01 Maret 2024

BAB Bayi Berlendir: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Moms perlu waspada kalau BAB Si Kecil berlendir
BAB Bayi Berlendir: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

2. Cairan Tubuh Terjaga

Ilustrasi Bayi Mandi
Foto: Ilustrasi Bayi Mandi (Orami Photo Stocks)

Pengobatan BAB bayi berlendir termasuk memberikan cairan untuk mencegah dehidrasi.

Biasanya, dehidrasi bisa terjadi apabila penyebab BAB berlendir karena peradangan pada sistem pencernaan.

"Pastikan anak mendapat asupan nutrisi yang terjaga ketika masalah ini sedang dialami," jelas dr. Barry.

Selain dari susu, cairan tubuh juga bisa diperoleh dari konsumsi makanan seperti sup ayam, jus buah, ataupun buah-buahan.

3. Pembedahan Medis

Jika intususepsi merupakan penyebab utama BAB bayi berlendir, dokter kemungkinan akan merekomendasikan pembedahan.

Tindakan ini perlu dilakukan untuk memperbaiki tumpang tindih usus.

Dalam beberapa kasus, ini juga mungkin dapat menggunakan barium atau enema udara untuk membantu “pelurusan” usus.

Pembedahan ini pun perlu dilakukan dengan cepat agar bayi tak berisiko alami komplikasi yang lebih parah.

Baca Juga: 8+ Rekomendasi Obat Pilek untuk Bayi dan Cara Alaminya!

4. Konsultasi Dokter Anak

Ilustrasi Konsultasi ke Dokter Anak (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Konsultasi ke Dokter Anak (Orami Photo Stock)

Jika ada tanda-tanda infeksi atau penyakit bersamaan dengan lendir di kotoran bayi, Moms harus segera menghubungi dokter anak untuk mencari tahu.

Hubungi dokter juga jika bayi menolak cairan atau minum sedikit cairan dan mulai tampak dehidrasi.

Tanda-tanda dehidrasi termasuk tidak mengeluarkan air mata saat menangis atau popoknya tidak sering basah seperti biasa.

Moms harus terus memantau frekuensi BAB Si Kecil. Waspadai apabila bayi terus-menerus memiliki feses yang mengandung lendir.

Jika Moms merasakan warna merah seperti darah di kotoran bayi atau tanpa alasan yang jelas, ini kondisi yang cukup serius, lho.

5. Konsumsi Obat-Obatan

Perawatan yang Moms dapatkan untuk BAB bayi berlendir yakni dengan mengonsumsi suplemen atau obat dari rekomendasi dokter.

Beberapa kondisi membutuhkan obat dan yang lainnya bersifat sembuh sendiri.

Misalnya, dengan keracunan makanan ringan, Moms mungkin hanya perlu minum lebih banyak cairan.

Di sisi lain, memerlukan antibiotik untuk mengatasi infeksi pada saluran pencernaan.

Namun Moms, sebagian besar perubahan pada kotoran bayi ini hanya bersifat sementara dan tak perlu khawatir.

Ini merupakan hal normal, terutama jika Si Kecil masih menyusui eksklusif.

Baca Juga: 12 Rekomendasi Dokter Anak di Jakarta, Bisa Atasi Kelainan Penyakit

Apa yang terpenting dari BAB bayi berlendir, Moms harus memeriksakan anak secara rutin ke dokter, ya.

Hal ini untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan Si Kecil berjalan lancar atau tidak.

  • https://www.healthline.com/health/mucus-in-baby-poop#treatments
  • https://kidshealth.org/en/parents/shigella.html
  • https://www.nhs.uk/conditions/baby/weaning-and-feeding/food-allergies-in-babies-and-young-children/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3699042/
  • https://www.mouthhealthy.org/~/media/MouthHealthy/Files/Kids_Section/ADAPrimaryToothDev_Eng.pdf?la=en
  • https://childrensnational.org/visit/conditions-and-treatments/airway-lungs/cystic-fibrosis
  • https://www.healthline.com/health/mucus-in-baby-poop#see-a-doctor
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/325896#summary

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb