Veneer Gigi: Fungsi, Biaya, Jenis, serta Efek Sampingnya
Veneer gigi telah menjadi salah satu alternatif populer bagi orang yang ingin meningkatkan kepercayaan diri dan mendapatkan senyuman yang indah.
Dalam dunia estetika gigi, veneer gigi memberikan hasil yang mengesankan dalam memperbaiki bentuk, warna, dan penampilan gigi yang tidak sempurna.
Lantas, apa sebenarnya veneer gigi? Apakah ini boleh dilakukan dan apa saja risikonya bagi kesehatan gigi?
Mari cari tahu penjelasan selengkapnya mengenai veneer gigi berikut ini.
Baca Juga: 15 Manfaat Jengkol untuk Kesehatan yang Jarang Diketahui
Apa itu Veneer Gigi?
Veneer gigi merupakan rangkaian prosedur kecantikan dari dokter gigi yang bisa membuat gigi Moms jadi lebih baik, dari segi warna, bentuk, atau posisi.
Menurut penelitian yang diterbitkan di Contemporary Clinical Dentistry, ini adalah cara memutihkan gigi yang banyak diminati karena kecanggihannya.
Fungsi Veneer Gigi
Prosedur ini umumnya digunakan untuk mengubah warna gigi, memperbaiki gigi yang patah, rusak, tidak rata, atau ada gap.
Caranya adalah veneer dipasang menutupi permukaan bagian depan gigi.
Terdapat 2 jenis veneer, yakni veneer dari porselen dan veneer dari komposit resin.
Untuk segi kualitas, veneer dari bahan porselen lebih baik karena lebih mirip bentuk gigi asli.
Baca Juga: 8 Rekomendasi Air Purifier Terbaik, Harga Mulai 700 Ribuan!
Fakta Seputar Veneer Gigi
Nah, kalau Moms berencana untuk melakukan veneer, berikut ini beberapa hal yang perlu diketahui, ya.
1. Pilih Dokter Gigi yang Kredibel
Veneer gigi merupakan bentuk tindakan perawatan gigi yang hanya bisa dilakukan oleh dokter gigi.
Maka, pastikan kalau Moms bisa melihat hasil kerja dokter gigi kosmetik tersebut untuk memastikan kalau mereka memang kredibel dan sesuai dengan style Moms.
Pastikan juga Moms bisa melihat karya-karya before dan after-nya agar bisa lebih meyakinkan.
Jangan tergiur dengan biaya yang murah apalagi jika dilakukan tidak dengan ahlinya.
2. Tidak Bisa Bisa Dilepas
Veneer dipasang permanen pada gigi dan hanya bisa dilepaskan oleh dokter gigi.
Metode ini biasanya bertahan sekitar 10–20 tahun, tapi ada juga yang bertahan lebih lama.
Namun, kalau Moms malas merawat dan menyikatnya, maka bisa bertahan kurang dari waktu tersebut.
Setelah 10–20 tahun berlalu, veneer harus diganti.
3. Gigi Bisa Jadi Terlalu Putih dan Tidak Natural
Pernah kan Moms melihat ada orang yang punya warna gigi sangat putih sampai rasanya tidak wajar?
Ya, itulah hasil dari veneer yang terlalu putih sehingga tidak nampak natural.
Bila Moms mau melakukan metode ini, sebaiknya pilih warna putih yang memang sesuai dengan warna kulit.
Biasanya soft white jadi pilihan netral.
Baca Juga: 13 Cara Memutihkan Mata, Bisa Dilakukan di Rumah, Lho!
4. Bisa Pecah
Seperti gigi asli, veneer gigi pun bisa pecah kalau Moms tidak berhati-hati.
Misalnya saja akibat mengunyah makanan yang terlalu keras atau terbentur sesuatu.
Untuk itu, berhati-hatilah saat menggunakan veneer.
Hindari makanan dengan tekstur keras atau mengunyah terlalu cepat.
5. Gigi Jadi Lebih Sensitif
Sebelum dipasang veneer, gigi akan dikikis sebanyak 0,5 mm supaya ada ruang untuk memasang veneer.
Karena pengikisan inilah, kekuatan gigi berkurang sehingga jadi lebih sensitif.
Setelah menggunakan veneer, Moms mungkin akan merasa ngilu saat mengonsumsi makanan dingin dan panas.
Selain itu, gigi jadi sensitif saat menggigit makanan yang terlalu keras.
6. Gusi Jadi Rentan Iritasi
Selain gigi jadi lebih sensitif, hal yang harus diketahui setelah pasang veneer gigi adalah gusi jadi rentan iritasi.
Umumnya iritasi gusi terjadi pada awal pemasangan, karena gusi harus menyesuaikan bentuk gigi yang baru.
Namun, iritasi pada gusi juga bisa terjadi kalau Moms tidak menjaga kebersihan mulut dengan baik.
7. Tersedia Veneer Gigi Sementara
Setelah Moms berdiskusi dengan dokter gigi tentang veneer seperti apa yang diinginkan, dokter akan mencetak gigi Moms untuk membuat veneer temporary.
Veneer sementara ini terbuat dari komposit cair atau liquid composite dan seperti blue print untuk gigi Moms.
Ini juga tidak mengilap seperti veneer porselen asli dan ukurannya sedikit lebih besar.
Baca Juga: 10 Cara Mengobati Luka Memar Agar Cepat Sembuh dan Pulih
8. Tidak Semua Gigi Harus Di-Veneer
Kalau Moms hanya butuh melapisi satu gigi (karena jatuh atau gompal dan jadi kurang bagus), bisa untuk melakukan veneer hanya satu gigi saja.
Jadi, tidak perlu semua gigi dilapisi. Bisa tergantung kebutuhan atau budget.
Nanti, Moms cukup konsultasikan dengan dokter dan disesuaikan dengan saran dokter gigi.
9. Tidak Semua Orang Bisa Pakai Veneer
Veneer memang kian populer, tapi bukan berarti semua orang bisa menggunakannya.
Sebelum menggunakan veneer, tentu saja Moms harus melewati beberapa prosedur dan pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter gigi.
Kalau tidak disetujui dokter, maka veneer tidak bisa dilakukan. Misalnya saja kalau Moms punya penyakit mulut atau kerusakan gigi yang parah.
Baca Juga: Bacaan Doa Mau Tidur dan Artinya, Lengkap Amalan Sunah!
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.