakup menghilangkan plak, karang gigi, dan bakteri lainnya dalam gigi.
Biasanya pembersihan gigi ini dikenal sebagai scaling dan root planing.
Scaling berguna untuk menghilangkan karang gigi dan bakteri dari permukaan gigi dan di bawah gusi.
Sedangkan root planing adalah menghilangkan bakteri yang timbul karena peradangan, yaitu dengan mencegah penumpukan karang gigi dan bakteri.
Baca Juga: Punya Masalah Gigi? Ini 5 Rekomendasi Dokter Gigi Surabaya
2. Pembenahan Gigi
Seperti yang dipaparkan di atas, radang gusi bisa disebabkan oleh gigi yang tidak sejajar. Jika gingivitis disebabkan karena gigi tidak sejajar, maka pembenahan gigi diperlukan.
Gigi yang tidak pas juga mempersulit pembersihan gigi dan perawatan mulut sehari-hari.
3. Perawatan Gigi
Gingivitis bisa sembuh dengan pembersihan gigi di dokter gigi dan selama menjaga kesehatan dan kebersihan gigi secara mandiri di rumah.
Biasanya dokter juga akan memberikan saran dan langkah yang baik untuk membersihkan gigi sekaligus menjadwalkan pemeriksaan rutin.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Dokter Gigi Makassar untuk Atasi Masalah Gigi dan Mulut
Bisakah Sembuh dengan Sendirinya?
Tentunya Moms dan Dads sering bertanya bukan, apakah radang gusi bisa sembuh dengan sendirinya?
Menurut drg. Agustina Fortunata, radang gusi tidak bisa sembuh dengan sendirinya, nih Moms.
Radang gusi adalah gejala awal dari radang jaringan penyangga gigi atau jaringan periodontal. Jadi, pastinya membutuhkan pengobatan dokter.
"Radang gusi tidak bisa sembuh dengan sendirinya. Untuk menyembuhkannya, harus dengan menghilangkan penyebab utama radangnya.
Jika penyebab tidak ditangani dengan tepat, biasanya gejala akan hilang sementara dan akan muncul kembali," ungkap drg. Agustina.
Jika dibiarkan, kondisi ini bisa berlanjut seperti radang tulang sekitar gigi yang tida bisa disembuhkan hanya dengan menghilangkan faktor penyebabnya saja.
"Kerusakan jaringan yang terjadi lebih permanen atau irreversible dan membutuhkan perawatan yang lebih kompleks.
Kondisi sistemik yang terpengaruh juga akan lebih rumit, misalnya pada kondisi kehamilan, periodontitis dapat memengaruhi kesehatan janin dan meningkatkan risiko bayi lahir prematur.
Sementara pada diabetes yang tidak terkontrol, periodontitis yang terjadi lebih agresif, bahkan dapat menyebabkan gigi lepas dengan sendirinya," tambah drg. Agustina.
Selain itu, periodontitis juga bisa meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, lho Moms!
Oleh karena itu, radang gusi sebaiknya dideteksi dan ditangani lebih awal, ya Moms dan Dads.
"Jika menemukan atau mengalami gejala-gejala radang gusi, segeralah memeriksakan diri ke dokter gigi, khususnya dokter gigi spesialis periodonsia untuk mendapatkan penanganan yang tepat," tutup drg. Agustina.
Itulah informasi lengkap seputar radang gusi. Semoga membantu!
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gingivitis/diagnosis-treatment/drc-20354459
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557422/
- https://www.webmd.com/oral-health/guide/gingivitis-periodontal-disease
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/241721#prevention
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.