15 Juli 2023

Scabies pada Manusia: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi

Disebabkan tungau, gejala umum scabies adalah gatal dan ruam
Scabies pada Manusia: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi

Foto: Freepik.com/freepik

9. Air Cuka

Air Cuka Apel
Foto: Air Cuka Apel (Orami Photo Stock)

Cara mengatasi scabies pada manusia selanjutnya yakni dengan air cuka.

Campurkan cuka putih dan air dalam jumlah yang sama di dalam mangkuk.

Gunakan bola kapas untuk mengoleskan larutan pada kulit yang terkena dan biarkan selama beberapa menit.

Bilas dengan air hangat. Ulangi tiga kali sehari selama 10 sampai 15 hari untuk mencegah terjadinya infeksi kulit.

Cuka putih memiliki sifat asam yang membantu mengubah tingkat pH kulit dan perubahan tingkat pH menyebabkan tungau mati.

10. Dadih

Dadih atau olahan produk susu dapat membantu penyembuhan scabies pada manusia.

Dadih kaya dengan beberapa nutrisi penting seperti kalsium, vitamin B-2, vitamin B-12, kalium, dan magnesium.

Memasukkan dadih dan ikan dalam makanan terbukti bisa meredakan gatal dan ruam pada kulit.

Selain memakai bahan-bahan alami dalam mengatasi scabies pada manusia, krim atau salep ini juga menjadi faktor penunjang penyembuhan scabies.

Tentu menggunakan salep ini atas rekomendasi dokter ya, Moms.

11. Salep Kulit

Ilustrasi Pengobatan (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Pengobatan (Orami Photo Stock)

MengutipNational Health Service, perawatan yang paling banyak digunakan untuk mengatasi scabies adalah krim permetrin dan losion malathion.

Kedua obat tersebut mengandung insektisida yang dapat membunuh tungau penyebab scabies pada manusia.

Krim Permethrin 5% biasanya direkomendasikan sebagai pengobatan pertama. Losion malathion 0,5% digunakan jika permetrin tidak efektif.

Centers for Disease Control and Prevention memaparkan, losion atau krim harus dioleskan ke semua area tubuh mulai dari leher hingga kaki dan jari kaki.

Selain itu, saat merawat scabies pada anak, losion atau krim juga harus dioleskan ke seluruh kepala dan lehernya karena kudis dapat memengaruhi wajah, kulit kepala, leher, serta bagian tubuh lainnya.

Hanya salep permetrin atau belerang yang boleh digunakan pada anak.

Losion atau krim harus dioleskan ke tubuh yang bersih dan dibiarkan selama waktu yang disarankan.

Baca Juga: 7+ Masalah Kulit Bayi Baru Lahir yang Umum Terjadi

Pencegahan Scabies pada Manusia

Melansir Raising Children, Moms tidak dapat mencegah infeksi awal scabies yang terjadi pada manusia, tetapi dapat menghentikan penyebaran scabies ke seluruh anggota keluarga di rumah.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention, cara terbaik untuk mencegah scabies pada manusia adalah dengan menghindari kontak langsung dengan penderita.

Lebih baik hindari pakaian atau tempat tidur yang telah digunakan penderita scabies dan belum dicuci.

ini karena tungau penyebab scabies pada manusia bisa hidup selama 3 sampai 4 hari setelah jatuh dari tubuh manusia.

Untuk mencegah scabies kembali dan agar tungau tidak menyebar ke orang lain, lakukan langkah-langkah berikut:

  • Apabila Moms ingin mencegah tungau menyebar, pastikan untuk mencuci semua barang-barang seperti pakaian, seprai, handuk, dan bantal dengan air panas dan keringkan dalam pengering yang panasnya sangat tinggi selama 10-30 menit.
  • Apapun yang tidak bisa dicuci, harus segera disingkirkan. Setelah Moms menyedot debu, buang kantong vakum dan bersihkan vakum dengan pemutih dan air panas.
  • Penggunaan pemutih dan air panas ini pun bisa digunakan untuk membersihkan permukaan lain yang mungkin jadi tempat persembunyian tungau scabies.

Baca Juga: 11 Jenis Penyakit Kurap (Tinea) pada Tubuh

Perlu diingat, menyembuhkan scabies tidak hanya bisa dengan bahan-bahan alami, tetapi harus juga menggunakan perawatan medis.

Bahan-bahan alami ini sifatnya hanya membantu mempercepat penyembuhan saja.

Nah, itu dia pembahasan mengenai apa itu scabies pada manusia, serta penyebab, gejala, dan cara mengatasinya.

Apabila Moms mengalami gejala-gejala seperti di atas, segera kunjungi dokter, ya.

Lebih baik segera diobati daripada harus menunggu penyakit menjadi semakin parah dan memberikan ketidaknyamanan.

  • http://jpr.mazums.ac.ir/article-1-175-en.pdf
  • https://kidshealth.org/en/parents/scabies.html
  • https://www.who.int/selection_medicines/committees/expert/22/applications/s6.6_ivermectin.pdf?ua=1
  • https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?contenttypeid=90&contentid=P01921
  • https://europepmc.org/article/med/24974121
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/20711455/#:~:text=Results%20of%20bioassays%20showed%20that,highly%20toxic%20against%20scabies%20mites.&text=Eugenol%2C%20a%20major%20component%20of,within%20an%20hour%20of%20contact.
  • https://www.nhsinform.scot/illnesses-and-conditions/skin-hair-and-nails/scabies#:~:text=The%202%20most%20widely%20used,used%20if%20permethrin%20is%20ineffective.
  • https://www.cdc.gov/parasites/scabies/treatment.html
  • https://raisingchildren.net.au/guides/a-z-health-reference/scabies#prevention-of-scabies-nav-title
  • https://www.cdc.gov/parasites/scabies/prevent.html
  • https://www.infectioncontroltoday.com/view/american-academy-dermatology-offers-tips-what-do-if-you-get-scabies
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/19274696/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb