Kenali Gejala Thalasemia pada Bayi dan Cara Pengobatannya
Cara Pengobatan Thalasemia pada Bayi
Thalasemia beta mayor seharusnya tidak memerlukan perawatan karena tidak akan membuat bayi sakit.
Sementara pengobatan thalasemia beta intermedia lebih rumit, karena tergantung pada tingkat keparahan penyakit.
Bayi mungkin hanya menderita anemia ringan dan tidak memerlukan perawatan.
Berikut cara pengobatan saat Moms melihat gejala thalasemia pada bayi, yaitu dengan melakukan hal-hal ini!
1. Rutin Kontrol ke Dokter
Cara pengobatan yang pertama adalah rutin mengunjungi dokter untuk kontrol. Bayi dengan thalasemia butuh perawatan dan pengawasan dari ahlinya.
Meskipun Moms sudah mengetahui gejala thalasemia pada bayi, tetap saja Moms harus berkonsultasi dengan dokter untuk memantau dan menentukan tindakan medis seperti apa yang harus dilakukan.
2. Terapi Transfusi Darah
Bayi dengan talasemia beta intermedia seringkali membutuhkan transfusi darah sesekali atau secara teratur, tergantung pada tingkat keparahan gejalanya.
Jika bayi lahir dengan thalasemia beta mayor atau talasemia alpha HbH parah, transfusi darah secara teratur akan membantunya tumbuh.
Transfusi darah bisa dilakukan setidaknya satu kali dalam sebulan, tapi ada juga yang melakukannya dua kali sebulan jika tingkat thalasemia sudah semakin parah.
Baca Juga: Seringkali Dianggap Sama, Ini Perbedaan Darah Rendah dan Kurang Darah
3. Mengonsumsi Suplemen Secara Teratur
Mengonsumsi suplemen secara teratur juga sangat penting sebagai tindakan pengobatan pada gejala thalasemia pada bayi.
Suplemen yang perlu dikonsumsi adalah asam folat. Suplemen ini bisa membantu bayi membangun sel darah merah yang lebih sehat.
Mengonsumsi suplemen secara teratur bisa menjadi pengobatan alternatif yang lebih terjangkau jika dibandingkan dengan transfusi darah.
4. Mengonsumsi Makanan yang Bergizi
Ingin mengobati bayi yang terkena thalasemia secara alami, Moms bisa memberikan asupan makanan yang bergizi.
Selayaknya suplemen, untuk makanan yang bergizi sebaiknya mengandung asam folat.
Makanan dengan asam folat tinggi bisa dijumpai pada kacang-kacangan, pisang, roti gandum, dan sebagainya.
Moms bisa mengolah makanan yang mengandung asam folat tinggi sebagai MPASI.
Tidak hanya makanan yang mengandung asam folat saja, makanan yang mengandung vitamin C dan E juga bagus dikonsumsi oleh bayi yang menderita thalasemia.
Baca Juga: Cara Membedakan Darah Haid dan Darah Kista berdasarkan Bentuk dan Gejalanya
5. Lakukan Aktivitas Fisik yang Terukur
Cara pengobatan thalasemia yang terakhir adalah mengajak Si Kecil melakukan aktivitas fisik yang terukur.
Bayi membutuhkan aktivitas fisik untuk menjaga kebugaran tubuhnya. Melakukan aktivitas fisik bisa merangsang saraf motorik dan kemampuan organ tubuh lainnya.
Tapi sebaiknya Moms mengukur aktivitas fisik tersebut supaya tidak memicu kelelahan yang berlebihan.
Intinya, perawatan gejala thalasemia pada bayi harus dimulai dengan segera. Jadi mulai sekarang, Moms bisa mulai memperhatikan apakah Si Kecil memiliki gejala thalasemia pada bayi?
Jika ada, segera bawa ke dokter supaya bisa mendapatkan pengobatan yang lebih cepat.
- https://www.rch.org.au/kidsinfo/fact_sheets/Thalassaemia_an_overview/
- https://www.marchofdimes.org/find-support/topics/planning-baby/thalassemia
- https://www.cedars-sinai.org/health-library/diseases-and-conditions---pediatrics/b/beta-thalassemia-in-children.html#:~:text=Key%20points%20about%20beta%20thalassemia,Treatment%20includes%20regular%20blood%20transfusions.
- https://emedicine.medscape.com/article/958850-overview
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK5451
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.