08 November 2023

Mengenal Obat Pembersih Rahim Pasca Keguguran Bayi

Tidak boleh digunakan sembarangan tanpa arahan dokter
Mengenal Obat Pembersih Rahim Pasca Keguguran Bayi

Keguguran bisa terjadi pada setiap ibu hamil. Adakah obat pembersih rahim pasca keguguran?

Tentunya, obat pembersih rahim dapat jadi pilihan.

Namun, tidak semua kasus keguguran perlu mendapatkan penanganan dengan obat-obatan.

Kalau pun ada obat yang diperlukan, biasanya dokter yang akan meresepkannya.

Penting untuk tidak mengonsumsi obat apa pun sebagai pembersih rahim pasca keguguran, tanpa konsultasi dengan dokter.

Baca Juga: Sakit Kepala Sampai ke Mata, Ini Kata Dokter Spesialis

Mengenal Obat Pembersih Rahim (Misoprostol)

ilustrasi-minum-obat
Foto: ilustrasi-minum-obat (Canva.com)

Salah satu obat yang biasa digunakan dokter untuk menangani keguguran adalah misoprostol.

Obat ini sebenarnya diberi label sebagai obat maag.

Namun, obat ini sering dijadikan sebagai pilihan yang efektif untuk manajemen keguguran.

Misoprostol terkadang dikombinasikan dengan obat antiprogesteron yang disebut mifepristone.

Pada kasus keguguran di trimester pertama, obat ini bekerja dengan cara membuat serviks melebar dan meluruhkan lapisan rahim.

Obat pembersih rahim ini tersedia dalam dua bentuk, yakni sediaan oral yang diminum dan suppositoria yang dimasukkan melalui vagina.

Dokter mungkin juga menyarankan untuk minum ibuprofen satu jam sebelum mengonsumsi misoprostol guna mengurangi efek samping kram.

Untuk bentuk sediaan obat pembersih rahim suppositoria, pil akan dimasukkan melalui vagina.

Setelah itu, pasien dianjurkan untuk berbaring selama 30 menit agar obat terserap sempurna.

Baca Juga: Tanya Jawab Dokter tentang Perbedaan BBLR dan Prematur

Jika menggunakan misoprostol oral, Moms dianjurkan untuk minum pil bersamaan dengan makanan.

Hindari meminum obat pembersih rahim bersamaan dengan antasida atau kalsium untuk menghindari interaksi obat.

Selain itu, gunakan pembalut di malam hari saat meminum pil ini untuk berjaga-jaga jika ada perdarahan yang disebabkan oleh pengaruh obat.

Perdarahan dan kram vagina biasanya terjadi 1-4 jam setelah mengonsumsi misoprostol.

Sementara kram perut biasanya akan dirasakan selama 3-5 jam setelah minum obat pembersih rahim.

Menurut studi pada 2014 di jurnal The Obstetrician & Gynaecologist, efektivitas misoprostol pasca keguguran kira-kira mencapai 71-84%.

Menurut studi dalam jurnal PLOS One pada 2017, dokter terkadang meresepkan obat ini untuk menangani stillbirth atau bayi lahir mati.

Stillbirth biasanya terjadi pada trimester kedua kehamilan, ditandai dengan berhentinya detak jantung janin.

Dalam kasus ini, penanganannya mirip dengan induksi persalinan.

Ibu hamil sebagian besar perlu perawatan intensif di rumah sakit.

Sebaliknya, induksi medis keguguran pada trimester pertama sering kali dapat dilakukan secara rawat jalan.

Baca Juga: Bahayakah Minum Susu setelah Minum Obat? Ini Kata Dokter!

Penanganan Medis Lain untuk Keguguran

Operasi (Orami Photo Stock)
Foto: Operasi (Orami Photo Stock)

Selain meresepkan obat pembersih rahim, dokter juga dapat melakukan penanganan medis lain untuk kondisi keguguran.

Salah satunya adalah prosedur kuret.

Kuret adalah operasi kecil, yang juga dikenal dengan sebutan dilatasi dan kuretase.

Prosedurnya dilakukan di ruang operasi, biasanya di bawah anestesi umum.

Meski namanya operasi, kuret tidak dilakukan dengan membuat sayatan karena dilakukan melalui vagina.

Selama proses kuret, leher rahim akan dibuka dengan lembut oleh dokter dan sisa jaringan kehamilan dikeluarkan sehingga rahim kosong.

Biasanya, dokter tidak dapat melihat embrio yang dapat dikenali dalam proses ini.

Meski prosedur sebenarnya hanya memakan waktu 5-10 menit, pasien biasanya harus dirawat selama sekitar 4-5 jam pasca kuret.

Sebagian besar waktu ini akan dihabiskan untuk menunggu dan memulihkan diri, sambil terus dipantau kondisinya oleh dokter.

Dalam kasus lain, pasien mungkin harus menunggu 1-2 hari untuk kuret.

Terkadang, jaringan kehamilan akan keluar dengan sendirinya dalam jangka waktu tersebut.

Jika ini terjadi dan semua jaringan telah keluar, pasien mungkin tidak perlu menjalani kuret.

Beberapa hal yang jadi pertimbangan dokter untuk melakukan prosedur kuret adalah:

  • Terjadi pendarahan dan/atau nyeri yang berat atau terus-menerus.
  • Setelah diperiksa, dokter menilai bahwa kuret adalah pilihan terbaik. Biasanya tergantung pada kondisi dan sisa jaringan yang ada di rahim.
  • Pasien memilih untuk menjalani kuret.

Baca Juga: Tanya Jawab Dokter tentang Anak 1 Tahun Susah Makan, Simak!

Selain menjalani perawatan untuk keguguran, termasuk minum obat pembersih rahim yang diresepkan...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb