19 April 2024

Cara Mengukur Tekanan Bola Mata Normal, Bisa Cegah Glaukoma!

Jika diabaikan, dapat sebabkan glaukoma
Cara Mengukur Tekanan Bola Mata Normal, Bisa Cegah Glaukoma!

Mengetahui tekanan bola mata normal adalah salah satu upaya untuk mencegah glaukoma.

Sayangnya, hal tersebut sering luput dari perhatian.

Padahal, kesehatan mata juga jadi faktor penting dalam kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Perlu Moms tahu, apabila tekanan bola mata terlalu tinggi atau rendah, dapat berakibat buruk pada penglihatan dalam jangka panjang.

Lalu, seperti apa kondisi yang dikatakan tekanan bola mata normal? Bagaimana cara memeriksanya?

Yuk, pahami selengkapnya lewat ulasan di bawah ini, Moms!

Baca Juga: 3+ Review Nipple Cream Favorit Moms, Ampuh Atasi Puting Lecet!

Tekanan Bola Mata Normal

Pupil Mata Membesar
Foto: Pupil Mata Membesar (Orami Photo Stocks)

Tekanan bola mata atau hipertensi okular terjadi ketika ada tekanan dalam mata yang melebihi angka normal.

Tekanan mata normal berada di angka 10-21 mmHg, sementara hipertensi okular di atas 21 mmHg.

Dalam Bright Focus Foundation, dijelaskan bahwa sekitar 90% orang akan memiliki tekanan 10 dan 21 mmHg.

Meski begitu, bukan berarti jika mereka memiliki tekanan 22 atau lebih tinggi itu tak serta merta dikatakan tidak normal, lho.

Setiap individu akan memiliki tekanan bola mata normal yang berbeda dan dianggap normal.

Ada banyak individu dengan tekanan di pertengahan 20-an yang tidak menderita glaukoma.

Glaukoma adalah kerusakan pada saraf mata akibat tingginya tekanan di dalam bola mata.

Ada juga yang telah didiagnosis menderita glaukoma, sehingga diperlukan pengobatan dan perawatan lebih lanjut.

Baca Juga: Mata Cekung Tidak Selalu Karena Kurang Tidur! Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Penyebab Tekanan Bola Mata Tinggi

Kesehatan Mata Balita
Foto: Kesehatan Mata Balita (Orami Photo Stocks)

Apabila tekanan bola mata normal sekitar 10-21 mmHg, mereka yang melebihi angka tersebut dikatakan tekanan bola mata tinggi.

Peningkatan tekanan bola mata biasanya disebabkan oleh ketidakseimbangan produksi dan drainase cairan di mata.

Saluran yang biasanya mengalirkan cairan dari dalam mata ini tidak berfungsi dengan baik.

Akibatnya, ada banyak cairan yang diproduksi tetapi tidak dapat dikeringkan karena saluran drainasenya tidak berfungsi dengan baik.

Hal ini menyebabkan jumlah cairan di dalam mata sehingga meningkatkan tekanan.

Kondisi ini disebut juga sebagai tekanan intraokular (IOP) atau hipertensi okular, mengacu pada tekanan cairan di dalam mata.

Studi menunjukkan bahwa tekanan mata yang tinggi dapat meningkatkan risiko glaukoma, penyakit mata yang mengancam penglihatan.

Jika tidak diobati, tekanan bola mata yang tinggi berisiko menekan saraf optik, menyebabkan kerusakan dan, akibatnya kehilangan penglihatan permanen.

Baca Juga: 6 Manfaat Domba Jika Dikonsumsi selama Kehamilan

Ragam Pemeriksaaan Tekanan Bola Mata

Mengompres Mata Nyeri
Foto: Mengompres Mata Nyeri (Orami Photo Stocks)

Mengetahui tekanan bola mata normal, dapat melalui sederet pemeriksaan lengkap khususnya pada mata.

Karena perubahan tekanan mata tidak menimbulkan rasa sakit, mereka bisa tidak terdeteksi selama bertahun-tahun.

Pada akhirnya menyebabkan kehilangan penglihatan yang mendadak dan tanpa disadari.

Untuk mencegah hal seperti ini, cobalah melakukan pemeriksaan tekanan bola mata normal dengan beberapa tindakan berikut:

1. Tes Tonometri Applanasi Goldmann

Tes tonometri aplanasi Goldmann adalah yang paling umum digunakan dan dianggap sebagai cara paling andal untuk mengukur tekanan bola mata normal.

Untuk melakukan tes minim rasa nyeri ini, dokter dan perawat kan memberikan obat tetes bius pewarna tidak berbahaya.

Fungsi dari cairan mata ini agar selama pemeriksaan mata tetap terasa nyaman dan tidak sakit.

Kemudian, pemeriksaan akan dilakukan dengan lampu dan melihat permukaan mata.

Akan ada tekanan sedikit pada area kecil kornea mata untuk mengukur tekanan mata normal.

2. Tonometri Non-Kontak/Tonometri Tiupan Udara

Tes ini mirip dengan tes aplanasi Goldmann tetapi menggunakan hembusan udara yang cepat untuk meratakan sebagian kecil kornea.

Pemeriksaan tekanan bola mata normal ini tidak menyentuh area mata, dan hanya mengandalkan udara.

Kebanyakan orang menilainya agak sedikit 'terkejut' ketika hembusan angin mulai dikeluarkan.

3. Tonometri Rebound

Tes tonometri rebound melibatkan penempatan probe kecil pada kornea dan menggerakkannya sedikit untuk mengukur respons mata terhadap sentuhan.

Perangkat khusus yang digunakan untuk jenis pengujian ini seperti perangkat iCare portable.

Tidak memerlukan obat tetes mati rasa, sehingga dapat digunakan dengan praktis di rumah sekalipun.

4. Tonometer atau Tonopen

Tonometer atau tonopen adalah perangkat portabel lain yang mengukur tekanan bola mata normal.

Cara penggunaannya dengan menyentuh kornea dan mengevaluasi lekukannya.

Namun, perangkat ini membutuhkan obat tetes mati rasa sebelum tes dilakukan.

Baca Juga: Cara Menggunakan Tetes Telinga untuk Obati Masalah Telinga

5. Pemeriksaan Tekanan Intraokular

Ini adalah metode yang lebih invasif di mana dokter memasukkan alat kecil ke dalam mata setelah diberikan tetes mata anestesi untuk mengukur tekanan secara langsung di dalam bola mata.

Ini biasanya dilakukan jika tonometri konvensional tidak memberikan hasil yang cukup akurat atau jika pasien memiliki kondisi medis yang rumit.

Tak perlu khawatir apabila didiagnosis tekanan bola mata tinggi, ada banyak cara untuk menurunkan...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb