10 Oktober 2023

Lebih Sakit Melahirkan Normal atau Caesar? Simak Moms!

Metode melahirkan manakah yang akan Moms pilih?
Lebih Sakit Melahirkan Normal atau Caesar? Simak Moms!

Mendekati persalinan tak jarang ibu hamil banyak yang ingin tahu, lebih sakit melahirkan normal atau caesar?

Melahirkan mungkin merupakan proses yang menegangkan bagi sebagian besar wanita, terutama mereka yang baru akan menjadi ibu baru.

Si Kecil dapat dilahirkan ke dunia dengan dua cara yang berbeda, Moms dapat melahirkan secara normal atau melalui operasi sesar atau yang dikenal juga dengan C-section/caesar.

Tetapi tujuan akhir dari kedua metode persalinan adalah untuk melahirkan bayi yang sehat secara aman.

Bagi Moms yang bertanya lebih sakit melahirkan normal atau caesar? Mari simak penjelasannya di bawah ini.

Baca Juga: Tidak Ingin Melahirkan Caesar, Ini 3 Persiapan Melahirkan Normal yang Harus Dilakukan

Lebih Sakit Melahirkan Normal atau Caesar?

Kehamilan Trimester Ketiga
Foto: Kehamilan Trimester Ketiga (womenfitness.net)

Membahas lebih sakit melahirkan normal atau caesar, ketika membandingkan melahirkan normal dan operasi caesar, tidak ada cara yang "lebih baik" untuk melakukan persalinan.

Seperti yang dikatakan Sherri Bayles, instruktur Lamaze bersertifikat di New York City, konsultan laktasi, dan perawat, yang penting adalah memiliki bayi yang sehat.

Jadi tidak masalah bagaimana Si Kecil dilahirkan.

Meski begitu, yang namanya akan melahirkan, Moms pasti terpikirkan rasa sakit yang akan dialami nantinya.

Mengetahui lebih sakit melahirkan normal atau caesar pun menjadi hal yang selalu dipikirkan dalam benak.

“Ibu yang baru pertama kali melahirkan, perlu tahu bahwa ada banyak pilihan untuk mengatasi rasa sakit, mulai dari epidural hingga pijat, nitro oksida hingga teknik pernapasan dan dapat diterima untuk mengubah metode atau menggunakan kombinasi selama hampir setiap tahap persalinan,” kata James D. Grant, Presiden ASA, sekaligus seorang dokter.

Namun menurutnya, penting juga untuk memiliki fleksibilitas, karena mungkin perlu mengubah metode manajemen sakit berdasarkan proses persalinan itu sendiri.

Jadi, tidak perlu terlalu memikirkan soal lebih sakit melahirkan normal atau caesar, ya Moms!

Baca Juga: 19+ Daftar Dokter Kandungan Jakarta yang Hits dan Solutif!

Proses Melahirkan Normal

Melahirkan Normal (Orami Photo Stock)
Foto: Melahirkan Normal (Orami Photo Stock)

Membicarakan lebih sakit melahirkan normal atau caesar, sebaiknya kita bahas terlebih dahulu mengenai persalinan normal.

Selama melahirkan normal, Moms akan mengalami mengalami persalinan saat serviks Moms sudah membesar.

Kontraksi rahim, yang terasa seperti kram menstruasi yang sangat kuat, akan menggerakkan kepala bayi Moms ke arah lubang vagina, di mana bayi akan keluar setelah didorong.

Beberapa Moms memilih obat penghilang rasa sakit seperti epidural, sementara yang lain bebas pengobatan.

Moms akan bisa menggendong Si Kecil segera setelah melahirkan.

Proses persalinan dan akhirnya hingga bayi dilahirkan, dapat berlangsung cukup lama, 12 hingga 14 jam untuk Moms yang pertama kali melahirkan dan biasanya lebih cepat untuk kelahiran berikutnya.

Selain itu, ada beberapa fase persalinan yang mungkin akan Moms rasakan saat melahirkan normal.

Fase-fase tersebut adalah sebagai berikut:

1. Fase Awal

Fase ini berlangsung 8 hingga 12 jam. Hal yang terjadi pada serviks adalah serviks atau leher rahim Moms membesar atau terbuka 3 hingga 4 sentimeter dan mulai menipis.

Biasanya terjadi kontraksi ringan hingga sedang berlangsung 30 hingga 45 detik dan terjadi setiap 5 hingga 30 menit, menjadi lebih kuat dan lebih sering.

Pada tahap ini, kontraksi bisa menyebabkan sakit di punggung bagian bawah, kram seperti menstruasi, dan tekanan di daerah panggul. Pada fase ini air ketuban kita bisa saja pecah.

2. Fase Persalinan Aktif

Tahapan sakit melahirkan normal yang selanjutnya adalah fase aktif. Persalinan aktif berlangsung sekitar 3-5 jam.

Pada fase ini leher rahim akan melebar dari 4 sentimeter ke 7 sentimeter.

Kontraksi selama fase ini akan berlangsung sekitar 45-60 detik dengan jeda 3-5 menit.

Berbeda dengan sebelumnya, kontraksi akan terasa lebih kuat dan lebih lama.

Pada fase ini merupakan waktu yang tepat untuk pergi ke rumah sakit atau pusat kelahiran.

Di tahap ini, Moms bisa memulai teknik pernapasan guna meringankan nyeri kontraksi.


3. Fase Transisi

Selanjutnya adalah fase transisi.

Fase transisi ini akan berlangsung sekitar 30 menit-2 jam.

Leher rahim akan melebar dari 8 sentimeter ke 10 sentimeter. Kontraksi selama fase ini akan berlangsung sekitar 60-90 detik dengan jeda 30 detik-2 menit.

Kontraksi berlangsung panjang, kuat, kuat, dan bisa tumpang tindih. Fase ini merupakan fase yang paling sulit tetapi juga berlangsung ‘singkat’.

Selain kontraksi intens dan berjarak dekat, Moms mungkin merasakan sakit di punggung, pangkal paha, bahkan sisi atau paha, menggigil, hot flash, serta mual.

Baca Juga: Apakah Mata Minus Bisa Melahirkan Normal? Yuk, Cari Tahu!

Melihat Keuntungan Melahirkan Normal

Melahirkan Normal
Foto: Melahirkan Normal (canva.com)

Seperti yang sudah dibahas, persalinan normal adalah cara alami dalam melahirkan bayi melalui vagina tanpa proses pembedahan.

Jika membicarakan lebih sakit melahirkan normal atau caesar, metode melahirkan normal adalah cara paling aman dan paling disarankan untuk kondisi kehamilan yang sehat.

Moms juga perlu mengetahui mengenai serangkaian keuntungan dalam melahirkan bayi secara normal. Keuntungannya adalah;

  • Proses pemulihan serta rawat inap di rumah sakit lebih cepat
  • Dapat dilakukan di rumah atau di mana saja
  • Kadang tidak perlu rawat inap dan dapat meninggalkan rumah sakit lebih cepat.
  • Terhindar dari risiko yang diakibatkan operasi seperti pendarahan, infeksi, reaksi terhadap anestesi, dan efek sakit yang berkepanjangan.
  • Proses bonding ibu dan bayi lebih cepat
  • Risiko munculnya masalah kesehatan pada bayi yang lebih sedikit
  • Inisiasi Menyusui Dini atau IMD bisa dilakukan serta pemberian ASI pada bayi bisa dilakukan setelah melahirkan
  • Jika melahirkan kembali di kemudian hari, proses persalinan normal akan menjadi lebih cepat dan juga singkat
  • Tidak ada batas maksimal frekuensi melahirkan secara normal, sehingga tidak membatasi jumlah anak yang diinginkan
  • Jarak usia kehamilan bisa rapat. Jadi, jika diinginkan, jarak umur anak bisa dekat, misalnya hanya beda setahun
  • Biaya persalinan lebih murah

Risiko Melakukan Persalinan Normal

Ketika ingin mengetahui lebih sakit melahirkan normal atau caesar, tentu saja Moms perlu mengetahui risiko yang bisa terjadi ketika melakukan persalinan normal.

Dilansir dari Live Science, risiko yang bisa dialami ketika melakukan persalinan normal adalah;

  • Vagina akan mengalami episiotomi alias dijahit jika robek dan digunting
  • Kemungkinan terjadinya komplikasi yang tak terduga saat persalinan seperti pendarahan yang hebat atau ibu yang kehabisan tenaga
  • Ketika ukuran bayi terlalu besar dalam proses persalinan normal, bantuan persalinan seperti vakum atau forceps pun mungkin akan dilakukan dalam proses melahirkan
  • Kelelahan akibat proses persalinan yang panjang dan juga sulit
  • Tidak bisa memilih kapan akan melahirkan
  • Messy. Biasanya si ibu akan berkeringat banyak. Belum lagi cairan tubuh lain seperti air ketuban, urin, dan darah, juga plasenta.

Mengesampingkan masalah lebih sakit melahirkan normal atau caesar, ketika kondisi ibu dan bayi dalam keadaan yang sehat dan tak memiliki faktor yang bisa menyulitkan.

Maka proses melahirkan normal adalah yang paling disarankan.

Baca Juga: 7 Tahap Pemulihan Pasca Operasi Caesar, Perhatikan Moms!

Tujuan Operasi Caesar

Ilustrasi Operasi Caesar
Foto: Ilustrasi Operasi Caesar (healthline.com)

Dalam beberapa kasus, operasi caesar bisa dipilih oleh Moms untuk alasan medis yang membuat kelahiran vagina terlalu berisiko.

Moms akan tahu sebelumnya bahwa membutuhkan operasi caesar dan menjadwalkannya karena hamil kembar, atau karena dia mungkin memiliki kondisi medis, seperti diabetes atau tekanan darah tinggi.

Melansir PLoS One, operasi caesar juga dapat dilakukan jika Moms memiliki infeksi yang dapat ditularkan kepada bayinya selama kelahiran, seperti:

  • HIV atau herpes genital
  • Mengalami masalah dengan plasenta.

Situasi lainnya adalah seperti melahirkan bayi yang berukuran besar pada ibu yang memiliki panggul kecil, atau jika bayi tidak dalam posisi kepala-bawah.

Bahkan kadang-kadang keputusan dokter kandungan untuk melakukan operasi caesar bisa tidak direncanakan dan dilakukan untuk alasan darurat karena kesehatan ibu, bayi, atau keduanya.

Ini dapat terjadi karena masalah selama kehamilan atau setelah melahirkan, seperti jika persalinan terlalu lama atau jika bayi tidak mendapatkan cukup oksigen.

Melansir International Journal of Community Based Nursing and Midwifery, operasi caesar hanya direkomendasikan ketika kehidupan ibu atau janin berisiko.

Namun, metode ini saat ini telah menjadi cara untuk para Moms melepaskan diri dari rasa sakit persalinan.

Para Moms memiliki kepercayaan umum bahwa persalinan caesar tidak menyakitkan, lebih aman, dan lebih sehat daripada persalinan normal.

Faktanya, lebih dari setengah wanita lebih memilih melahirkan dengan operasi caesar, daripada persalinan normal.

Baca Juga: 5 Makanan yang Dilarang Setelah Operasi Caesar, Simak Moms!


Proses Persalinan Operasi Caesar

Proses Melahirkan Caesar (Orami Photo Stock)
Foto: Proses Melahirkan Caesar (Orami Photo Stock) (Orami Photo Stocks)

Nah, selanjutnya dalam pembahasan lebih sakit melahirkan normal atau caesar, hal yang sebaliknya terjadi jika melahirkan dengan pilihan operasi caesar.

Operasi operasi caesar tahapannya lebih ringkas.

Biasanya operasi caesar akan memakan waktu sekitar 45 menit dari awal sampai akhir (bayi dilahirkan dalam 10 sampai 15 menit pertama).

Sebagian besar operasi caesar dilakukan dengan sang ibu yang terjaga dan menerima blok epidural atau spinal untuk membuat mati rasa pada bagian bawah tubuh yang akan dioperasi atau disayat.

Operasi caesar sendiri tidak akan sakit karena ada penghilang rasa sakit.

Meskipun Moms mungkin masih akan merasakan tekanan selama operasi caesar dan sensasi menarik ketika bayi dikeluarkan.

Berikut prosedur operasi caesar yang umum dilakukan:

  • Di dalam ruang operasi, dokter akan membuat sayatan tepat di atas garis bikini Moms dan ke dinding perut.
  • Sayatan lain juga akan dibuat di dinding rahim, tempat bayi nantinya akan ditarik keluar.
  • Kemudian dokter akan memotong tali pusar bayi, mengeluarkan plasenta, dan menutup sayatan.
  • Dokter akan memasang layar penghalang sehingga Moms tidak akan melihat proses operasi yang dilakukan.
  • Selanjutnya, Moms akan dapat mendengar bayi menangis segera setelah ia lahir dan Moms bisa memeluknya segera setelah itu.

Penting untuk dicatat bahwa operasi caesar memang memiliki risiko.

Ini adalah operasi besar yang melibatkan pemotongan (sayatan) di perut wanita hamil dan mengeluarkan bayi dari rahim.

Ketika seorang ibu memilih operasi caesar untuk melahirkan anak pertamanya, keinginan, dan rencananya untuk kelahiran berikutnya harus didiskusikan dengan dokter kandungan.

Tak hanya soal lebih sakit melahirkan normal atau caesar, Moms juga perlu tahu bagaimana keuntungan dan risiko melahirkan secara caesar? Ini dia!

Keuntungan Operasi Caesar

  • Bisa memilih waktu persalinan
  • Menurunkan risiko terjadinya cedera kelahiran seperti janin mengalami patah tulang atau distosia bahu
  • Menurunkan risiko terjadinya inkontinensia urine dan prolaps organ panggul
  • Proses melahirkan dengan operasi caesar dianjurkan untuk ibu hamil yang memiliki komplikasi kehamilan
  • Bebas dari rasa sakit saat proses persalinan karena operasi dilakukan dengan anestesi
  • Proses lebih cepat dibanding melahirkan normal
  • Lebih steril. Sifat antiseptik dari ruang operasi sangat berbeda dengan melahirkan normal.
  • Bebas dari rasa sakit di perineum

Risiko Operasi Caesar

  • Luka operasi bisa menimbulkan bekas luka dan rasa nyeri
  • Proses pemulihan serta rawat inap yang lebih lama dibandingkan dengan persalinan normal
  • Tidak bisa melakukan aktivitas berat setidaknya 6 minggu setelah operasi dilakukan
  • Bisa terjadi komplikasi karena anestesi
  • Kemungkinan melakukan operasi caesar di persalinan selanjutnya
  • Operasi besar yang hanya bisa dijalankan di rumah sakit
  • Risiko perdarahan dan infeksi

Baca Juga: 5 Dokter Kandungan Cimahi untuk Konsultasi Promil hingga Melahirkan

Estimasi Biaya Persalinan Normal dan Caesar di Rumah Sakit Jabodetabek

Dokter Kandungan
Foto: Dokter Kandungan (wsj.com)

Berikut ini estimasi biaya persalinan di beberapa contoh rumah sakit Jabodetabek, baik melahirkan secara normal maupun operasi caesar.

1. RS Awal Bros Evasari, Jakarta

Perkiraan biaya persalinan normal (2 hari perawatan) :

  • President Suite A Rp 17.910.000
  • Suite Rp 12.238.800
  • Deluxe Rp 10.788.400
  • Kelas 1 Rp 9.661.000
  • Kelas 2 Rp 8.059.400
  • Kelas 3 Rp 6.437.000

Perkiraan biaya persalinan caesar (3 hari perawatan) :

  • President Suite A Rp 31.851.760
  • Suite Rp 22.121.394
  • Deluxe Rp 19.568.267
  • Kelas 1 Rp 17.544.790
  • Kelas 2 Rp 14.812.117
  • Kelas 3 Rp 12.039.105

Baca Juga: 15 Tanda-Tanda Mau Melahirkan yang Jarang Disadari

2. Mayapada Hospital Jakarta Selatan

Perkiraan biaya persalinan normal:

  • Kelas III: Rp12.000.000
  • Kelas II: Rp14.000.000
  • Kelas I: Rp17.500.000
  • VIP: Rp22.500.000

Persalinan biaya persalinan caesar:

  • Kelas III: Rp30.000.000
  • Kelas II: Rp33.000.000
  • Kelas I: Rp37.500.000
  • VIP: Rp42.500.000

3. Rumah Sakit AZRA Bogor

Perkiraan biaya persalinan normal tahun 2017:

  • VIP Rp 9.000.000
  • Kelas 2 Rp 6.500.000
  • Kelas 3 Rp 5.200.000

Perkiraan biaya persalinan caesar tahun 2017:

  • VIP Rp 21.000.000
  • Kelas 2 Rp 14.000.000
  • Kelas 3 Rp 12.000.000

4. Rumah Sakit Permata Depok

Perkiraan biaya persalinan normal:

  • VVIP Rp 21.380.362
  • VIP Rp 18.195.854
  • Kelas 1 Rp 12.720.382
  • Kelas 2 Rp 10.487.542
  • Kelas 3 Rp 8.364.484

Perkiraan biaya persalinan caesar:

  • VVIP Rp 39.481.674
  • VIP Rp 34.364.339
  • Kelas 1 Rp 24.715.225
  • Kelas 2 Rp 21.154.233
  • Kelas 3 Rp 15.752.872

5. Bethsaida Hospitals Tangerang

Perkiraan biaya persalinan normal tahun 2017:

  • Kelas 1 Rp 12.000.000
  • Kelas 2 Rp 14.000.000
  • Kelas 3 Rp 16.000.000

Perkiraan biaya persalinan normal tahun 2017:

  • Kelas 1 Rp 29.000.000
  • Kelas 2 Rp 25.000.000
  • Kelas 3 Rp 22.000.000

Jadi, jika Moms bisa melahirkan normal, mengapa memilih untuk melahirkan dengan cara caesar?

Alih-alih ingin menghindari rasa sakit sehingga memilih caesar, namun prosedur tersebut justru dapat menyebabkan Moms merasakan sakit lebih lama dibandingkan melahirkan normal.

Selain itu, caesar juga lebih berisiko dibandingkan dengan melahirkan normal dan membutuhkan buaya yang lebih besar, lho Moms.

Namun, semuanya kembali pada kesehatan selama kehamilan yang di alami Moms ya.

Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai lebih sakit melahirkan normal atau caesar, Moms bisa konsultasikan dengan dokter kandungan.

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4280556/
  • https://journals.plos.org/plosmedicine/article?id=10.1371/journal.pmed.1003457
  • http://www.babycenter.in/a1024955/caesarean-birth-risks-and-benefits
  • https://www.livescience.com/45681-vaginal-birth-vs-c-section.html
  • http://www.livescience.com/45681-vaginal-birth-vs-c-section.html
  • https://www.bellybelly.com.au/birth/caesarean-section-or-vaginal-birth

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb