14 September 2023

Anxiety Attack: Gejala, Penyebab, dan Ragam Pengobatannya

Cari tahu perbedaannya dengan panic attack
Anxiety Attack: Gejala, Penyebab, dan Ragam Pengobatannya

2. Perbedaan Pemicu Timbulnya Gejala

Hal yang menjadi pembeda antara panic attack dan anxiety ialah pemicu timbulnya gejala. Beberapa orang bisa mengenali pemicu kondisinya, tapi banyak pula yang tidak.

Panic attack umumnya muncul secara spontan dan bisa terjadi tanpa alasan yang jelas.

Gejala yang timbul akan memuncak, lalu mereda dalam beberapa saat.

Sebagai contoh, saat berbelanja di swalayan, Moms bisa secara tiba-tiba dilanda kepanikan seperti akan didatangi sebuah musibah besar.

Jantung berdebar kencang sampai terasa menyakitkan, diikuti keringat dingin, perasaan mau pingsan, atau bahkan seperti akan mati.

Sebaliknya, orang yang mengalami anxiety disorder pada umumnya sudah mengetahui pemicu timbulnya kecemasan, misalnya fobia ketinggian atau keramaian.

Kondisi ini membuat tubuh menggigil, bulu kuduk merinding, jantung berdebar kencang, perut terasa mulas, dan pikiran kalut bercampur aduk.

3. Perbedaan Gejala yang Muncul

Terkadang, anxiety disorder dan panic attack sering dianggap sama karena memiliki gejala yang serupa, seperti sesak napas, sakit pada bagian dada, dan gejala fisik lainnya.

Namun, sebenarnya keduanya memiliki beberapa gejala yang juga berbeda.

Pada anxiety disorder, gejala yang dialami bisa berupa gangguan tidur, nyeri otot, dan sebagainya.

Namun, pada panic attack, terdapat gejala lain yang tidak dialami oleh pengidap anxiety disorder.

Misalnya, rasa takut hebat seolah akan mati, merasa kehilangan kendali atau menjadi gila, serta mengalami kesadaran yang lepas dari lingkungan sekitarnya (depersonalisasi).

Cara Mengatasi Anxiety Attack

Meditasi
Foto: Meditasi (Orami Photo Stock)

Apabila Moms merasakan tanda-tanda anxiety attack dan merasa terganggu sehingga kehidupan menjadi tidak nyaman, mungkin dapat mencoba beberapa cara berikut untuk mengatasinya:

1. Obat-Obatan

Obat-obatan dapat membantu mengurangi gejala yang terkait dengan serangan panik serta depresi.

Beberapa jenis obat yang telah terbukti efektif dalam mengatasi gejala-gejala serangan panik, yaitu:

  • Selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI)

SSRI biasanya direkomendasikan sebagai obat pertama dalam mengatasi serangan panik.

  • Serotonin and norepinefrin reuptake inhibitor (SNRI)

SNRI adalah obat golongan antidepresan.

  • Benzodiazepine

Benzodiazepine merupakan obat penenang yang bersifat antidepresan.

Biasanya, obat ini tidak digunakan untuk jangka pendek karena bisa memicu ketergantungan.

Oleh sebab itu, benzodiazepine juga tidak dianjurkan untuk pasien dengan riwayat penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan.

Harap diingat bahwa benzodiazepine dapat berinteraksi dengan obat-obatan lain, dan menimbulkan efek samping yang berbahaya.

Jika dinilai kurang efektif, dokter mungkin saja mengganti obat-obatan yang diberikan atau mengombinasikanya.

2. Meditasi

Melansir Journal of Clinical Psychiatry, salah satu jenis terapi berbasis meditasi yang disebut pengurangan stres berbasis kesadaran terbukti dapat mengurangi gejala pada orang dengan gangguan kecemasan berlebih.

Jika Moms merasakan anxiety attack dan ingin lepas dari rasa cemas berlebih, meditasi mungkin dapat dicoba.

Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa meditasi membantu mengelola kecemasan, depresi, dan rasa sakit.

Dengan memusatkan perhatian pada napas melalui meditasi, Moms akan lebih mampu untuk mengatasi kecemasan di dalam diri.

Menurut ahli neurobiologi interpersonal Dr. Daniel Siegel, “Latihan meditasi ini telah terbukti meningkatkan sistem kekebalan. Mereka telah terbukti mengubah cara otak berfungsi dengan cara yang sehat menuju ketahanan dan menghadapi tantangan daripada menarik diri darinya.”

Ketika merasa cemas, psikolog Dr. Lisa Firestone sangat menyarankan untuk mencoba pola pernapasan 4-7-8.

Moms dapat melakukannya dengan cara menarik napas selama 4 hitungan, tahan napas selama 7 detik, dan keluarkan napas selama 8 hitungan. Ulangi siklus ini selama lima kali.

Praktik ini telah terbukti melepaskan serotonin di otak yang secara alami menenangkan tubuh dari rasa cemas.

Dr. Lisa Firestone juga merekomendasikan untuk meletakkan satu tangan di dada dan tangan lainnya di perut saat bernapas.

Hal ini akan membantu jantung kembali tersinkronisasi dengan baik.

3. Lakukan Self-Compassion

Dalam mengatasi anxiety attack, Moms juga dapat mencoba untuk melakukan self-compassion.

Menurut Dr. Kristin Neff, self-compassion adalah sikap terbuka dan tergeraknya hati oleh penderitaan yang dialami, rasa untuk peduli dan kasih sayang pada diri sendiri.

Ini adalah cara memahami tanpa menghakimi tentang kekurangan dan kegagalan diri sendiri, menerima kelebihan dan kekurangan serta menyadari bahwa pengalaman yang kurang lebih sama juga dialami oleh orang lain.

Self-compassion ini dapat membantu seseorang dalam mengatas kecemasan dan depresi sehingga lebih banyak kebahagiaan, optimisme, dan emosi positif" jelas Dr. Neff.

Self-compassion terdiri dari tiga elemen utama, yaitu:

  • Self-kindness

Self-kindness merupakan sikap untuk memberikan kebaikan pada diri dan memahami diri sendiri dengan tidak mengkritik atau menghakimi ketika mengalami penderitaan.

Dalam hal ini seseorang lebih memilih untuk tetap memperlakukan diri dengan baik dan menghargai diri daripada menilai diri dengan kasar atas kegagalan yang dialami.

Common humanity berarti sikap untuk melihat peristiwa yang dialami secara luas dan menganggapnya...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb