25 Agustus 2023

Mengenal Tanda dan Gejala OCD yang Perlu Kamu Pahami!

Memiliki obsesi bersih-bersih juga termasuk tandanya.
Mengenal Tanda dan Gejala OCD yang Perlu Kamu Pahami!

3. Paparan dan Pencegahan Respons (ERP)

Paparan dan pencegahan respons (ERP) adalah metode pengobatan untuk mengatasi berbagai gangguan kecemasan, terutama gangguan obsesif-kompulsif, dan fobia.

Metode ini didasarkan pada efek terapeutik yang dicapai ketika pasien menghadapi respons ketakutan dan menghentikan pelarian.

Dalam jangka pendek, terapi dapat menyebabkan beberapa masalah kecemasan.

Namun, dalam jangka panjang, dapat terjadi pengurangan gejala OCD penderitanya.

Baca Juga: 5 Tahap Perkembangan Psikoseksual Anak: Oral, Anal, Phalik, Laten, dan Genital

Bisakah Penyakit OCD Dicegah?

Konsultasi
Foto: Konsultasi (Freepik.com/freepik)

Gangguan obsesif-kompulsif pada dasarnya tidak dapat dicegah.

Namun, Moms dapat meminimalisirnya dengan melakukan diagnosis dan pengobatan dini.

Hal tersebut dapat mengurangi gejala dan efeknya pada hidup penderitanya.

Memiliki salah satu dari beberapa tanda penyakit OCD di atas belum tentu membuktikan Moms menderita gangguan tersebut.

Namun, jika tanda-tanda tersebut semakin parah dan membuat Moms merasa stres atau tertekan, sebaiknya langsung konsultasikaan pada psikolog, ya.

Hal ini agar mendapatkan solusi terbaik. Ingat, jangan mendiagnosis diri sendiri, Moms!

Bagaimana Membantu Pasangan yang Memiliki OCD?

Pasangan Saling Mendukung
Foto: Pasangan Saling Mendukung (freepik.com/jcomp)

OCD tidak hanya dapat memengaruhi hidup seseorang, tapi juga pasangan yang hidup bersama dengannya.

Jika Moms memiliki pasangan yang mengidap OCD, tentu ada banyak konflik dan ketidaknyamanan yang turut Moms rasakan.

Moms mungkin merasa seperti sedang dikontrol dan dihakimi terkait hal-hal yang mungkin Moms anggap sepele. Hal ini tentu menyebabkan stres.

Namun, ingatlah bahwa ketika kita berbicara tentang hubungan, tidak selalu tentang cinta dan kebahagiaan yang sempurna.

Terkadang, Moms dihadapkan pada tantangan yang mengharuskan kita untuk belajar, tumbuh, dan mendukung satu sama lain.

Salah satu tantangan yang mungkin Moms hadapi dalam hubungan adalah berurusan dengan pasangan yang mengidap OCD.

Jika Moms sedang menghadapi masalah ini, berikut beberapa tips yang mungkin bisa membantu:

1. Edukasi Diri Sendiri Mengenai OCD

Pentingnya edukasi diri tentang OCD tidak bisa diabaikan, meski bukan Moms yang mengidap kondisi ini.

Saat memiliki pemahaman tentang gangguan ini, Moms dapat membedakan antara perilaku yang dipengaruhi oleh OCD dan perilaku yang sengaja dimanipulasi.

Hal ini memungkinkan Moms untuk mendekati situasi dengan pengertian dan kasih sayang.

Selain itu juga melatih perhatian terhadap perilaku yang mungkin terlihat mengendalikan atau tidak peduli pada pandangan awal.

2. Mengenali Perbedaan Perilaku

OCD memiliki cara tersendiri untuk memengaruhi perilaku seseorang.

Dengan pengetahuan yang tepat, Moms dapat mengidentifikasi tanda-tanda perilaku OCD, membedakannya dari perilaku normal, dan meresponsnya dengan empati.

Baca juga: 10+ Cara Agar Tidak Mudah Menangis dan Kembalikan Mood

3. Menghargai Perjuangan Pasangan

Ingatlah bahwa OCD tidak berlangsung sepanjang waktu.

Pasangan Moms mungkin mengalami episode stres yang lebih berat, di mana obsesi dan kompulsi menjadi lebih mengganggu.

Mengingatkannya bahwa ia telah berhasil melewati masa-masa sulit sebelumnya dapat memberi ia harapan dan keyakinan.

4. Terlibat dalam Perawatan OCD

Mendorong pasangan Moms untuk mendapatkan perawatan untuk OCD yang ia idap adalah langkah penting.

Sertakan diri Moms dalam sesi terapi atau dukung pasangan dalam menjalani rutinitas perawatannya.

Ini menunjukkan bahwa Moms ada di samping pasangan dan siap mendukung langkah-langkahnya menuju pemulihan.

5. Merayakan Kemajuan Kecil

Seperti penyakit pada fisik, masalah mental juga perlu waktu dan proses untuk benar-benar sembuh.

Oleh karena itu, teruslah bersabar menghadapi pasangan, dan mengakui pencapaian kecil yang ia capai.

Seperti misalnya saat ia berhasil mengatasi kompulsi atau menghadapi ketakutan.

Apresiasi kecil seperti ini dapat memberikan dorongan positif pada pasangan.

6. Tetapkan Batasan yang Sehat dalam Dukungan

Meskipun penting untuk memberikan dukungan, Moms juga perlu menjaga batasan yang sehat.

Jangan sampai perilaku Moms malah memperburuk kondisi pasangan.

Dengan berkomunikasi terbuka dan menetapkan batasan yang disepakati bersama, Moms dapat mendukung pasangan tanpa memfasilitasi perilaku yang tidak sehat.

7. Jangan Lupa Rawat Diri Sendiri

Ingatlah bahwa Moms adalah pendukung terbaik bagi pasangan saat Moms juga merasa baik secara mental.

Temukan cara-cara untuk merawat diri sendiri, seperti berjalan-jalan atau berbicara dengan ahli kesehatan mental.

Ini akan membantu Moms tetap positif dan mampu memberikan dukungan yang kuat.

Baca juga: Apakah Stres Bisa Menular? Berikut Penjelasan Lengkapnya!

8. Berbicara dengan Pasangan

Komunikasi adalah kunci. Bicarakan perasaan Moms kepada pasangan dan jangan ragu untuk berbagi bagaimana OCD yang ia idap memengaruhi Moms.

Dengan memahami perasaan masing-masing, Moms dapat membangun hubungan yang lebih kuat.

Membantu pasangan Moms yang hidup dengan OCD adalah perjalanan yang memerlukan kesabaran, pengertian, dan cinta.

Dengan berbagai tips tadi, Moms dapat membantu pasangan mengatasi tantangan OCD mereka dan membawa kebahagiaan ke dalam hubungan.

  • https://www.health.com/condition/ocd/10-signs-you-may-have-ocd
  • https://iocdf.org/about-ocd/
  • https://www.nimh.nih.gov/health/topics/obsessive-compulsive-disorder-ocd/index.shtml
  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/obsessive-compulsive-disorder/symptoms-causes/syc-20354432
  • https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/9490-obsessive-compulsive-disorder#management-and-treatment
  • https://blog.ub.ac.id/sitiazizah/2015/08/19/terapi-behaviouristik-exposure-and-respon-prevention-erp/
  • https://psychcentral.com/ocd/ocd-and-spouses#how-ocd-affects-relationships

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb