10+ Tokoh Sumpah Pemuda yang Berjasa, Kenali Yuk!

Sumpah Pemuda merupakan momen bersejarah yang tak terlupakan dalam perjalanan bangsa Indonesia menuju kemerdekaan. Di balik peristiwa ini, ada sejumlah tokoh Sumpah Pemuda yang berperan penting.

Mereka memiliki andil yang besar dalam perumusan dan penyampaian sumpah tersebut.

Mari ketahui lebih lanjut tentang siapa saja tokoh Sumpah Pemuda yang kini diperingati setiap tanggal 28 Oktober.

Baca Juga: Ketahui Peristiwa Sumpah Pemuda dan Pengaruhnya terhadap Bangsa Indonesia

Tokoh Sumpah Pemuda

Sumpah Pemuda diucapkan pada tahun 1928, di mana para pemuda dari berbagai organisasi dan etnis bersatu dalam satu tekad untuk mencapai tiga tujuan besar, yaitu satu bahasa, satu bangsa, dan satu Tanah Air.

Momen tersebut dipicu oleh semakin sadarnya pemuda Indonesia akan pentingnya persatuan dalam menghadapi penjajah.

Berikut peran dan dedikasi para tokoh Sumpah Pemuda yang memiliki tekad kuat dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia serta bagaimana pengaruh mereka masih terasa hingga saat ini.

1. Soenario Sastrowardoyo

Sunario Sastrowardoyo atau yang kerap disapa dengan Mr Sunario adalah salah satu orang yang turut serta dalam sejarah penting negara ini.

Ia menjadi bagian dari sebuah kelompok yang disebut Perhimpunan Indonesia yang didirikan di Belanda pada tahun 1908.

Selain itu, Mr. Sunario juga ikut serta dalam peristiwa Sumpah Pemuda yang diadakan pada tanggal 28 Oktober 1928.

Ia berperan sebagai penasehat panitia dalam merumuskan Sumpah Pemuda dan pembicaranya.

2. Soegondo Djojopuspito

Tokoh Sumpah Pemuda selanjutnya yaitu Soegondo Djojopuspito.

Awalnya, Soegondo sering datang ke tempat yang disebut Indonesisch Club Gebow Jl. Kramat Raya 106, Jakarta.

Di sana, para pemuda berkumpul, berbicara, dan mengadakan pertemuan. Bahkan, tempat ini menjadi lokasi Kongres Pemuda II.

Pada bulan September 1926, bersama dengan teman-temannya seperti RT Djoksodipoero, Goelarso, Soewirjo, Darwis, dan Sigit, Soegondo membantu mendirikan organisasi bernama PPPI (Perhimpoenan Pemoeda Peladjar Indonesia) dan ia menjadi ketuanya pada tahun 1927.

Ini merupakan persiapan penting untuk Kongres Pemuda II, yang berlangsung pada tanggal 27-28 Oktober 1928 dan dipimpin oleh Soegondo sendiri.

Baca Juga: Nilai-nilai Pancasila dan Contohnya dalam Kehidupan, Yuk Ajarkan ke Si Kecil!

3. Mohammad Yamin

Nama Mohammad Yamin juga termasuk dalam salah satu tokoh Sumpah Pemuda.

Ia aktif dalam organisasi pemuda Jong Sumateranen Bond dan terlibat dalam Kongres Pemuda I (1926) serta menjadi Sekertaris dalam Kongres Pemuda II (1928), juga turut serta dalam penelitian yang terkait dengan Sumpah Pemuda.

Mohammad Yamin berperan dalam menulis bait ketiga Sumpah Pemuda yang berbunyi, "Bahasa persatuan Indonesia adalah Bahasa Indonesia."

4. W. R Supratman

W.R Supratman adalah seorang wartawan, pemain biola, dan pencipta lagu Indonesia Raya.

Ia menciptakan lagu ini dan pertama kali memainkannya dengan biola di hadapan peserta Kongres Pemuda II tanpa lirik.

Kini, lagu Indonesia Raya dijadikan sebagai lagu kebangsaan Indonesia.

Baca Juga: Museum Polri Jakarta: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuknya

5. Amir Syarifuddin Harahap

Tokoh Sumpah Pemuda selanjutnya bernama Amir Syarifuddin Harahap.

Amir Syarifuddin Harahap adalah tokoh Sumpah Pemuda yang penting dalam perjuangan untuk kemerdekaan Indonesia.

Ia memiliki peran besar dalam persiapan Kongres Pemuda II, yang kemudian menghasilkan Sumpah Pemuda.

Pada saat itu, Amir Syarifuddin Harahap menjabat sebagai Bendahara Kongres Pemuda Indonesia.

6. Sie Kong Liong

Sie Kong Liong adalah tokoh Sumpah Pemuda berikutnya yang merupakan seorang keturunan Tionghoa.

Ia dengan sukarela menyediakan rumahnya sebagai tempat diselenggarakannya Kongres Pemuda.

Rumah tersebut sekarang menjadi Museum Sumpah Pemuda dan berlokasi di Jalan Kramat No.106, Jakarta Pusat.

Baca Juga: 7 Puisi Sumpah Pemuda, Indah dan Bermakna Nasionalisme

7. Sarmidi Mangoensarkoro

Sarmidi Mangunsarkoro adalah tokoh Sumpah Pemuda yang aktif dalam organisasi Jong Java.

Bersama dengan pemuda lainnya, ia berusaha untuk membebaskan Indonesia dari penjajahan Belanda.

Sarmidi juga terlibat dalam Kongres Pemuda Indonesia II pada tanggal 27-28 Oktober 1928, di mana ia menjadi pembicara yang membahas masalah pendidikan.

Ia mengajarkan tentang pentingnya pendidikan kebangsaan bagi anak-anak agar mereka dapat menjadi warga negara yang baik, mencintai Tanah Air, dan menjaga persatuan.