24 Desember 2022

5 Akibat MPASI Dini yang Wajib Moms Ketahui, Tidak Sepele!

Memulai MPASI terlalu cepat, bisa memberikan dampak buruk bagi Si Kecil
5 Akibat MPASI Dini yang Wajib Moms Ketahui, Tidak Sepele!

Akibat MPASI dini pada bayi benar-benar tidak boleh Moms anggap remeh. Pasalnya, dampaknya ini bisa memengaruhi kesehatannya, bahkan pertumbuhannya nanti.

Kebanyakan ibu beralasan ingin memulai MPASI lebih cepat karena merasa usia bayi sudah cukup atau tidak tega melihat bayi yang hanya minum ASI saja.

Moms boleh saja memulai MPASI asal waktunya tepat. Kalau terlalu cepat, bisa jadi bayi akan mengalami berbagai efek buruk seperti di bawah ini.

Baca Juga: MPASI Homemade atau Instan, Mana yang Terbaik? Simak Informasi dan Tips MPASI di Sini!

Akibat MPASI Dini pada Bayi

Bayi Rewel (Orami Photo Stocks)
Foto: Bayi Rewel (Orami Photo Stocks)

MPASI adalah singkatan dari makanan pendamping ASI.

Tujuannya, untuk membantu melengkapi kebutuhan nutrisi bayi yang semakin bertambah seiring pertumbuhannya.

Bayi tidak bisa mengandalkan ASI saja untuk tumbuh dewasa, ia perlu jenis makanan lain yang kaya gizi.

Sayangnya, tidak semua ibu tahu waktu terbaik untuk memulai MPASI sehingga melakukannya lebih cepat daripada waktu yang direkomendasikan.

Padahal tindakan ini dapat memberikan dampak buruk bagi bayi seperti berikut.

Baca juga: Review Kantong ASI Dodo oleh Moms Orami, Plastik Tebal Anti Bocor!

1. Bayi Bisa Tersedak

Setelah lahir ke dunia, bayi membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan, termasuk kemampuan tubuhnya dalam mendapatkan dan mencerna makanan.

Awal kehidupan, bayi mendapatkan makanan lewat menyusui dari ibunya. Terkadang, beberapa bayi pun perlu bantuan untuk bisa menyusu dengan lancar.

Jika Moms memberikan makanan selain ASI di usia yang terlalu muda, bisa jadi bayi akan tersedak.

Ini terjadi ketika makanan yang harusnya masuk ke kerongkongan, malah masuk ke tenggorokan yang fungsinya sebagai jalan napas.

Akibat MPASI dini pada bayi ini tentu bisa mengganggu pernapasan bayi.

2. Mengalami Diare atau Sembelit

Bayi Menangis (Orami Photo Stocks)
Foto: Bayi Menangis (Orami Photo Stocks)

Selain bisa membuat bayi tersedak, memberikan MPASI lebih cepat juga bisa membuat bayi mengalami masalah pencernaan.

Ini karena sistem pencernaan bayi belum "matang" atau belum siap untuk mencerna makanan selain ASI.

Alhasil, ia bisa mengalami diare atau, sebaliknya, susah buang air besar.

Kondisi ini bisa membuat bayi rewel, bahkan susah tidur di malam harinya.

Baca juga: 15 Makanan agar Bayi Cerdas Sejak dalam Kandungan

3. Mengidap Obesitas

Di samping masalah kesehatan, memberikan MPASI lebih dini bisa meningkatkan risiko obesitas pada bayi.

Hal ini bisa terjadi karena bayi kemungkinan mendapatkan kalori dan nutrisi yang lebih banyak daripada yang dibutuhkan.

Berdasarkan situs Mayo Clinic, bayi yang kelebihan berat badannya bisa mengalami keterlambatan merangkak dan berjalan.

Padahal keduanya merupakan perkembangan fisik yang penting bagi bayi untuk mengeksplorasi lingkungan.

Bayi yang obesitas juga lebih mungkin tetap obesitas ketika dewasa dan kondisi ini bisa meningkatkan risiko penyakit kronis di masa depan.

4. Memiliki Sistem Kekebalan Tubuh yang Lemah

ASI mengandung antibodi yang bisa melindungi bayi dari berbagai infeksi.

Perlindungannya akan jadi lebih sempurna jika bayi mendapatkan ASI yang cukup, yakni intens di 6 bulan awal kehidupan.

Nah, memberikan MPASI lebih awal bisa jadi mengurangi pemberian ASI di 6 bulan awal kehidupan bayi.

Bisa jadi hal ini membuat sistem kekebalan tubuh bayi jadi lemah. Ia mudah sakit, dan lebih rentan mengalami alergi atau asma di kemudian hari.

5. Mengalami Masalah pada Ususnya

Akibat MPASI dini terakhir adalah menimbulkan luka pada usus bayi.

Kondisi tersebut bisa terjadi karena sistem pencernaan yang tidak sempurna mencerna makanan membuat makanan melukai usus.

Adanya luka tentu akan menimbulkan masalah kesehatan jika diobati.

Baca juga: Review Pompa ASI Elektrik Claire's Type A-28 oleh Moms Orami, Nyaman Digunakan!

Kapan Waktu Terbaik Memulai MPASI?

MPASI Udang (Orami Photo Stocks)
Foto: MPASI Udang (Orami Photo Stocks)

Adanya akibat MPASI dini yang merugikan seperti disebutkan di atas, tentu membuat Moms harus lebih berhati-hati dalam memberi makanan pada si kecil.

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), usia bayi paling tepat untuk mendapatkan MPASI yaitu saat menginjak 6 bulan.

Pada tahap pengenalan ini, ibu dapat memberikan makanan dengan tekstur yang lembut dan lunak agar mudah dikonsumsi dan dicerna oleh bayi, misalnya bubur susu dan bubur saring.

Baca juga:5 Resep MPASI Labu, Mudah dan Lezat!

Pada usia tersebut, kemampuan makan bayi sudah meningkat sehingga risiko tersedak juga minim.

Sistem pencernaan bayi pun lebih siap dalam mencerna makanan sehingga masalah pencernaan bisa dihindari.

Moms bisa melihat kesiapan bayi untuk memulai MPASI dari beberapa hal berikut ini.

  • Duduk sendiri atau dengan dukungan.
  • Mampu mengontrol kepala dan leher.
  • Membuka mulut saat makanan ditawarkan.
  • Menelan makanan daripada mendorongnya kembali keluar mulut.
  • Memasukkan benda ke mulut.
  • Mencoba menggenggam benda-benda kecil, seperti mainan atau makanan.
  • Memindahkan makanan dari depan ke belakang lidah untuk ditelan.

Nah, apakah Si Kecil sudah cukup umur dan menunjukkan tanda-tanda di atas? Jika sudah, ini lampu hijau bagi Moms untuk memulai MPASI.

  • https://www.verywellfamily.com/potential-risks-when-you-start-baby-food-early-284371
  • https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/expert-answers/starting-solids/faq-20057889
  • https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/memberi-makan-pada-bayi-kapan-apa-dan-bagaimana
  • https://promkes.kemkes.go.id/?p=8935
  • https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/expert-answers/baby-fat/faq-20058296
  • https://www.webmd.com/parenting/baby/nursing-basics#1
  • https://www.cdc.gov/nutrition/infantandtoddlernutrition/foods-and-drinks/when-to-introduce-solid-foods.html

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb