15 Agustus 2023

Biografi Inggit Garnasih, Istri Kedua Soekarno yang Tegar

Merupakan perempuan asal Bandung
Biografi Inggit Garnasih, Istri Kedua Soekarno yang Tegar

Foto: Dok. Istimewa

2. Sosok yang Tegar dan Gigih

Selain dikenal sebagai sosok yang anggun dalam berbicara, ia juga dikenal sebagai sosok setia, berani, tegar, dan gigih.

Saat menikah dengan Soekarno, ia berusia 13 tahun lebih tua. Perbedaan usia ini tentu memudahkan Soekarno karena ada peran dewasa di sampingnya.

Apalagi, ketika Soekarno ditangkap dan dipenjara di Banceuy, Bandung, Inggit tetap menjadi istri yang setia.

Ia tidak pernah melepaskan perannya sebagai seorang istri.

Dengan tekun, Inggit kerap mengunjungi dan mengirim makanan untuk sang suami yang terkurung di balik jeruji penjara.

Tanpa Soekarno, ia berusaha mencari penghidupan dengan membuat bedak, menjadi agen sabun cuci, hingga membuat dan menjual rokok.

Ketegaran Inggit dalam memenuhi kebutuhan keluarga selama suaminya dipenjara, membuat Soekarno sedih.

Namun, sikap lembut yang dimiliki Inggit membuat Soekarno semangat untuk menjalani hidup.

Baca Juga: 7+ Rekomendasi Hadiah 17 Agustus untuk Pemenang Lomba!

3. Pengabdian dan Perjuangan

Dalam pernikahannya dengan Soekarno membuat Inggit terjun dalam dunia politik dan pergerakan kemerdekaan Indonesia yang lebih luas.

Berikut pengabdian dan perjuangan Inggit Garnasih, seperti mengutip dari Museum Indonesia:

  • Menjadi saksi proses lahirnya Peserikatan Indonesia yang kemudian berubah menjadi Partai Nasional Indonesia (PNI) pada tanggal 4 Juli 1927, dimana Soekarno sebagai ketua, Mr. Iskak sebagai sekretaris merangkap bendahara dengan anggota pengurusnya Mr. Samsi, Mr. Sartono, dan Ir. Anwari.
  • Menjadi saksi lahirnya Sumpah Pemuda.
  • Mendampingi kegiatan Soekarno dalam setiap perjalanan ke berbagai kota ataupun tempat-tempat pengasingan Soekarno.
  • Dengan gigih dan tegar memberikan semangat hidup dan perjuangan kepada Soekarno pada saat dipenjara di Banceuy, Bandung. Meskipun harus bekerja mencari uang untuk kebutuhan hidupnya.
  • Membantu memberikan materi (data) untuk referensi Soekarno ketika menyusun pembelaan yang berjudul 'Indonesia Menggugat' di depan Pengadilan Landraad Bandung tanggal 18 Agustus 1930.

4. Bercerai dengan Soekarno

Inggit Garnasih
Foto: Inggit Garnasih (Wikipedia.org)

Sebagai seorang istri, Inggit sempat merasa sedih karena ia tidak bisa memberikan keturunan bagi Soekarno.

Oleh sebab itu, ia mengangkat seorang anak sebagai pelipur lara bagi dirinya dan Soekarno.

Inilah kisah tragis sekaligus usaha Inggit Garnasih yang berjuang untuk memberikan dukungan dan kebahagiaan bagi suaminya.

Sayangnya, saat itu Soekarno tidak bisa mengabaikan kecantikan Fatmawati.

Soekarno meminta izin kepada Inggit untuk menikah kembali dengan Fatmawati karena mendambakan untuk memiliki anak dari darahnya sendiri.

Dengan tegas, Inggit menolak untuk menjadi bagian dari poligami dan lebih memilih untuk mengakhiri pernikahan mereka.

Meskipun menghadapi kesedihan yang mendalam, Inggit masih tetap merawat Bung Karno dengan segenap kesetiaan dan keikhlasan.

Pada tahun 1942, secara resmi Bung Karno dan Inggit mengakhiri pernikahan mereka di Jakarta.

Baca Juga: Tema HUT RI ke-78, Penuh Harapan, Makna, dan Semangat!

Itulah biografi Inggit Garnasih, perempuan cerdas dan tegas asal Bandung.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb