Radang Usus: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya
Komplikasi Radang Usus
Kolitis ulserativa dan penyakit Crohn yang telah dijelaskan sebelumnya memiliki beberapa komplikasi yang sama dan komplikasi lain yang lebih spesifik untuk setiap kondisi.
Komplikasi yang ditemukan pada kedua kondisi tersebut mungkin termasuk:
1. Kanker Usus Besar
Seseorang dengan kolitis ulserativa atau penyakit Crohn yang memengaruhi sebagian besar usus besar dapat meningkatkan risiko kanker usus besar.
Skrining kanker biasanya dimulai sekitar 8 hingga 10 tahun setelah diagnosis radang usus dibuat.
Tanyakan kepada dokter kapan dan seberapa besar kemungkinan untuk perlu melakukan tes ini jika Moms mengalami radang usus.
2. Kulit, Mata, dan Radang Sendi
Gangguan tertentu, termasuk artritis, lesi kulit, dan radang mata (uveitis), dapat terjadi selama serangan IBD (radang usus).
3. Efek Samping Obat
Obat-obatan tertentu untuk mengatasi radang usus dikaitkan dengan risiko kecil terkena kanker tertentu.
Kortikosteroid yang dikonsumsi sebagai obat radang usus juga dapat dikaitkan dengan risiko osteoporosis, tekanan darah tinggi, dan kondisi lainnya.
4. Kolangitis Sklerosis Primer
Dalam kondisi ini, peradangan usus menyebabkan jaringan parut di dalam saluran empedu yang akhirnya membuat saluran tersebut menyempit dan secara bertahap menyebabkan kerusakan hati.
5. Gumpalan Darah
IBD dapat meningkatkan risiko pembekuan darah di vena dan arteri.
Sementara secara spesifik, risiko komplikasi dari penyakit Crohn mungkin termasuk.
Baca Juga: 4 Pilihan Vitamin untuk Penderita Asam Lambung
6. Sumbatan Usus
Penyakit Crohn memengaruhi seluruh ketebalan dinding usus.
Seiring waktu, bagian usus bisa menebal dan menyempit yang bisa menghalangi aliran isi pencernaan.
Moms yang mengalami kondisi ini mungkin memerlukan pembedahan untuk mengangkat bagian usus yang sakit.
7. Malnutrisi
Diare, sakit perut, dan kram mungkin membuat Moms yang mengalami penyakit Crohn menjadi sulit makan atau usus tidak dapat menyerap nutrisi yang cukup untuk membuat tubuh tetap memiliki asupan gizi.
Hal ini juga dapat berpotensi mengembangkan anemia karena rendahnya asupan zat besi atau vitamin B-12 dalam tubuh yang disebabkan oleh penyakit Crohn.
8. Fistula
Terkadang peradangan pada usus dapat meluas sepenuhnya melalui dinding usus dan menciptakan fistula, hubungan abnormal antara berbagai bagian tubuh.
Fistula di dekat atau di sekitar area anus (perianal) adalah jenis yang paling umum. Dalam beberapa kasus, fistula dapat terinfeksi dan membentuk abses.
9. Fisura Anus
Ini adalah suatu kondisi yang ditandai dengan adanya robekan kecil di jaringan yang melapisi anus atau pada kulit di sekitar anus tempat infeksi dapat terjadi.
Fisura anus sering kali dikaitkan dengan buang air besar yang menyakitkan dan dapat menyebabkan fistula perianal.
Selain itu, komplikasi kolitis ulserativa mungkin termasuk:
10. Megakolon Toksik
Kolitis ulserativa dapat menyebabkan usus besar dengan cepat melebar dan membengkak, suatu kondisi serius yang dikenal sebagai megakolon toksik.
11. Lubang di Usus Besar
Kolon berlubang paling sering disebabkan oleh megakolon toksik, tetapi bisa juga terjadi dengan sendirinya.
12. Dehidrasi Berat
Diare yang berlebihan akibat kolitis ulserativa bisa menyebabkan dehidrasi.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Obat Maag pada Anak, Jangan Sembarangan, Moms!
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.