25 Februari 2024

Ini Cara Menurunkan Panas Anak dengan Bawang Merah, Catat!

Moms tertarik mencobanya?
Ini Cara Menurunkan Panas Anak dengan Bawang Merah, Catat!

Anak Panas Pertanda Kondisi Serius

Anak Demam Tinggi
Foto: Anak Demam Tinggi (Orami Photo Stock)

Melansir Kids Health, pada anak yang sehat, sebetulnya panas anak tak perlu dilakukan banyak pengobatan.

Namun, panas yang tinggi dapat membuat anak tidak nyaman dan memperburuk masalah bahkan bisa menyebabkan dehidrasi.

Jika Moms membawa anak ke dokter, dokter akan memutuskan apakah akan mengobati panas dengan mempertimbangkan suhu dan kondisi keseluruhan anak.

Anak-anak yang suhunya lebih rendah dari 38,9 derajat Celsius seringkali tidak memerlukan obat kecuali mereka merasa tidak nyaman.

Namun, ada satu pengecualian penting.

Jika bayi berusia 3 bulan atau lebih muda memiliki suhu rektal 38 derajat Celsius atau lebih tinggi, hubungi dokter atau segera pergi ke unit gawat darurat.

Bahkan panas ringan bisa menjadi tanda infeksi serius yang berpotensi terjadi pada bayi yang masih sangat kecil.

Jika anak berusia antara 3 bulan hingga 3 tahun dan mengalami demam hingga 39 derajat Celsius atau lebih tinggi, pertimbangkan segera untuk mengunjungi dokter.

Untuk anak yang lebih besar, pertimbangkan tingkat perilaku dan aktivitas.

Mengamati bagaimana anak berperilaku saat panas juga akan memberi Moms gambaran apakah penyakit tersebut ringan atau perlu dilakukan pemeriksaan oleh dokter.

Panas pada anak mungkin bukan merupakan tanda penyakit serius gejalanya antara lain:

  • Anak masih tertarik bermain.
  • Anak masih bisa makan dan minum dengan baik.
  • Anak memiliki warna kulit normal.
  • Anak terlihat makin baik saat suhunya turun.

Jangan terlalu khawatir tentang anak demam yang tidak mau makan.

Ini sangat umum terjadi pada infeksi yang menyebabkan demam. Bagi anak-anak yang masih minum dan buang air kecil (pipis) normal, tidak makan sebanyak biasanya tidak menjadi masalah.

Karena panas pada anak bisa naik dan turun, anak mungkin akan kedinginan saat suhu tubuh mulai naik.

Anak juga mungkin berkeringat untuk melepaskan panas ekstra saat suhu mulai turun.

Oleh karena itu, penting untuk memastikan anak mengonsumsi air yang cukup agar ia tak alami dehidrasi.

Baca Juga: Efek Buruk Kolesterol Tinggi pada Tubuh, Yuk Jaga Kesehatan!

Anak Panas Diperiksakan ke Dokter

Dokter Anak
Foto: Dokter Anak (Orami Photo Stock)

Panas pada anak yang perlu dilarikan ke dokter tergantung pada usia anak, penyakitnya, dan apakah ada gejala lain yang terjadi bersamaan dengan panas tersebut.

Moms perlu segera mengunjungi dokter jika anak memiliki kondisi seperti ini:

  • Anak masih bayi dan berusia kurang dari 3 bulan dengan suhu rektal 38 derajat Celsius atau lebih tinggi.
  • Anak yang lebih tua dengan suhu lebih tinggi dari 39 derajat Celsius.
  • Anak menolak cairan atau tampak terlalu sakit untuk minum air.
  • Mengalami diare berkepanjangan atau muntah berulang
  • Memiliki tanda-tanda dehidrasi (kencing lebih sedikit dari biasanya, tidak mengeluarkan air mata saat menangis, kurang waspada dan kurang aktif dari biasanya).
  • Memiliki keluhan khusus (seperti sakit tenggorokan atau sakit telinga).
  • Masih mengalami demam setelah 24 jam (pada anak-anak di bawah 2 tahun) atau 72 jam (pada anak-anak berusia 2 tahun atau lebih).
  • Mengalami demam tinggi, meskipun hanya berlangsung beberapa jam setiap malam.
  • Memiliki masalah medis kronis, seperti penyakit jantung, kanker, lupus, atau penyakit sel sabit.
  • Memiliki ruam.
  • Mengalami nyeri saat buang air kecil.

Sementara itu, perawatan darurat diperlukan jika anak menunjukkan gejala seperti:

  • Menangis yang tak kunjung berhenti.
  • Rewel.
  • Lesu dan kesulitan untuk bangun,
  • Muncul ruam atau bintik-bintik ungu yang terlihat seperti memar di kulit.
  • Bibir, lidah, atau kuku biru.
  • Leher kaku.
  • Sakit kepala parah.
  • Tidak mau bergerak.
  • Mencondongkan tubuh ke depan dan meneteskan air liur.
  • Kejang.
  • Sakit perut sedang sampai parah.

Hal yang Perlu Diketahui saat Anak Panas

Anak Sakit Panas
Foto: Anak Sakit Panas (Orami Photo Stock)

Semua anak mengalami demam, dan dalam banyak kasus mereka akan kembali normal dalam beberapa hari.

Untuk bayi dan anak-anak yang lebih besar, cara mereka bertindak bisa jadi lebih penting daripada membaca termometer.

Setiap orang menjadi sedikit rewel saat demam dan ini normal.

Baca Juga: 7 Tanda Kepribadian Ganda, Salah Satunya Kesulitan Mengenali Diri Sendiri, Pernah Mengalami?

Meski demam adalah masalah kesehatan yang umum dialami oleh anak-anak, Moms tetap perlu waspada dan melakukan tindakan pencegahan.

Beberapa upaya yang bisa Moms lakukan untuk mencegah demam pada anak adalah:

1. Mencuci Tangan dengan Air dan Sabun

Salah satu cara paling efektif untuk mencegah penyebaran penyakit, termasuk demam, adalah dengan mencuci tangan secara teratur.

Moms dapat mengajarkan anak-anak untuk selalu mencuci tangan dengan air dan sabun, terutama sebelum makan, dan setelah menggunakan toilet.

Mencuci tangan secara rutin dapat menghilangkan kuman dan bakteri yang menempel pada tangan, sehingga mencegah penyebarannya ke tubuh anak.

2. Menggunakan Hand Sanitizer Saat Bepergian

Terkadang, tidak selalu ada fasilitas air dan sabun yang tersedia di tempat-tempat umum atau saat bepergian.

Oleh karena itu, Moms dapat mengajarkan anak-anak untuk membawa hand sanitizer sebagai langkah pengganti ketika tidak ada akses ke air dan sabun.

Pastikan hand sanitizer yang digunakan mengandung alkohol setidaknya 60% untuk memastikan efektivitasnya dalam membunuh kuman dan bakteri.

3. Menutup Mulut dan Hidung Saat Bersin atau Batuk

Demam sering kali disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan yang menyebar melalui percikan air liur saat seseorang bersin atau batuk.

Oleh karena itu, ajarkan anak-anak untuk selalu menutup mulut dan hidung mereka dengan tisu atau siku tangan bagian dalam saat bersin atau batuk.

Langkah sederhana ini dapat membantu mencegah penyebaran kuman dan virus yang dapat menyebabkan demam.

4. Hindari Menyentuh Mulut, Hidung, atau Mata dengan Tangan yang Kotor

Tangan merupakan media yang paling umum digunakan untuk menyentuh berbagai objek dan permukaan.

Kuman dan bakteri dapat dengan mudah menempel pada tangan dan masuk ke tubuh jika menyentuh mulut, hidung, atau mata dengan tangan yang kotor.

Jadi, ajarkan anak-anak untuk selalu mencuci tangan sebelum menyentuh wajah mereka untuk mencegah potensi infeksi.

5. Hindari Berbagi Alat Makan dan Minum dengan Orang Lain

Berbagai alat makan dan minum dengan orang lain dapat menjadi cara penyebaran kuman dan virus yang mudah terjadi.

Ajarkan anak-anak untuk tidak berbagi alat makan dan minum dengan orang lain.

Agar mereka tidak terpapar kuman yang mungkin menyebabkan demam atau penyakit lainnya.

Baca Juga: Berbagai Cara Menurunkan Asam Urat yang Bisa Dicoba

Itulah cara menurunkan panas anak dengan bawang merah dan kondisi yang perlu diwaspadai saat anak alami panas.

Ingat, jika Moms ragu tentang cara menurunkan panas anak dengan bawang merah, selalu hubungi dokter untuk meminta nasihat.

Pertolongan yang tepat dan cepat dari dokter akan membuat Moms lebih tenang dan mencegah anak mengalami komplikasi yang tidak diinginkan.

  • https://www.researchgate.net/publication/311535680_Antibacterial_Effect_of_Onion
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3591250/
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/15506817/
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/320167
  • https://www.healthline.com/nutrition/onion-benefits
  • https://www.webmd.com/children/guide/treat-fever-young-children
  • https://kidshealth.org/en/parents/fever.html
  • https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=fever-in-children-90-P02512
  • https://www.nhs.uk/conditions/fever-in-children/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb