02 Maret 2024

8 Jenis Makanan Fermentasi yang Mudah Dibuat dan Manfaatnya

Selain kimchi, ada acar juga, Moms!
8 Jenis Makanan Fermentasi yang Mudah Dibuat dan Manfaatnya

Foto: Freepik.com/jcomp

8. Natto

Natto
Foto: Natto (Tsunagujapan.com)

Natto adalah makanan fermentasi yang masuk dalam kategori probiotik pokok dalam masakan tradisional Jepang.

Seperti tempe, natto terbuat dari kedelai yang difermentasi. Ini memiliki rasa yang sangat kuat dan tekstur yang licin.

Melansir Healthline, natto mengandung jumlah serat yang baik, menyediakan 5,4 gram per porsi 3,5 ons (100 gram).

Serat dapat membantu mendukung kesehatan pencernaan.

Serat bekerja dengan bergerak melalui tubuh yang tidak tercerna, menambahkan sebagian besar ke tinja untuk membantu meningkatkan keteraturan dan mengurangi sembelit.

Natto juga tinggi vitamin K, nutrisi penting yang terlibat dalam metabolisme kalsium dan memainkan peran utama dalam kesehatan tulang.

Dalam studi di Journal of Biomedicines, asupan natto dikaitkan dengan pengurangan pengeroposan tulang pada mereka yang pascamenopause

Fermentasi natto juga menghasilkan enzim yang disebut nattokinase.

Konsumsi nattokinase ternyata bisa membantu mencegah dan melarutkan pembekuan darah.

Baca Juga: 7+ Penyakit Akibat Pola Makan Tidak Teratur, Bisa Jantungan!

Manfaat Makanan Fermentasi

Proses Fermentasi Makanan
Foto: Proses Fermentasi Makanan (Pexels.com/Maria Verkhoturtseva)

Mengonsumsi makanan dan minuman yang telah mengalami proses fermentasi mengandung banyak manfaat bagi kesehatan.

Perubahan gula dan pati dalam proses fermentasi meningkatkan bakteri alami yang menguntungkan dalam makanan.

Bakteri ini disebut sebagai probiotik atau bakteri baik yang dianggap membantu banyak masalah kesehatan khususnya masalah pencernaan.

Namun, masih banyak manfaat makanan fermentasi yang wajib Moms ketahui.

1. Menyehatkan Pencernaan

Makanan fermentasi biasanya mengandung bakteri probiotik.

Mengonsumsi makanan fermentasi dapat menambahkan bakteri dan enzim yang menguntungkan tubuh ke dalam usus.

Bakteri pada usus dapat meningkatkan mikroba usus sehingga baik untuk sistem pencernaan dan sistem kekebalan tubuh.

Probiotik yang diproduksi selama proses fermentasi dapat membantu mengembalikan keseimbangan bakteri yang ramah usus.

Probiotik telah terbukti dapat mengurangi gejala sindrom irritable bowel syndrome (IBS) atau iritasi usus besar.

Dalam sebuah studi, pasien IBS yang mengonsumsi 125 gram susu fermentasi seperti yogurt setiap hari dapat mengatasi gejala IBS, termasuk masalah perut kembung.

Oleh karena itu, mengonsumsi makanan fermentasi secara teratur sangat berguna.

Terutama jika Moms atau keluarga mengalami masalah pencernaan seperti sembelit, diare dan perut kembung.

2. Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Manfaat makanan fermentasi selanjutnya adalah makanan fermentasi dapat meningkatkan kekebalan tubuh.

Tahu tidak Moms, kalau sebagian besar sistem kekebalan tubuh bergantung pada kesehatan usus?

Faktanya, bakteri yang hidup di usus berdampak signifikan pada sistem kekebalan tubuh manusia.

Kurangnya bakteri baik pada usus dapat menyebabkan peradangan di dinding usus yang disebabkan oleh mikroba yang tumbuh tak terkontrol.

Dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan probiotik, dapat mendukung mukosa (lapisan usus) sebagai penghalang alami, membuat sistem imun menjadi lebih kuat.

Mengonsumsi makanan fermentasi juga dapat membantu tubuh pulih lebih cepat saat sakit.

Selain itu, beberapa makanan fermentasi sekaligus mengandung vitamin C, zat besi, dan seng yang terbukti berkontribusi untuk meningkatkan kekebalan tubuh.

Baca Juga: 13 Rekomendasi Menu Makanan Sehat Sehari-Hari, Mudah Dicoba!

3. Membuat Makanan Lebih Mudah Dicerna

Acar
Foto: Acar (Pexels.com/Zeynep)

Proses fermentasi membantu memecah nutrisi dalam makanan sehingga membuatnya lebih mudah dicerna daripada makanan yang tidak.

Misalnya, laktosa (gula alami dalam susu) dipecah selama fermentasi menjadi gula yang lebih sederhana (glukosa dan galaktosa).

Oleh karena itu, mereka yang memiliki alergi terhadap laktosa umumnya akan baik-baik saja ketika mengonsumsi susu fermentasi seperti kefir dan yogurt.

Dalam penelitian di Journal of Food Science and Technology, membuktikan proses fermentasi membantu memecah dan menghancurkan anti nutrisi seperti asam fitat dan lektin.

Lektin merupakan senyawa yang ditemukan dalam biji-bijian yang mengganggu penyerapan nutrisi.

Oleh sebab itu, mengonsumsi kacang-kacangan yang telah difermentasi seperti tempe dapat meningkatkan penyerapan nutrisi pada tubuh.

4. Meningkatkan Mood

Manfaat makanan fermentasi juga dapat meningkatkan dan memperbaiki mood.

Usus dan otak terhubung melalui hypothalamic-pituitary-adrenal (HPA) yang secara teknis disebut sebagai sistem saraf enterik.

Usus dilapisi dengan neuron yang dapat mempengaruhi emosi dan perasaan kita.

Lalu, serotonin yang bermanfaat mengelola suasana hati manusia juga dibuat di dalam usus.

Bakteri probiotik pada makanan fermentasi berkontribusi untuk kesehatan usus.

Nah, probiotik juga menjadi salah satu faktor yang dapat membantu meningkatkan mood dan menjadikan pikiran lebih sehat.

Baca Juga: Inspirasi Menu Sarapan Pagi Sehat dan Mudah Beserta Resepnya

5. Menurunkan Berat Badan

Manfaat makanan fermentasi juga dapat membantu menurunkan berat badan.

Tertdapat hubungan antara bakteri Lactobacillus rhamnosus dan Lactobacillus gasseri dengan menurunnya berat badan seseorang.

Jadi, Moms yang sedang diet bisa coba konsumsi makanan fermentasi sebagai pilihan makanan penurunan berat badan.

6. Membantu Menjaga Kesehatan Mental

Sayur Fermentasi
Foto: Sayur Fermentasi (Pixabay.com/Ipegasu)

Strain probiotik Lactobacillus helveticus dan Bifidobacterium longum berkaitan dengan pengurangan gejala kecemasan dan depresi.

Kedua probiotik ditemukan dalam makanan fermentasi sehingga saat dikonsumsi memiliki manfaat positif bagi kesehatan mental.

7. Membantu Menjaga Kesehatan Jantung

Makanan fermentasi telah dikaitkan dengan risiko penyakit jantung yang lebih rendah.

Probiotik juga dapat mengurangi tekanan darah dan membantu menurunkan kolesterol LDL.

Nah, jadi tidak semua bakteri itu harus dihindari ya, Moms.

Beberapa jenis bakteri yang didapat dari makanan fermentasi memang dapat menjaga tubuh tetap sehat secara alami.

Yuk, tambahkan makanan fermentasi dalam menu sehari-hari!

  • https://www.healthline.com/nutrition/fermentation
  • https://www.bbcgoodfood.com/howto/guide/health-benefits-offermenting
  • https://theadventurebite.com/52-fermented-foods-to-make-this-year/
  • https://www.healthline.com/nutrition/8-fermented-foods
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/28945458/
  • https://www.health.harvard.edu/staying-healthy/fermented-foods-can-add-depth-to-your-diet
  • https://www.seoul.com.sg/amazing-health-benefits-of-kimchi/
  • https://www.cambridge.org/core/journals/nutrition-research-reviews/article/milk-kefir-nutritional-microbiological-and-health-benefits/1393DC2B8E5F08B0BE7BD58F030D387B
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC9138595/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb