Kerumut pada Anak, Pahami Gejala dan Cara Mengatasinya
Vaksin lain, vaksin campak-gondok-rubella-varicella (MMRV), yang melindungi dari 4 penyakit, juga tersedia untuk anak-anak usia 12 bulan sampai 12 tahun.
Ada kekhawatiran tentang dugaan hubungan antara vaksin MMR dan risiko autisme.
Namun, Centers for Disease Control and Prevention menyatakan bahwa para ahli tidak menemukan bukti adanya hubungan tersebut.
Ketika mempertimbangkan untuk memilih vaksinasi atau tidak, penting untuk berbicara dengan dokter tentang bagaimana risiko campak dibandingkan dengan risiko vaksin.
Dokter dapat memberikan suntikan antibodi campak (disebut immune globulin) kepada orang yang berisiko terkena campak. Ini paling efektif bila diberikan dalam 6 hari setelah kontak.
Antibodi ini dapat mencegah campak atau membuat gejala menjadi tidak terlalu parah.
Vaksin campak juga dapat membantu melindungi orang yang tidak divaksinasi agar tidak jatuh sakit setelah terpapar campak jika tertular dalam waktu 3 hari.
Baca Juga: 17 Jadwal Imunisasi Anak Menurut Rekomendasi IDAI 2023
Tidak semua orang bisa mendapatkan vaksinasi campak. Tetapi, ada cara lain yang dapat dilakukan untuk membantu mencegah penyebaran campak.
Praktikkan kebersihan tangan yang baik. Cuci tangan sebelum makan, setelah menggunakan kamar mandi, dan sebelum menyentuh wajah, mulut, atau hidung.
Jangan berbagi barang pribadi dengan orang yang mungkin sedang sakit.
Ini dapat mencakup hal-hal seperti peralatan makan, gelas minum, dan sikat gigi.
Hindari bersentuhan dengan orang yang sakit juga, ya.
Kapan Harus Pergi ke Dokter?
Seseorang harus menemui dokter jika:
- Mereka memiliki gejala yang dapat mengindikasikan campak
- Demam meningkat lebih dari 38 derajat Celsius
- Ada nyeri dada atau kesulitan bernapas
- Batuk darah
- Ada tanda-tanda kebingungan atau kantuk
- Mereka mengalami kejang
- Kebingungan atau kehilangan ingatan (amnesia)
- Kejang atau kelumpuhan
Seorang dokter biasanya dapat mendiagnosis campak dengan melihat tanda dan gejalanya, tetapi mereka mungkin melakukan tes darah untuk memastikan diagnosis.
Kerumut pada anak adalah penyakit yang sangat menular yang disebabkan oleh virus.
Seorang anak lebih berisiko terkena kerumut, jika ia belum pernah mendapatkan vaksin campak, dan bersentuhan dengan siapa saja yang menderita penyakit tersebut.
Mungkin diperlukan waktu antara 7 hingga 14 hari bagi seorang anak untuk mengembangkan gejala kerumut pada anak setelah kontak dengan virus.
Ruam merah dimulai sebagai lesi kecil yang bergabung menjadi satu ruam besar. Setelah 3 hingga 7 hari, ruam akan mulai hilang. Kemudian meninggalkan area berwarna coklat dan kulit mengelupas.
Baca Juga: 6 Jenis Imunisasi Ibu Hamil, Manfaat serta Waktu Pemberian!
Jika Moms dan Dads tidak yakin apakah Si Kecil telah divaksinasi campak sepenuhnya, bicarakan dengan dokter untuk mengetahui apakah ada anggota keluarga yang perlu divaksinasi.
Tidak ada risiko untuk menerima vaksin campak jika telah diimunisasi sebelumnya.
Dokter anak adalah sumber nasihat terbaik tentang vaksinasi, lho!
- https://www.cdc.gov/vaccinesafety/concerns/autism.html
- https://www.rch.org.au/kidsinfo/fact_sheets/Measles/
- https://www.nhs.uk/conditions/measles/
- https://www.cdc.gov/measles/symptoms/signs-symptoms.html
- https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/measles
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.