27 November 2023

Cacar Air pada Bayi, dari Gejala, Penyebab, dan Vaksinasi

Proses penyembuhannya akan memakan waktu lebih dari satu minggu
Cacar Air pada Bayi, dari Gejala, Penyebab, dan Vaksinasi

11. Rajin Cuci Tangan

Cara mengobati agar cacar air pada bayi cepat kering adalah dengan mencuci tangan.

Menurut dokter anak, Dr. Vandan H Kumar, penderita cacar air, cuci tangan harus dilakukan dengan sering dan benar guna membatasi penyebaran virus.

12. Pantau Suhu Tubuh Bayi

Cacar Air pada Wajah Bayi (Orami Photo Stock)
Foto: Cacar Air pada Wajah Bayi (Orami Photo Stock) (Freepik.com)

Cara selanjutnya agar luka cacar pada bayi cepat kering adalah pantau suhu tubuh bayi.

Hal ini disebabkan panas serta keringat saat demam akan membuat tubuh lebih gatal dan memperlambat proses keringnya luka cacar air.

13. Minyak Esensial

Cara selanjutnya untuk mengobati luka cacar pada bayi cepat kering adalah dengan minyak esensial.

Moms bisa menggunakan minyak cendana yang terkenal sebagai minyak esensial untuk menenangkan kulit.

Bahkan, kandungan ini juga digunakan dalam sejumlah salep atau losion.

Caranya, gunakan sedikit minyak tersebut dengan menggunakan kapas atau cotton buds, kemudian oleskan sedikit demi sedikit untuk meredakan iritasi akibat gatal cacar air.

Tetapi, ingat untuk konsultasikan ke dokter bila hendak menggunakan ini untuk mengobati cacar Si Kecil.

Baca Juga: Gusi Belakang Bengkak dan Sakit Menelan? Ini Kata Dokter

Pencegahan Cacar pada Bayi

Cacar Air (Orami Photo Stock)
Foto: Cacar Air (Orami Photo Stock)

Beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mencegah cacar air pada bayi, yakni seperti:

1. Vaksin Cacar Air

Melansir Mayo Clinic, hal yang bisa dilakukan sebagai bentuk pencegahan terhadap cacar air pada bayi adalah dengan vaksin cacar air (varicella) sebagai cara terbaik untuk mencegah cacar air.

Vaksin cacar air akan mencegah cacar air pada 98% orang yang menerima dua dosis yang direkomendasikan.

Si Kecil harus mendapatkan vaksin ini ketika mereka berusia antara 12 dan 15 bulan, dan saat 4 atau 6 tahun.

2. Menjauhkan Diri

Cara terbaik untuk melindungi bayi dari cacar air selama tahun pertama kehidupan adalah menjauhkannya dari anak-anak dengan penyakit aktif.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Pediatrics, para peneliti dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menemukan penurunan signifikan pada kasus cacar air.

Pada anak di bawah 1 tahun, cacar air menurun hampir 90 persen antara 1995, tahun vaksin diperkenalkan di AS, dan 2008.

Karena begitu banyak populasi sekarang kebal terhadap cacar air, bayi memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit ini.

3. Meningkatkan Imunitas Tubuh

“Jika bayi dinyatakan sehat, dokter anak kemungkinan besar akan menjelaskan seperti apa bentuk virusnya. Jika sekitar dua minggu melihat kulit melepuh, segera hubungi dokter,” kata Dr. Mary.

Selama proses penyembuhan, Moms harus tetap sabar dan bantu membangun antibodi bayi agar cacar pada bayi dapat cepat dipulihkan.

Ketika vaksin tidak memberikan perlindungan penuh, itu secara signifikan mengurangi keparahan cacar air.

"Tak hanya itu, saat ini ada beberapa penyakit lain yang mirip dengan varicella seperti campak atau rubella," terang dr. Caessar.

Baca Juga: Gondongan pada Anak, Cari Tahu Gejala hingga Cara Mencegahnya

Vaksinasi Cacar Air pada Bayi

Seperti diketahui, cacar air pada bayi dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi.

Namun tak jarang ada beberapa kasus ditemukan orang yang telah divaksinasi dapat terjangkit kembali.

Vaksin cacar air (Varivax) direkomendasikan untuk kelompok berikut ini:

1. Anak Usia Muda

Konsultasi ke Dokter (Orami Photo Stock)
Foto: Konsultasi ke Dokter (Orami Photo Stock)

Mengutip Kids Health, anak-anak yang menerima 2 dosis vaksin varicella, yakni yang pertama antara usia 12 dan 15 bulan dan yang kedua antara usia 4 dan 6 tahun.

Ini sebagai bagian dari jadwal vaksinasi anak rutin.

Vaksin cacar air ini dapat digabungkan dengan vaksin campak, gondong dan rubela.

Tetapi untuk beberapa anak antara usia 12 dan 23 bulan, kombinasi tersebut dapat meningkatkan risiko demam dan kejang dari vaksin.

Karena itu, diskusikan terlebih dahulu dengan dokter anak jika hendak melakukan vaksinasi gabungan ya, Moms.

2. Anak Usia Lebih Tua yang Tidak Divaksinasi

Anak-anak usia 7 hingga 12 tahun yang belum divaksinasi harus menerima dua dosis vaksin varicella.

Adapun ini diberikan setidaknya tiga bulan terpisah sebagai cara pencegahan cacar air.

Anak-anak usia 13 atau lebih yang belum divaksinasi juga harus menerima dua dosis vaksin, diberikan setidaknya empat minggu terpisah.

Baca Juga: 9 Ciri-Ciri Bayi Alergi Susu Sapi dan Cara Mengatasinya

3. Orang Dewasa

Cacar Air pada Orang Dewasa
Foto: Cacar Air pada Orang Dewasa (Orami Photo Stock)

Orang dewasa yang tidak divaksinasi dan belum pernah menderita cacar air, berisiko tinggi terpapar virus.

Karena itu, juga perlu mendapatkan vaksin cacar air.

Ini termasuk mereka yang berprofesi seperti:

  • Petugas kesehatan
  • Guru atau karyawan sekolah
  • Pelancong internasional
  • Personel militer
  • Orang dewasa yang tinggal bersama anak-anak kecil
  • Seluruh wanita usia subur

Orang dewasa yang belum pernah menderita cacar air atau divaksinasi biasanya menerima dua dosis vaksin, terpisah empat hingga delapan minggu.

Jika Moms tidak ingat apakah pernah menderita cacar air atau telah melakukan vaksin, tes darah dapat menentukan kekebalan.

Selain itu, kekebalan kawanan atau herd immunity juga dapat berperan dalam melindungi cacar air pada bayi.

Tetapi jika Moms tinggal di lingkungan di mana vaksinasi kurang umum, jauhkan bayi dari anak-anak tidak divaksin seoptimal mungkin.

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2722564/
  • https://www.cdc.gov/chickenpox/about/transmission.html
  • https://kidshealth.org/en/parents/chicken-pox.html
  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/chickenpox/symptoms-causes/syc-20351282
  • https://www.cdc.gov/vaccines/vpd/varicella/index.html

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb