26 April 2024

Cephalgia, Istilah Medis untuk Kondisi Sakit atau Nyeri Kepala

Rasa sakitnya dapat terletak di satu bagian kepala atau seluruh kepala
Cephalgia, Istilah Medis untuk Kondisi Sakit atau Nyeri Kepala

Sakit kepala sudah menjadi penyakit umum yang hampir dirasakan oleh setiap orang. Dan salah satunya adalah Cephalgia yang juga menyerang kepala.

Journal of Cardiology Case mencatat, Cephalgia seringkali sulit untuk diidentifikasi waktunya.

Namun ini harus mendapat perhatian sebelum berkembang menjadi lebih parah tanpa perawatan yang tepat.

Baca Juga: Kisah dan Doa Nabi Ayyub Saat Sakit

Jenis dan Penyebab Cephalgia

8 Makanan yang Bisa Buat Sakit Kepala Makin Buruk
Foto: 8 Makanan yang Bisa Buat Sakit Kepala Makin Buruk (freepik.com)

Cephalgia sebenarnya lebih dikenal sebagai sakit kepala, termasuk semua jenis rasa sakit yang mempengaruhi kepala, wajah, atau leher.

Ini dapat dikategorikan menjadi tipe primer atau sekunder.

Sakit kepala primer, meskipun menyakitkan, biasanya tidak berbahaya dan tidak ada hubungannya dengan penyakit yang mendasari atau kelainan struktural.

Karena otak tidak dapat ‘merasakan’ sensasi fisik, setiap rasa sakit yang terkait dengan sakit kepala primer berasal dari peradangan saraf, pembuluh darah, dan otot di sekitar kepala, wajah, atau leher.

Untuk sakit kepala sekunder biasanya terjadi secara tiba-tiba dan sangat menyakitkan.

Ini sering merupakan akibat dari penyakit atau trauma yang memicu area sensitif nyeri di kepala, leher, atau wajah.

Sakit kepala sekunder kurang umum daripada sakit kepala primer, tetapi kondisi ini cenderung jauh lebih serius dan melibatkan gejala tambahan karena ada penyakit yang mendasarinya.

Cephalgia dapat disebabkan oleh berbagai faktor, tergantung pada apakah seseorang mengalami Cephalgia primer atau sekunder.

1. Cephalgia Primer

Biasanya, Cephalgia primer dapat dikaitkan dengan berbagai faktor risiko, termasuk riwayat keluarga, usia lanjut, dan gangguan pada kepala, leher, atau wajah.

Peningkatan stres, pola makan yang buruk, dehidrasi, konsumsi jenis alkohol tertentu, memiliki gangguan tidur, perubahan hormonal, dan obat-obatan tertentu juga bisa menjadi faktor penyebabnya.

Perubahan cuaca dan paparan cahaya yang terang dan berdenyut adalah faktor lingkungan dapat menyebabkan bahkan memperburuk sakit kepala.

Seseorang mungkin berisiko lebih tinggi untuk jenis tertentu dari Cephalgia primer, tergantung pada usia dan jenis kelamin.

2. Cephalgia Sekunder

Sedangkan Cephalgia sekunder dapat disebabkan oleh tumor otak, infeksi, pendarahan otak, cedera atau trauma pada leher atau otak, atau kondisi medis lainnya.

Cephalgia sekunder juga bisa menjadi efek samping dari obat-obatan tertentu, sleep apnea, keracunan karbon monoksida, kekurangan oksigen (hipoksia), dan penggunaan narkoba atau alkohol.

Cephalgia primer umumnya akut, terjadi tiba-tiba untuk waktu yang relatif singkat. Di antara beberapa jenis cephalgia akut, sakit kepala tegang dan migrain adalah yang paling umum.

Sakit kepala tegang ditandai dengan rasa sakit ringan atau sedang di sekitar seluruh kepala, mirip dengan sensasi pita elastis yang kencang di sekitar kepala.

Ini dapat diobati dengan istirahat, hidrasi, dan obat penghilang rasa sakit tanpa resep, seperti asetaminofen atau ibuprofen.

Sakit kepala migrain disebabkan oleh kepekaan terhadap gerakan, cahaya, atau pemicu lainnya.

Selain rasa sakit, gejala migrain lainnya bisa berupa kelelahan, mual, pusing, gangguan penglihatan, dan lekas marah.

Beristirahat di tempat yang gelap dan tenang, pijat, aplikasi kompres panas atau dingin, dan obat pereda nyeri dapat membantu meringankan migrain.

Menurut The American Journal of Medicine, sakit kepala adalah salah satu keluhan yang paling umum...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb