16 April 2024

4 Bahaya Kutu Babi untuk Kesehatan, Bisa Sebabkan Infeksi

Perlu diwaspadai ya, Moms!
4 Bahaya Kutu Babi untuk Kesehatan, Bisa Sebabkan Infeksi

Kutu babi merupakan serangga yang perlu diwaspadai ya, Moms.

Karena kutu babi dapat membawa virus berbahaya untuk manusia, seperti virus Congo atau CCHF yang menyebakan demam berdarah.

Selain itu, virus yang disebabkan kutu babi juga dapat menyebabkan demam, sakit otot, sakit kepala, dan juga sakit mata.

Jika tidak segera ke dokter, gigitan kutu babi mungkin akan membuat keadaan seseorang semakin parah lho, Moms!

Nah, untuk mengetahui lebih dalam tentang kutu babi, simak terus artikel ini ya, Moms.

Baca juga: Hadis Adab Makan dan Minum dengan Tangan Kanan, Yuk Catat!

Bahaya Kutu Babi

Bahaya Kutu Babi
Foto: Bahaya Kutu Babi (americanpigassociation.com)

Meskipun kecil, kutu babi juga berbahaya dan dapat menyebabkan berbagai penyakit pada manusia, Moms.

Jadi, penting untuk selalu waspada karena bahaya kutu babi mungkin akan menyebabkan penyakit berikut ini.

1. Demam Berdarah

Selain dari gigitan nyamuk, ternyata penyakit demam berdarah juga dapat disebabkan oleh kutu babi lho, Moms.

Mengutip situs resmi WHO, virus demam berdarah yang disebabkan oleh kutu babi disebut, Crimean-Congo haemorrhagic fever (CCHF).

Wabah CCHF memiliki tingkat kematian, hingga 40% di dengan wilayah endemik Afrika, Balkan, Timur Tengah dan beberapa negara Asia, termasuk Indonesia.

Penyebaran virus ini sangat cepat, jika terjadi kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.

Hingga saat ini, belum ada vaksin yang dapat mengobati penyakit ini lho, Moms.

Jadi, penting untuk selalu berhati-hati saat berada di daerah yang terdapat hewan ternak.

2. Limfadenopati

Bahaya dari kutu babi yang perlu diwaspadai dari kutu babi, adalah limfadenopati.

Mengutip National Library of Medicine, limfadenopati adalah istilah yang mengacu pada pembengkakan kelenjar getah bening.

Kelenjar getah bening adalah kelenjar kecil yang bertanggung jawab untuk menyaring cairan dari sistem limfatik.

Jika hal ini terjadi, Moms mungkin akan mengalami pembengkakan atau perdarahan pada mukosa internal, seperti mulut, tenggorokan dan juga kulit.

Selain itu, penyakit ini juga dapat menyebabkan bintik merah pada daerah-daerah tersebut.

3. Kerusakan Ginjal

Kerusakan ginjal, juga menjadi salah satu bahaya yang perlu diwaspadai saat digigit oleh kutu babi.

Hal ini memang jarang terjadi, tetapi jika gejala yang ditimbulkan tidak langsung diobati oleh medis mungkin akan terjadi kerusakan ginjal, Moms.

Kondisi ini mungkin terjadi jika kurangnya aliran darah pada ginjal yang tidak disadari.

Gejala yang ditimbulkan penyakit ini, antara lain sesak napas, bengkak pada wajah dan tubuh, jarang buang air kecil, kulit pucat, dan berkurangnya nafsu makan.

Jika hal ini terjadi, setelah Moms mengalami gigitan dari kutu babi, sebaiknya segera pergi ke rumah sakit terdekat untuk pemeriksaan lebih dalam.

4. Infeksi

Gigitan kutu babi, juga bisa menyebabkan iritasi yang parah pada kulit.

Moms mungkin akan merasa gatal secara terus menrus, sejak digigit oleh serangga ini.

Selain itu, Moms juga akan mengalami inflamasi atau pembengkakan pada kulit, hingga kemerahan yang menyerupai sariawan di mulut.

Jika tidak langsung diatasi, Moms mungkin akan mengalami kegelisahan, penurunan tingkat konsentrasi, dan anemia.

Jurnal Iowa State University menjelaskan, kutu babi juga dapat menyebabkan masalah kesehatan terhadap babi itu sendiri.

Baca juga: Kerap Diabaikan, Ini Pentingnya Memakai Benang Gigi atau Dental Floss

Asal Usul Kutu Babi

Asal Usul Kutu Babi
Foto: Asal Usul Kutu Babi (wordpress.com)

Kutu babi Haematopinus suis adalah kutu besar dengan ukuran 5 mm, berwarna cokelat kekuningan yang bergerak di antara bulu-bulu di kulit babi dan paling mudah terlihat pada babi putih.

1. Tempat Tumbuh

Parasit ini, hanya terjadi pada babi dan paling umum pada lipatan kulit leher atau di sekitar pangkal telinga, di dalam telinga, di bagian dalam kaki, dan di panggul.

Telur ini terletak di bulu dan muncul sebagai kerak kuning di daerah yang terinfeksi berat dan sangat jelas pada babi hitam.

2. Waktu Hidup

Telur menetas menjadi nimfa dalam waktu 12-20 hari. Setelah dua tahap nimfa lebih lanjut, siklus hidup selesai dalam 29-33 hari.

Kutu hanya bisa hidup jauh dari inangnya selama 2-3 hari.

3. Menyebar dengan Cepat

Kutu babi, seperti kebanyakan kutu, bersifat spesifik pada inangnya.

Mereka biasanya menyebar di antara babi ketika babi berada dalam kontak dekat, seperti ketika mereka berada di kandang yang sama.

Serangga ini juga dapat menyebar ke babi yang dipindahkan ke tempat yang baru saja dikosongkan bekas hewan yang terkena.

Hewan terinfeksi yang bergabung ke kawanan bersih dari penyakit sering kali menularkan kutu ini.

4. Suka dengan Kulit Tipis

Kutu yang hidup pada babi memiliki tempat tertentu yang disukai karena mereka lebih suka memakan daerah yang berkulit tipis.

Lokasi favorit dari serangga ini adalah leher, rahang, panggul, sisi dalam kaki dan telinga. Di telinga, mereka juga sering kali membuat tempat bersarang.

Sarang serupa juga sering ditemukan di perut, kadang-kadang di dalam lingkaran lesi Pityriasis rosea.

Lokasi di dalam telinga memberikan perlindungan kutu dari parasitisida karena sulit untuk membasahi permukaan bagian dalam secara menyeluruh.

Baca juga: Manfaat Obat Candesartan: Dosis, Panduan Konsumsi, dan Efek Sampingnya

Cara Mengatasi Gigitan Kutu Babi

Cara Mengatasi Kutu Babi
Foto: Cara Mengatasi Kutu Babi (wordpress.com)

Jika digigit kutu babi, Moms dapat melakukan tindakan preventif agar infeksinya tidak menyebar, seperti berikut.

1. Mengoleskan Salep

Moms dapat mengoleskan salep ke bagian yang digigit oleh kutu babi.

Hal ini dapat menahan adanya penyebaran ruam dan mengurangi rasa gatal, setelah terkena gigitan serangga tersebut.

Untuk mendapatkan obat ini, Moms dapat membelinya di apotek terdekat.

2. Dextamine

Moms juga dapat mengkonsumsi atau mengoleskan obat yang mengandung dextamine.

Karena obat anti-infalamsi ini, dapat membunuh bakteri yang dibawa oleh gigitan kutu babi.

3. Antibiotik

Jika semua obat-obatan tersebut tidak mengatasi masalah, Moms mungkin akan diberikan obat antibiotik tertentu oleh dokter.

Biasanya, dokter akan meresepkan obat ini untuk dikonsumsi 3 kali sehari, sampai gejalanya hilang.

Baca juga: 10+ Jenis-Jenis Kanker Payudara, dari Stadium Awal hingga Akhir

Itu dia penjelasan tentang bahaya kutu babi dan cara mengatasinya. Semoga bermanfaat ya, Moms!

  • https://www.pigprogress.net/topic/lice/
  • https://vetmed.iastate.edu/vdpam/FSVD/swine/index-diseases/pediculosis
  • https://www.healthline.com/health/lice-what-are-lice#takeaway
  • https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/crimean-congo-haemorrhagic-fever
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK558918/#:~:text=Lymphadenopathy%20is%20a%20term%20that,fluid%20from%20the%20lymphatic%20system.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb