Ekspansi Bisnis: Tujuan, Contoh, Stragegi, dan Risikonya
Moms dan Dads mungkin punya usaha atau bisnis yang tengah dijalankan dan terpikir untuk melakukan ekspansi.
Melansir Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ekspansi adalah perluasan peredaran uang ke dalam sirkulasi.
Istilah tersebut cukup umum ditemui dalam bidang ekonomi dan bisnis. Yuk, pelajari lebih lanjut tentang ekspansi dalam artikel berikut.
Baca Juga: Cara Cek BI Checking, sebagai Syarat Kerja di Perusahaan!
Pengertian Ekspansi
Dikutip dari laman Upwork, ekspansi bisnis mengacu pada pertumbuhan sebuah bisnis hingga mencapai tahap di mana ia mencari peluang tambahan untuk menghasilkan lebih banyak keuntungan.
Ini merupakan strategi umum yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan yang ingin berkembang dan meningkatkan pangsa pasar mereka.
Jadi, sebuah perusahaan atau bisnis akan berusaha untuk tumbuh dan memperluas operasinya dengan cara mengejar peluang-peluang baru sehingga bisa meningkatkan keuntungan.
Dalam hal ini, sebuah bisnis akan mencari cara untuk menjangkau pelanggan baru, mendiversifikasi sumber pendapatan, dan meningkatkan daya saing di pasar.
Tujuan Ekspansi Usaha atau Bisnis
Ekspansi usaha atau bisnis biasanya dilakukan untuk mencapai berbagai tujuan. Berikut adalah beberapa tujuan utama dari ekspansi:
1. Peningkatan Pendapatan dan Laba
Salah satu alasan utama ekspansi adalah meningkatkan penjualan dan pendapatan.
Dengan memasuki pasar baru atau meningkatkan kapasitas produksi, bisnis bisa menjangkau lebih banyak pelanggan dan meningkatkan penjualan.
2. Menguasai Pasar Baru
Ekspansi memungkinkan bisnis untuk memasuki pasar area baru atau segmen pasar yang berbeda, sehingga meningkatkan cakupan dan dominasi pasar.
3. Diversifikasi
Ekspansi dapat membantu bisnis mendiversifikasi produk atau layanannya, yang dapat mengurangi risiko yang berkaitan dengan tergantung pada satu segmen pasar atau produk.
4. Peningkatan Daya Saing
Dengan ekspansi, bisnis dapat meningkatkan kapabilitasnya, memanfaatkan teknologi baru, atau memperoleh keuntungan yang dapat meningkatkan daya saingnya di pasar.
5. Sinergi dan Efisiensi
Menggabungkan operasi atau memperluas rantai pasokan dapat menciptakan sinergi dan efisiensi operasional yang meningkat.
6. Pengembangan Merek
Dengan memasuki pasar baru, bisnis dapat meningkatkan kesadaran merek dan reputasinya di mata konsumen di wilayah yang berbeda.
7. Inovasi
Ekspansi dapat memberi bisnis kesempatan untuk menciptakan atau memperkenalkan produk atau layanan inovatif ke pasar yang lebih luas.
8. Mitigasi Risiko
Dengan memperluas wilayah atau memdiversifikasi produk, bisnis dapat mengurangi risiko yang berkaitan dengan fluktuasi di pasar atau daerah tertentu.
Kapan Suatu Usaha atau Bisnis Perlu Melakukan Ekspansi?
Ekspansi usaha atau bisnis sering kali diperlukan untuk meningkatkan pertumbuhan dan memperluas cakupan pasar.
Namun, keputusan untuk melakukan ekspansi harus didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan tertentu.
Berikut adalah beberapa situasi atau kondisi di mana suatu usaha atau bisnis mungkin perlu mempertimbangkan ekspansi:
1. Permintaan Pasar yang Meningkat
Jika permintaan produk atau jasa yang ditawarkan meningkat secara signifikan dan pemilik bisnis merasa kesulitan memenuhinya, ini mungkin adalah tanda bahwa diperlukannya perluasan bisnis.
2. Peluang di Pasar Baru
Jika melihat peluang di pasar baru yang belum digali atau dimasuki oleh pesaing, ini mungkin menjadi kesempatan untuk ekspansi.
3. Kebutuhan untuk Diversifikasi dan Inovasi
Pasar yang selalu berubah dan berkembang pesat memaksa pemilik usaha untuk bisa selalu relevan.
Untuk selalu relevan dengan kebutuhan pasar dan kemajuan zaman, bisa jadi bisnis Moms dan Dads perlu melakukan diversifikasi dan inovasi produk.
Kedua hal ini dapat membantu meningkatkan posisi bisnis yang tengah dijalankan.
4. Permintaan dari Wilayah atau Area Baru
Jika Moms dan Dads menerima banyak permintaan dari wilayah baru di luar cakupan saat ini, mungkin saatnya untuk mempertimbangkan ekspansi ke area tersebut.
Baca Juga: Beragam Manfaat Laporan Keuangan untuk Bisnis dan Rumah Tangga
Jenis atau Contoh Ekspansi Bisnis
Ekspansi bisnis dapat dilakukan dalam berbagai cara.
Ada berbagai strategi ekspansi bisnis, mulai dari menjelajahi wilayah geografis baru hingga membentuk usaha patungan (joint ventures) dan waralaba (franchising).
Berikut ini penjelasan mengenai jenis-jenis ekspansi bisnis yang perlu dipahami.
1. Merger
Jenis ekspansi bisnis yang pertama adalah merger.
Mengutip Investopedia, merger adalah kesepakatan yang menggabungkan dua perusahaan yang sudah ada menjadi satu perusahaan baru.
Umumnya, kedua perusahaan yang melakukan merger telah berada dalam ukuran, pelanggan, dan skala operasi yang seimbang.
Merger biasanya dilakukan untuk mendapatkan pangsa pasar, mengurangi biaya operasi, ekspansi ke wilayah baru, menggabungkan produk-produk yang serupa, meningkatkan pendapatan, sekaligus meningkatkan laba.
Semua hal ini seharusnya dapat menguntungkan para pemegang saham perusahaan-perusahaan tersebut.
Setelah merger, saham dari perusahaan baru akan didistribusikan kepada pemegang saham yang ada dari kedua perusahaan asal.
Baca Juga: 8 Cara Memulai Usaha Pakaian, Penting untuk Dipahami!
2. Akuisisi
Jenis ekspansi bisnis selanjutnya disebut dengan akuisisi.
Melansir laman CFI, akuisisi didefinisikan sebagai transaksi perusahaan di mana satu perusahaan membeli sebagian atau seluruh saham atau aset perusahaan lain.
Dalam kata lain, satu perusahaan akan mengambil alih kontrol atas perusahaan lain dengan membeli saham-sahamnya atau aset-asetnya.
Tujuan utama dari akuisisi adalah untuk mengambil kendali atas perusahaan sasaran dan menggabungkan operasinya dengan perusahaan yang melakukan akuisisi.
Dalam akuisisi, perusahaan yang mengakuisisi biasanya akan membeli saham-saham perusahaan sasaran dari pemegang saham yang ada atau membeli aset-asetnya, seperti fasilitas produksi, merek dagang, atau portofolio produk.
Hal ini memungkinkan perusahaan yang melakukan akuisisi untuk mengambil alih operasi dan aset perusahaan sasaran.
3. Perluasan Produk atau Usaha ke Lokasi Baru
Ekspansi pasar berarti memperluas produk atau layanan ke wilayah geografis baru atau menjangkau segmen pelanggan baru dalam pasar yang sudah ada.
Ini memungkinkan perusahaan untuk mencapai lebih banyak pelanggan potensial, meningkatkan penetrasi pasar, dan membangun merek.
Dalam hal ini, perusahaan dapat membuka cabang atau kantor baru di lokasi geografis yang berbeda, baik di dalam negeri maupun internasional.
Baca Juga: Mengenal SIUP, Surat Izin Usaha Perusahaan dan Cara Membuatnya
4. Melakukan Ekspor Produk
Melakukan ekspor produk ke negara lain juga termasuk dalam ekspansi bisnis.
Ekspor adalah salah satu bentuk dari ekspansi geografis atau wilayah, di mana bisnis mencoba menjangkau pasar di luar batas-batas negara asalnya.
Mengekspor produk memberikan beberapa keuntungan, seperti menjangkau lebih banyak pelanggan di berbagai negara dan memberikan sumber pendapatan tambahan jika pasar domestik sedang lambat.
5. Perluasan Cara Penjualan Melalui Online
Perluasan cara penjualan melalui online adalah salah satu bentuk ekspansi bisnis.
Ini adalah contoh dari ekspansi melalui kanal distribusi atau saluran penjualan.
Dulu, mungkin sebuah bisnis hanya menjual produk atau jasa secara langsung di toko fisik atau lewat telepon.
Namun, dengan kemajuan teknologi dan internet, banyak bisnis yang memilih untuk menjual produk atau jasanya secara online, baik melalui website pribadi, platform e-commerce, atau media sosial.
Memperluas penjualan ke online memiliki beberapa keuntungan, seperti jangkauan yang lebih luas, hingga biaya yang lebih rendah karena tidak perlu menyewa ruang toko di lokasi strategis yang mungkin mahal.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.