26 Januari 2024

5 Kisah Inspiratif untuk Siswa, Bikin Semangat Sekolah!

Memotivasi siswa untuk berbuat baik
5 Kisah Inspiratif untuk Siswa, Bikin Semangat Sekolah!

Membacakan kisah inspiratif untuk siswa bisa menjadi salah satu bagian dari metode pembelajaran.

Tak melulu belajar serius, Moms bisa menyelipkan waktu bagi siswa berandai-andai seakan mengalami kejadian serupa.

Meski terlihat sepele, cara ini mampu meningkatkan motivasi dalam dirinya, lho!

Yuk, ajak ia belajar dari kisah inspiratif untuk siswa berikut ini!

Baca Juga: 3 Kelebihan Lemari Pakaian Sliding Dibanding Lemari Biasa

Manfaat Kisah Inspiratif untuk Siswa

Ilustrasi Ibu dan Anak Membaca Buku
Foto: Ilustrasi Ibu dan Anak Membaca Buku (Freepik.com/freepik)

Setiap orang mungkin pernah mengalami hal unik, tapi tidak semua mampu memberikan pelajaran hidup.

Mungkin hanya segelintir orang yang beruntung memiliki kesempatan untuk mengalaminya.

Jika Moms berhasil meraih kesuksesan dengan cara yang tak biasa, bukan tidak mungkin jika cerita tersebut akan menjadi contoh bagi orang lain.

Begitu pun bagi para siswa yang masih duduk di bangku sekolah.

Membacakan kisah inspiratif untuk siswa bisa membantu menyulut semangatnya yang mungkin sedang redup.

Baca Juga: 10 Sekolah Anak Artis Terbaik dengan Harga Fantastis

Salah satunya saat ia mulai merasa bosan belajar, maka itulah saat yang tepat untuk menceritakan kisah inspiratif untuk siswa.

Misalnya, ada seorang anak kurang mampu yang rela menempuh jarak belasan kilometer demi bisa belajar di sekolah.

Nah, di sinilah anak akan membayangkan bagaimana jika mereka yang ada di posisi tersebut.

Dari kisah inspiratif untuk siswa tersebut, mereka akan mensyukuri hidupnya saat ini sehingga tidak lagi menyia-nyiakan kesempatan untuk belajar.

Berbagai Kisah Inspiratif untuk Siswa

Berikut ragam kisah inspiratif untuk siswa yang bisa dibacakan di waktu senggang, antara lain:

1. Sebuah Lompatan yang Mengubah Segalanya

Ilustrasi Wanita Lompat Jauh
Foto: Ilustrasi Wanita Lompat Jauh (Orami Photo Stocks)

Anak tampak minder dengan pencapaian teman sebayanya?

Coba ceritakan kisah inspiratif untuk siswa yang satu ini.

Alkisah, pada suatu hari terdapat sebuah kotak yang didalamnya berisi belalang.

Belalang ini ternyata sudah berada di dalam kotak tersebut dalam waktu yang lama.

Dalam suatu kesempatan, hewan yang kerap singgah di dedaunan tersebut berhasil keluar.

Ia merasa sangat bahagia karena akhirnya momen yang dinantikan terjadi juga.

Kebahagiaan ini dia tunjukkan dengan melompat kesana-kemari dengan riang.

Baca Juga: Perbedaan Sesak Napas dan Napas Pendek, Ini Kata Dokter!

Ia pun bertemu dengan kawanan belalang lainnya.

Sejauh mata memandang, kawanan belalang tersebut mampu melompat lebih tinggi dengan jarak yang jauh.

Belalang yang sempat terperangkap dalam kotak merasa penasaran, kira-kira apa rahasianya agar bisa lompat lebih tinggi.

Dengan penuh keberanian, ia pun bertanya kepada sesama belalang.

"Apa yang membuatmu bisa melompat lebih tinggi dan lebih jauh dariku?

Padahal, ukuran tubuh dan usia kita masih sama. Apakah rahasianya?" tanya belalang penuh penasaran.

Kawanan belalang yang berdiri di hadapannya merasa heran dengan pertanyaan tersebut.

"Sudah sewajarnya belalang yang tinggal di alam bebas bisa melakukan apa yang kami lakukan tadi.

Memangnya, selama ini kamu di mana?" salah satu kawanannya balik bertanya.

Baca Juga: 5 Vitamin Pra Kehamilan Terbaik Rekomendasi Dokter

Sempat terdiam sejenak, belalang yang terbebas dari kotak mulai tersadar.

Sejak terperangkap dalam kotak, ia menyadari sudah terlalu lama menyerah dengan keadaan.

Sebelumnya, ia merasa tidak percaya diri dan takut mencoba hingga akhirnya menyerah pada keadaan.

Kisah belalang dalam kotak ini bisa menjadi salah satu kisah inspiratif untuk siswa.

Setiap siswa tentu pernah merasakan kegagalan.

Mereka kemungkinan juga kerap membatasi diri dan tak berani mencoba saat tidak menerima dukungan dari orang-orang sekitarnya.

Padahal, mencoba berani dan pantang menyerah adalah dua faktor utama yang bisa membuat kita meraih kesuksesan.

Baca Juga: 6 Rekomendasi Mainan Edukasi Anak 4 Tahun

2. Buah Kebaikan

Ilustrasi Ibu dan Anak Berpelukan
Foto: Ilustrasi Ibu dan Anak Berpelukan (Freepik.com/bristekjegor)

Ini merupakan kisah inspiratif untuk siswa yang menceritakan tentang pentingnya tolong menolong.

Alkisah, hidup seorang ibu dan anak kecil yang tinggal di sebuah rumah di tengah hutan.

Saat anak tersebut bermain di halaman rumah, datanglah seekor rusa.

Rusa tersebut berusaha memasukkan tanduknya ke dalam baju sang anak hingga mengangkat tubuh anak ke atas tanduknya.

Kaget dengan tingkah laku rusa yang tiba-tiba, anak kecil tersebut ketakutan dan menangis seraya berteriak memanggil ibunya.

Sang ibu yang tengah sibuk melakukan pekerjaan rumah langsung bergegas ke luar.

Sayangnya, anak tersebut telanjur dibawa lari ke dalam hutan oleh hewan berkaki empat tersebut.

Dengan sekuat tenaga, sang ibu berlari mengejar rusa tersebut masuk ke dalam hutan.

Baca Juga: Dongeng Singa dan Tikus, Sarat Pesan Persahabatan!

Sesampainya di hutan, ia tak menyangka bahwa anak kesayangannya dibawa ke sebuah padang rumput luas.

Bahkan, Si Kecil tampak bahagia bermain seperti biasanya, seperti tak terjadi apa-apa.

Semula merasa panik, kini sang ibu merasa tenang dan bahagia karena berhasil menemukan anaknya.

Mereka pun kembali pulang ke rumah dengan perasaan suka cita.

Belum sempat menginjakkan kaki di rumahnya sendiri, mereka melihat rumah tersebut tertimpa pohon besar.

Sang ibu mulai berpikir dan beranda-andai.

"Entah apa yang terjadi padaku seandainya aku masih di dalam rumah tadi," batinnya.

Baca Juga: 17 Makanan Mempercepat Penyembuhan Luka Operasi Caesar

Seketika ia teringat pada sebuah kejadian beberapa tahun sebelumnya saat ia menyelamatkan anak rusa dari incaran pemburu.

Ibu tersebut menutupi anak rusa dengan kain berlapis agar tak ketahuan pemburu.

Begitu para pemburu berhasil lewat dan tak lagi di tempat, sang ibu perlahan mengambil kain yang menutupi anak rusa satu persatu.

Terbangun dari pikiran sesaatnya, sang ibu baru menyadari jika rusa yang membawa anaknya tadi adalah anak rusa yang ia selamatkan dulu.

Anak rusa tersebut seakan sedang berusaha mengucapkan terima kasih karena sudah menolongnya di waktu lampau.

Hal ini dilakukannya dengan cara membawa anaknya lari ke hutan untuk menyelamatkan mereka dari hantaman pohon tumbang.

Dari salah satu kisah inspiratif untuk siswa ini, anak dapat belajar untuk membantu semua makhluk ciptaan Tuhan sekecil apa pun.

Semakin banyak membantu orang lain. maka setiap kebaikannya akan berbalik ke diri masing-masing.

Baca Juga: Mengenal Bilangan FPB dan Cara Mudah Menghitungnya


3. Celah Kecil pada Kepompong Kupu-kupu

Pupa atau Kepompong
Foto: Pupa atau Kepompong (Ilmupengetahuan.org)

Sembari belajar tentang metamorfosis kupu-kupu, Moms bisa menjadikannya bagian kisah inspiratif untuk siswa.

Seorang pria menemukan sebuah kepompong kupu-kupu dalam perjalanan pulang.

Ia memutuskan untuk membawanya pulang agar bisa memperhatikan perkembangannya hingga menjadi kupu-kupu.

Beberapa hari kemudian, tubuh kepompong mulai menunjukkan celah.

Hal ini pertanda bahwa kepompong berwarna hijau itu akan segera bertansformasi menjadi kupu-kupu.

Dikira akan berjalan mulus, sayap kupu-kupu justru tersangkut pada celah.

Pria yang sedari tadi mengamati perkembangan kupu-kupu ingin mencoba membantu melebarkan celah tersebut.

Ia berupaya melebarkan celah pada kepompong agar kupu-kupu bisa keluar dengan mudah.

Baca Juga: Kenali Lambang Bilangan 1-10 dan Artinya untuk Edukasi Anak

Kisah inspiratif untuk siswa ini bisa dilihat dari berbagai sisi.

Dari sisi kupu-kupu, Moms bisa memetik hikmah bahwa setiap masalah datang untuk dihadapi dan diselesaikan.

Dibalik setiap rintangan yang ada, pasti ada jalan keluar.

Siapa sangka bahwa proses masuknya sayap kupi-kupu di celah kepompong merupakan cara Tuhan untuk mengeluarkan cairan dari tubuh ke sayap.

Tidak semua masalah membutuhkan bantuan orang lain guna mengatasinya.

Jika ditawarkan bantuan, terimalah bantuan tersebut tanpa mengecewakannya.

Namun, ingatlah bahwa hanya Moms yang bisa menyelesaikan masalah tersebut.

Baca Juga: 7+ Rekomendasi Mainan Edukasi Anak Terfavorit Masa Kini

4. Kisah Lubang Paku

Ilustrasi Anak Murung
Foto: Ilustrasi Anak Murung (Freepik.com/peoplecreations)

Kisah inspiratif untuk siswa berikutnya menceritakan tentang seorang anak yang suka marah-marah alias tempramental.

Suatu ketika, ayahnya memberikan anak kesayangannya itu sekumpulan paku yang terbungkus di dalam plastik.

"Jika kamu sedang marah, pukul paku ini ke pagar," pesan sang ayah.

Sejak itu, sang anak tampak menancapkan 37 paku di hari pertama.

Seiring berjalannya waktu, paku yang ditancapkan ke pagar terlihat berkurang.

Kemampuannya dalam mengendalikan emosi ini tampak membuahkan hasil.

Baca Juga: Hari Ayah Nasional: Memahami Pentingnya Peran Ayah dalam Pengasuhan Anak

Hingga pada suatu waktu, sang anak berhasil tak lagi mengotori tangannya dengan menancapkan paku ke pagar.

Kesuksesan ini pun langsung ia ceritakan pada sang ayah.

Tanpa disangka, sang ayah tiba-tiba memintanya untuk mencabut semua paku-paku tersebut.

Sang anak pun menuruti tanpa melawan.

Ia kembali menceritakannya pada sang ayah setelah berhasil menyelesaikan tugasnya.

Sang ayah tampak bangga, terpancar dari matanya yang berbinar-binar.

"Bagus, Nak. Kamu sudah menyelesaikan tugasmu dengan baik.

Kau juga sudah berhasil menguasai amarahmu yang meledak-ledak," puji sang ayah.

Baca Juga: Sinopsis Battle for Happiness, Persaingan Ibu-ibu Sosialita!

Sang ayah tiba-tiba mengajaknya keluar untuk melihat kondisi pagar tersebut.

Ia kembali bertanya, "Coba perhatikan kondisi pagar itu. Meski sudah tak ada lagi paku, bagaimana dengan lubang yang tersisa?"

Ayah pun lanjut menjelaskan hikmahnya.

"Lubang paku ini seperti amarah yang kau ucapkan pada orang lain, Nak.

Mungkin kau akan berhasil minta maaf dan tidak mengulanginya.

Namun, apakah luka yang akan mereka terima bisa cepat sembuhnya?" pungkas ayah.

Lewat kisah inspiratif untuk siswa ini, anak akan belajar bahwa ucapan dan tindakan yang dipenuhi amarah hanya akan melukai orang lain.

Ibarat ungkapan dalam hatinya, siapa yang tahu?, bisa saja tersisa luka mendalam.

Oleh karena itulah, cobalah untuk mengendalikan emosi sebelum berucap atau bertindak.

Baca Juga: 7 Tugas Bridesmaid dalam Pernikahan, Beda dengan Pagar Ayu!


5. Pensil dan Penghapus

Pensil Warna
Foto: Pensil Warna (Orami Photo Stocks)

Kisah inspiratif untuk siswa yang sederhana dapat digambarkan dari percakapan pensil dan penghapus.

Anak mungkin akan lebih tertarik karena kedua benda ini sering digunakan saat menulis.

Mereka akan membayangkan saat pensil dan penghapus yang selama ini dipakai sehari-hari bisa berbicara layaknya manusia.

Dikisahkan terdapat sebuah pensil dan penghapus yang selalu bersama.

Bahkan, bisa dibilang hampir setiap hari mereka saling bahu-membahu menemani manusia belajar menulis.

Suatu ketika, Pensil tiba-tiba mengucapkan kata maaf untuk si Penghapus.

"Maafkan aku, Penghapus." pinta Pensil mengiba.

Penghapus pun kebingungan, entah ada angin apa yang merasuki sahabatnya itu.

"Maafkan aku? Untuk apa, Pensil? Kamu tidak melakukan kesalahan ap apun kepadaku," tanya Penghapus.

Baca Juga: 12 Jenis dan Desain Pagar Roster, Ini Plus dan Minusnya

Pensil terdiam sejenak dan menunjukkan raut wajah bersalah.

"Aku minta maaf karena aku telah membuatmu terluka.

Setiap kali aku melakukan kesalahan, kamu selalu ada untuk menghapusnya.

Lambat laun, kau kehilangan sebagian dari dirimu.

Lihat, kau semakin mengecil setiap saat," papar Pensil panjang lebar.

Penghapus kaget mendengar penjelasan teman menulisnya tersebut.

Semula kebingungan, kini Penghapus tersenyum kecil. "Itu memang benar, Pensil".

Baca Juga: Menikmati Kopi Klotok, Kopi Unik Khas Jogja yang Bikin Orang Rela Antre!

Ia mengarahkan pandangannya ke atas seraya berkata,

"Namun, aku sama sekali tidak keberatan, lho.

Lihat, aku memang tercipta untuk melakukan itu.

Aku diciptakan untuk membantu mengoreksimu setiap kamu membuat kesalahan.

Aku tahu, suatu hari nanti aku akan pergi dan digantikan oleh temanku lainnya.

Aku sungguh bahagia dengan peranku.

Jadi, tolonglah. Kau tak perlu khawatir, ya. Aku tak suka melihatmu bersedih," ucap Penghapus seraya menenangkan Pensil.

Dari kisah inspiratif untuk siswa yang cukup singkat ini, pensil dan penghapus diibaratkan sebagai orang tua dan anak.

Orang tua akan selalu ada untuk anak-anaknya, bahkan menjadi tameng untuk kesalahan yang diperbuat.

Baca Juga: Rekomendasi Selimut Bayi di Bawah Rp300.000, Hangat dan Lembut!

Namun, ingatlah bahwa orang tua akan menua dari waktu ke waktu.

Jika penghapus akan mengecil setiap saat, orang tua akan bertambah tua hingga sampai di momen perpisahan karena meninggal dunia.

Walaupun anak akan menemukan seseorang yang baru dalam hidup, misalnya suami atau istri, namun orang tua akan selalu bahagia terhadap anaknya.

Apa pun perbuatannya, orang tua tidak akan pernah bisa melihat anak tercintanya bersedih.

Sebesar itulah pengorbanan orang tua untuk anak-anaknya.

Ada banyak hikmah yang bisa diambil dari kisah inspiratif untuk siswa.

Yuk, ajak anak-anak membacanya bersama dan petik maknanya!

  • https://www.sonora.id/read/423728326/7-kisah-inspiratif-untuk-siswa-pesan-moral-yang-bikin-semangat
  • https://www.gramedia.com/best-seller/kisah-inspiratif-singkat/
  • https://smpnegeri5kebumen.sch.id/read/20/kisah-inspiratif-pensil-dan-penghapus

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb