02 Februari 2024

Begini Cara Mengawinkan Ikan Cupang yang Benar, Catat!

Cara mengawinkan ikan cupang ternyata tidak semudah yang dibayangkan
Begini Cara Mengawinkan Ikan Cupang yang Benar, Catat!

Ingin membudidayakan ikan cupang? Maka Moms dan Dads wajib tahu cara mengawinkan ikan cupang.

Mengetahui cara mengawinkan ikan cupang juga penting supaya kelak ikan yang Moms pelihara ini tidak mati atau menjadi sakit-sakitan.

Waktu tepat untuk mengawinkan ikan cupang adalah saat mereka sudah dewasa dan memiliki ciri-ciri khusus.

Ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa cupang jantan siap kawin. Pertama, ia akan berubah warna menjadi lebih gelap.

Kedua, cupang jantan akan menunjukkan siripnya dan mungkin mencoba mengejar atau menyerang ikan lainnya.

Sementara untuk betina, pada awalnya ia sangat pemalu, dan mungkin menempelkan siripnya erat-erat pada tubuhnya.

Akan tetapi, ia akan sering melakukan pemanasan ke cupang jantan begitu ia mengawasinya di dalam tangki pembiakan.

Selain itu, tanda paling jelas dari betina reseptif atau hamil dan berisi telur adalah munculnya titik putih yang muncul di tabung ovipositornya. Bagian ini terletak di belakang sirip perutnya.

Jika sudah melihat tanda cupang siap kawin ini, maka segera dikondisikan dan siapkan tangki pembiakan.

Selanjutnya, Moms dan Dads perlu mempersiapkan sebuah toples terbagi atau tangki, serta gulungan plastik pembungkus.

Yuk, simak cara mengawinkan ikan cupang selengkapnya berikut ini!

Baca Juga: Begini Cara Ternak Ikan Cupang yang Benar, Catat Yuk!

Cara Mengawinkan Ikan Cupang

Apabila Moms atau Dads ingin mencoba membiakkan cupang, berikut adalah cara mengawinkan ikan cupang yang benar:

1. Pindahkan Betina ke Akuarium Pembibitan

Cara Mengawinkan Ikan Cupang
Foto: Cara Mengawinkan Ikan Cupang (Japanesefightingfish.org)

Cara mengawinkan ikan cupang yang pertama adalah bagi akuarium pembiakan menjadi dua bagian menggunakan pembatas.

Lalu, letakkan kaca di bagian atas akuarium yang terbuka, Moms.

Isi sebuah vas dengan sedikit air dari akuarium pembiakan, lalu letakkan vas tersebut tegak di dasar akuarium. Pastikan ketinggian air di dalam vas sama dengan ketinggian air di akuarium.

Tangkap ikan betina secara hati-hati, lalu pindahkan ke dalam vas atau ke salah satu sisi pembatas di akuarium pembiakan.

Biarkan ikan betina beradaptasi di tempat baru selama 30 menit hingga satu jam.

2. Kenalkan Ikan Jantan pada Betina

Cara mengawinkan ikan cupang selanjutnya adalah tangkap ikan cupang jantan dan tempatkan di sisi berlawanan dari ikan betina di dalam akuarium pembibitan.

Jika Moms menggunakan metode vas, letakkan cupang jantan di bagian utama akuarium.

Pastikan ikan betina dapat melihat jantan, tetapi mereka tidak boleh berinteraksi langsung satu sama lain.

Perhatikan perilaku cupang jantan: warnanya akan menggelap dan ia akan mulai menunjukkan siripnya, yang seringkali melibatkan menabrak-nabrak kaca atau pembatas.

Perilaku ini merupakan tanda ketertarikan pada betina dan dianggap normal dalam proses kawin.

Awalnya, cupang betina mungkin tidak langsung menunjukkan respons terhadap jantan. Namun, ia akan terus mengibaskan siripnya.

Tanda bahwa betina siap untuk berkembang biak termasuk perubahan warnanya menjadi lebih gelap dan munculnya garis vertikal di tengah tubuhnya, bukan horizontal.

Periksa apakah ada bintik telur yang menonjol di belakang sirip perutnya, yang menandakan betina siap untuk proses pembuahan.

Baca Juga: 8 Makanan Ikan Cupang Alami yang Kaya Nutrisi, Jangan Salah Pilih Ya!

3. Ikan Jantan Mulai Membuat Sarang Gelembung

Dalam waktu satu hingga dua jam setelah proses dimulai, cupang jantan akan mulai aktif membangun sarang gelembungnya.

Cupang jantan akan menghabiskan waktu berenang bolak-balik antara sarang dan pembatas atau toples untuk menarik perhatian betina.

Proses pembuatan sarang oleh jantan biasanya membutuhkan waktu sekitar 12 hingga 24 jam, Moms.

Jika Moms menggunakan metode toples, penting untuk memindahkan betina kembali ke akuarium utamanya untuk sementara waktu.

Hal ini karena ruang yang terbatas di toples tidak ideal untuk betina berada dalam jangka waktu yang lama.

Bergantung pada ukuran wadah pembiakan, betina dapat ditempatkan bersama jantan selama dua hingga empat jam.

Setelah itu, betina harus kembali ke akuariumnya sendiri sampai sarang jantan siap.

Penting untuk tidak memberi makan kedua ikan selama proses kawin berlangsung. Ini karena umumnya ikan cupang berpuasa selama fase kawin ini.

4. Bersiap untuk Mulai Mengawinkan

Cara Mengawinkan Ikan Cupang
Foto: Cara Mengawinkan Ikan Cupang (iqss.eu)

Setelah sarang gelembung jantan siap, inilah waktunya untuk membiarkan cupang jantan dan betina berinteraksi secara langsung.

Jika menggunakan metode toples, kembalikan betina ke dalam toples dan biarkan ia menyesuaikan diri selama 30 menit tambahan.

Sebelum menghilangkan pembatas atau melepaskan betina dari toples, periksa reaksi betina terhadap cupang jantan.

Amati apakah warna betina semakin gelap dan apakah ada pola garis vertikal yang muncul pada tubuhnya.

Perhatikan juga apakah betina menunjukkan perilaku menggoda terhadap jantan.

Jika betina menunjukkan ketertarikan pada jantan dan tanda-tanda kesiapannya, proses bisa dilanjutkan ke tahap berikutnya.

Namun, jika betina tampak tidak tertarik, menampilkan garis-garis horizontal, atau menjaga siripnya tetap rapat ke tubuh, hentikan prosesnya. Ini menandakan betina belum siap untuk kawin.

Jika betina belum siap, Moms bisa mencoba dengan betina lain atau memberikan istirahat beberapa minggu kepada betina tersebut sebelum mencoba kembali.

5. Lepaskan Betina dalam Akuarium Penangkaran

Moms dapat menghilangkan sekat atau memiringkan toples untuk memindahkan cupang betina ke akuarium bersama jantan.

Betina mungkin akan langsung menuju dan memeriksa sarang gelembung yang dibuat jantan.

Jika betina tidak puas dengan sarang, ia mungkin berenang menjauh atau bahkan menghancurkannya.

Jika ini terjadi, ganti airnya dan coba lagi keesokan harinya. Namun, jika betina menolak sarang untuk kali kedua, ulangi seluruh proses dengan jantan yang berbeda.

Setelah betina ditempatkan di akuarium, jantan biasanya akan berusaha menarik perhatian dengan mengejar betina.

Pantau situasi ini dengan cermat dan pisahkan betina jika ia tampak dalam bahaya karena perilaku agresif jantan.

Jika interaksi antara jantan dan betina tampak aman, tutup bagian atas tangki dengan plastik untuk meningkatkan kelembapan di dalamnya.

Terus awasi interaksi antara dua ikan tersebut, Moms.

Jika betina tidak menunjukkan respons positif, seperti menggoda jantan atau menghindar terus menerus, sebaiknya pisahkan dan coba lagi dengan betina lain.

Baca Juga: 10 Ikan Hias Air Laut yang Perawatannya Gampang, Coba Pelihara Clownfish, Moms!

Apabila kondisi memungkinkan, ikan cupang jantan akan aktif mengejar dan berinteraksi dengan betina...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb