10 Oktober 2023

Lebih Sakit Melahirkan Normal atau Caesar? Simak Moms!

Metode melahirkan manakah yang akan Moms pilih?
Lebih Sakit Melahirkan Normal atau Caesar? Simak Moms!

3. Fase Transisi

Selanjutnya adalah fase transisi.

Fase transisi ini akan berlangsung sekitar 30 menit-2 jam.

Leher rahim akan melebar dari 8 sentimeter ke 10 sentimeter. Kontraksi selama fase ini akan berlangsung sekitar 60-90 detik dengan jeda 30 detik-2 menit.

Kontraksi berlangsung panjang, kuat, kuat, dan bisa tumpang tindih. Fase ini merupakan fase yang paling sulit tetapi juga berlangsung ‘singkat’.

Selain kontraksi intens dan berjarak dekat, Moms mungkin merasakan sakit di punggung, pangkal paha, bahkan sisi atau paha, menggigil, hot flash, serta mual.

Baca Juga: Apakah Mata Minus Bisa Melahirkan Normal? Yuk, Cari Tahu!

Melihat Keuntungan Melahirkan Normal

Melahirkan Normal
Foto: Melahirkan Normal (canva.com)

Seperti yang sudah dibahas, persalinan normal adalah cara alami dalam melahirkan bayi melalui vagina tanpa proses pembedahan.

Jika membicarakan lebih sakit melahirkan normal atau caesar, metode melahirkan normal adalah cara paling aman dan paling disarankan untuk kondisi kehamilan yang sehat.

Moms juga perlu mengetahui mengenai serangkaian keuntungan dalam melahirkan bayi secara normal. Keuntungannya adalah;

  • Proses pemulihan serta rawat inap di rumah sakit lebih cepat
  • Dapat dilakukan di rumah atau di mana saja
  • Kadang tidak perlu rawat inap dan dapat meninggalkan rumah sakit lebih cepat.
  • Terhindar dari risiko yang diakibatkan operasi seperti pendarahan, infeksi, reaksi terhadap anestesi, dan efek sakit yang berkepanjangan.
  • Proses bonding ibu dan bayi lebih cepat
  • Risiko munculnya masalah kesehatan pada bayi yang lebih sedikit
  • Inisiasi Menyusui Dini atau IMD bisa dilakukan serta pemberian ASI pada bayi bisa dilakukan setelah melahirkan
  • Jika melahirkan kembali di kemudian hari, proses persalinan normal akan menjadi lebih cepat dan juga singkat
  • Tidak ada batas maksimal frekuensi melahirkan secara normal, sehingga tidak membatasi jumlah anak yang diinginkan
  • Jarak usia kehamilan bisa rapat. Jadi, jika diinginkan, jarak umur anak bisa dekat, misalnya hanya beda setahun
  • Biaya persalinan lebih murah

Risiko Melakukan Persalinan Normal

Ketika ingin mengetahui lebih sakit melahirkan normal atau caesar, tentu saja Moms perlu mengetahui risiko yang bisa terjadi ketika melakukan persalinan normal.

Dilansir dari Live Science, risiko yang bisa dialami ketika melakukan persalinan normal adalah;

  • Vagina akan mengalami episiotomi alias dijahit jika robek dan digunting
  • Kemungkinan terjadinya komplikasi yang tak terduga saat persalinan seperti pendarahan yang hebat atau ibu yang kehabisan tenaga
  • Ketika ukuran bayi terlalu besar dalam proses persalinan normal, bantuan persalinan seperti vakum atau forceps pun mungkin akan dilakukan dalam proses melahirkan
  • Kelelahan akibat proses persalinan yang panjang dan juga sulit
  • Tidak bisa memilih kapan akan melahirkan
  • Messy. Biasanya si ibu akan berkeringat banyak. Belum lagi cairan tubuh lain seperti air ketuban, urin, dan darah, juga plasenta.

Mengesampingkan masalah lebih sakit melahirkan normal atau caesar, ketika kondisi ibu dan bayi dalam keadaan yang sehat dan tak memiliki faktor yang bisa menyulitkan.

Maka proses melahirkan normal adalah yang paling disarankan.

Baca Juga: 7 Tahap Pemulihan Pasca Operasi Caesar, Perhatikan Moms!

Tujuan Operasi Caesar

Ilustrasi Operasi Caesar
Foto: Ilustrasi Operasi Caesar (healthline.com)

Dalam beberapa kasus, operasi caesar bisa dipilih oleh Moms untuk alasan medis yang membuat kelahiran vagina terlalu berisiko.

Moms akan tahu sebelumnya bahwa membutuhkan operasi caesar dan menjadwalkannya karena hamil kembar, atau karena dia mungkin memiliki kondisi medis, seperti diabetes atau tekanan darah tinggi.

Melansir PLoS One, operasi caesar juga dapat dilakukan jika Moms memiliki infeksi yang dapat ditularkan kepada bayinya selama kelahiran, seperti:

  • HIV atau herpes genital
  • Mengalami masalah dengan plasenta.

Situasi lainnya adalah seperti melahirkan bayi yang berukuran besar pada ibu yang memiliki panggul kecil, atau jika bayi tidak dalam posisi kepala-bawah.

Bahkan kadang-kadang keputusan dokter kandungan untuk melakukan operasi caesar bisa tidak direncanakan dan dilakukan untuk alasan darurat karena kesehatan ibu, bayi, atau keduanya.

Ini dapat terjadi karena masalah selama kehamilan atau setelah melahirkan, seperti jika persalinan terlalu lama atau jika bayi tidak mendapatkan cukup oksigen.

Melansir International Journal of Community Based Nursing and Midwifery, operasi caesar hanya direkomendasikan ketika kehidupan ibu atau janin berisiko.

Namun, metode ini saat ini telah menjadi cara untuk para Moms melepaskan diri dari rasa sakit persalinan.

Para Moms memiliki kepercayaan umum bahwa persalinan caesar tidak menyakitkan, lebih aman, dan lebih sehat daripada persalinan normal.

Faktanya, lebih dari setengah wanita lebih memilih melahirkan dengan operasi caesar, daripada persalinan normal.

Baca Juga: 5 Makanan yang Dilarang Setelah Operasi Caesar, Simak Moms!

Nah, selanjutnya dalam pembahasan lebih sakit melahirkan normal atau caesar, hal yang sebaliknya...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb