4 Cara Terapi Uap Bayi, Bisa Atasi Pilek hingga Sinusitis
Cara Terapi Uap Bayi di Rumah
Jika Moms membawa Si Kecil ke rumah sakit, tentu seluruh prosedur uap bayi akan dilakukan oleh perawat dan dokter.
Namun, bila Moms memilih untuk melakukannya di rumah, maka harus simak cara terapi uap bayi berikut ini.
1. Menggunakan Nebulizer
Cara pertama yang bisa dilakukan untuk terapi uap bayi di rumah adalah menggunakan nebulizer, yaitu alat yang bisa mengubah obat cair menjadi uap.
Ini memang cukup ampuh mengatasi permasalah bayi yang mengalami gangguan pernapasan.
Namun perlu dipahami bahwa penggunaan nebulizer harus mendapatkan izin dari dokter.
Untuk itulah, sebelum menggunakan nebulizer sebagai alat terapi uap bayi di rumah, Moms harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
2. Siapkan Ruang Uap
Terapi uap bayi yang aman salah satunya adalah dengan mengubah kamar mandi menjadi ruang uap.
Ini akan mencegah Si Kecil terkena uap yang terlalu panas dan mengalami luka bakar.
Untuk melakukannya, Moms cukup mengalirkan air panas di kamar mandi dan menutupnya selama beberapa menit hingga ruangan tersebut beruap.
Lalu, bawa Si Kecil ke dalam kamar mandi dan duduklah di dalam selama kurang lebih 15 menit.
Biarkan ia menghirup uap hangat yang dihasilkan dari air hangat.
Baca Juga: Ini Cara Mengetahui Selaput Dara Sudah Robek atau Belum!
3. Pakai Humidifier
Moms juga bisa menyediakan udara yang lebih lembap untuk terapi uap bayi menggunakan humidifier.
Pilih humidifier yang dapat menghasilkan uap dingin untuk dipasang di kamar ataupun tempat lain yang sering digunakan bayi.
Jika Moms memilih menggunakan alat ini untuk terapi uap, pastikan untuk rutin membersihkannya setidaknya setiap 3 hari sekali atau sesuai dengan instruksi.
4. Minyak Kayu Putih
Sama seperti mengurung diri di dalam kamar mandi, Moms juga bisa menggunakan minyak kayu putih sebagai alat terapi uap bayi sederhana.
Campurkan beberapa tetes minyak kayu putih ke dalam air panas yang telah diletakkan di ember atau wadah dengan penampang besar.
Gendong bayi dan arahkan kepalanya ke bawah menghadap wadah.
Moms bisa melakukan pijatan di area punggung agar lendir yang terjebak di tenggorokan dan hidung bisa keluar.
Baca Juga: 13 Tanda Suami Tak Peduli Perasaan Istri, Termasuk Selalu Menyalahkan dan Terlalu Sering Mengkritik!
Cara Melakukan Terapi Uap Bayi Tradisional
Uap bayi tidak hanya menggunakan alat nebulizer saja, tetapi ada cara tradisionalnya. Berikut langkahnya:
- Baskom besar
- Air dan alat untuk memanaskan
- Handuk
Kemudian, tahapan cara uap mandiri adalah:
- Panaskan air hingga mendidih
- Tuang air panas ke baskom secara hati-hati.
- Untuk bantu meringankan gejala pilek dan batuk, campurkan 2 sendok teh balsam dengan kandungan eucalyptus oil, camphor, dan menthol ke dalam air.
- Kemudian aduk hingga merata.
- Tudungkan handuk di belakang kepala
- Nyalakan timer
- Perlahan turunkan kepala ke arah air panas hingga berjarak sekitar 20-25 cm
- Ajak Si Kecil untuk secara perlahan tarik napas panjang lewat hidung
- Ketika melakukan terapi uap, pejamkan mata agar tidak ada kontak langsung
Sesi terapi uap bayi tradisional ini idealnya tidak lebih dari 15 menit.
Namun, tak ada salahnya mengulang terapi ini 2-3 kali setiap harinya untuk meredakan batuk atau gejala lain yang muncul.
Baca Juga: 9 Jenis Kepribadian Manusia dan Manfaat Mengetahuinya
Penggunaan uap bayi memang bisa membantu meredakan gejala pernapasan, tapi juga dapat menimbulkan efek samping dan risiko seperti iritasi saluran pernapasan, infeksi, dan interaksi obat.
Jadi, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai terapi ini, terutama jika Moms berencana menggunakan obat atau bahan lain.
Nah, itu dia Moms informasi seputar terapi uap bayi. Semoga bermanfaat, ya!
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK431070/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK519028/
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/nebulizer-for-baby
- https://www.healthline.com/health/nebulizer-for-baby
- https://kidshealth.org/en/parents/cooperate-nebulizer.html
- https://aeroflowinc.com/signs-your-child-may-need-a-nebulizer/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.