03 Februari 2024

Ini Penyebab Pemilik Down Syndrome Face Terlihat Mirip

Mereka tetap dapat tumbuh dengan sehat dan kuat
Ini Penyebab Pemilik Down Syndrome Face Terlihat Mirip

Foto: Orami Photo Stock

Mengapa down syndrome face pada setiap anak memiliki kekhasan dan kemiripan satu sama lain, ya, Moms?

Melalui artikel ini, akan dijelaskan mengenai penyebabnya.

Down syndrome adalah kelainan genetik yang terjadi pada kromosom 21, yang dikenal dengan melihat manifestasi klinis yang cukup khas.

Kelainan yang berdampak pada pada keterbelakangan pertumbuhan fisik dan mental ini memiliki ciri-ciri sangat khas.

Misalnya, tinggi badan yang relatif pendek, kepala mengecil, hidung yang datar menyerupai orang Mongoloid.

Maka, sering juga dikenal dengan mongolisme.

Umumnya, hampir semua pemilik down syndrome memiliki down syndrome face yang serupa.

Berikut ini informasi seputar down syndrome face, jangan sampai terlewat, Moms!

Baca Juga: Sindrom Patau, Kelainan Genetik Langka yang Dikenal sebagai Trisomi 13

Gejala Down Syndrome

Gejala Down Syndrome
Foto: Gejala Down Syndrome (Freepik.com)

Selain ciri down syndrome face, melansirJournal of Medical Imaging, beberapa gejala bahwa anak mengalami down syndrome adalah:

  • Ukuran kepala lebih kecil (mikrosefalus).
  • Bagian belakang kepala datar.
  • Sudut mata luar naik ke atas.
  • Bentuk telinga kecil atau tidak normal.
  • Lidah pecah-pecah.

Dari segi intelektual, anak down syndrome juga mungkin mengalami keterlambatan bicara dan memiliki memori yang tidak terlalu baik.

Tingkat kecerdasan (IQ) mereka pun bisa berkurang akibat kondisi ini.

Meski begitu, dampaknya dapat bervariasi, mulai dari ringan hingga sedang.

Baca Juga: 7+ Terapi Anak Autis untuk Si Kecil, Salah Satunya Terapi Kemampuan Sosial!

Serba-serbi Down Syndrome Face

Serba-serbi Down Syndrome Face
Foto: Serba-serbi Down Syndrome Face (Orami Photo Stocks)

Down syndrome merupakan kondisi kromosom yang berhubungan dengan kecacatan intelektual, penampilan wajah yang khas, dan nada otot lemah (hypotonia) pada masa kanak-kanak.

World Health Organization (WHO) memperkirakan terdapat lebih dari 8 juta anak mengidap down syndrome di seluruh dunia.

WHO juga memprediksi kasus baru terus bermunculan, yakni sekitar 3.000-5.000 bayi lahir dalam kondisi ini setiap tahunnya.

Semua individu dengan down syndrome mungkin memiliki berbagai cacat lahir.

Sekitar setengah dari semua anak yang terkena penyakit ini dilahirkan dengan cacat jantung.

Adapun kelainan pencernaan, seperti penyumbatan usus, kurang umum terjadi.

Selain itu, seseorang dengan down syndrome memiliki peningkatan risiko pengembangan beberapa kondisi medis.

Sekitar 15% di antaranya memiliki kelenjar tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme).

Kelenjar tiroid adalah organ berbentuk kupu-kupu di leher bagian bawah yang menghasilkan hormon.

Pemilik down syndrome face juga memiliki peningkatan risiko masalah pendengaran dan penglihatan.

Baca Juga: Mengenal Down Syndrome dari Ciri hingga Deteksi Dini

Selain itu, sebagian kecil anak-anak dengan penyakit ini juga mengembangkan kanker sel pembentuk darah (leukemia).

Seseorang dengan down syndrome sering mengalami penurunan kemampuan berpikir secara bertahap (kognisi) seiring bertambahnya usia.

Down syndrome juga dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit Alzheimer, gangguan otak yang berakibat pada hilangnya memori secara bertahap, penilaian, dan kemampuan untuk berfungsi.


Mengapa Down Syndrome Face setiap Orang Selalu Mirip?

Down Syndrome Face (Orami Photo Stocks)
Foto: Down Syndrome Face (Orami Photo Stocks)

Melansir dari National Down Syndrome Society, inti khas sel manusia diperkirakan membawa 23 pasang kromosom.

Namun, down syndrome terjadi ketika seseorang memiliki salinan kromosom penuh atau sebagian 21.

Satu dari setiap 691 bayi dilahirkan dengan down syndrome face, di mana hal ini dikenal sebagai kondisi genetik yang paling umum.

Down syndrome face memiliki ciri yang khas yaitu dagu kecil yang tidak normal, melengkung pada celah mata di sudut bagian dalam mata, dan pada bagian mulut.

Pasien down syndrome face memiliki hipotonia otot.

Kondisi ini terjadi ketika anggota badan mereka tidak kaku dan terkontrol dengan baik seperti manusia pada umumnya, jarak hidung juga rata dan lidah yang menonjol.

Wajah mereka datar dan lebar, dan mereka memiliki leher yang pendek.

Ciri down syndrome face lainnya adalah:

  • Kepala, telinga, dan mulut berukuran lebih kecil.
  • Lidah yang tampak besar akibat mulut yang berukuran kecil dan menonjol keluar, karena tonus otot yang kurang pada lidah dan mulut.
  • Ujung mata yang mengarah ke atas, berbentuk almond, dan memiliki epicanthal fold, (lipatan kulit pada kelopak mata)
  • Adanya Brushfield spot, yaitu bintik putih pada bagian luar iris mata (bagian mata yang berwarna)
  • Leher yang pendek dengan kulit berlebih pada bagian belakang leher

Selain ciri wajah, penderita down syndrome juga memiliki karakteristik bagian tubuh lainnya, seperti:

  • Tangan yang lebar dan pendek, dengan jemari yang juga pendek.
  • Lipatan tunggal yang dalam yang ditemukan pada telapak tangan.
  • Jarak yang luas antara ibu jari kaki dan jari-jari kaki lainnya.
  • Persendian yang sangat fleksibel.
  • Kulit kering.
  • Penuaan dini.
  • Kelainan jantung bawaan.
  • Penurunan tonus otot.

Baca Juga: 7+ Perilaku Bayi Down Syndrome yang Perlu Moms Ketahui, Catat!

Pengobatan Down Syndrome

Pengobatan Down Syndrome
Foto: Pengobatan Down Syndrome (Orami Photo Stocks)

Setelah tahu informasi mengenai down syndrome face, selanjutnya adalah informasi seputar cara mengobatinya.

Pengobatan untuk penderita down syndrome dilakukan agar penderita bisa menjalani aktivitas sehari-hari secara mandiri.

Pengobatan itu dapat berupa:

Down syndrome memang tidak bisa diobati, Moms.

Namun dengan dukungan yang baik dari keluarga, serta rutin menjalani terapi dan pemeriksaan ke dokter, penderita down syndrome dapat hidup mandiri dan terhindar dari komplikasi.

Baca Juga: Mengenal Terapi Komplementer dalam Keperawatan, Yuk Simak!

Nah, itulah Moms informasi seputar down syndrome face.

Semoga menjadi informasi yang bermanfaat, ya.

  • https://www.cdc.gov/ncbddd/birthdefects/downsyndrome.html
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5726980/
  • https://medlineplus.gov/genetics/condition/down-syndrome/
  • https://www.mdpi.com/2073-8994/12/7/1182
  • https://www.nads.org/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb