Berapa Suhu Normal Anak dan Kapan Dikatakan Demam?
Meski tidak selalu memerlukan penanganan, demam pada anak perlu diwaspadai, terutama bila sering terjadi atau disertai gejala lain.
Demam pada anak ditandai dengan peningkatan suhu tubuh.
Berdasarkan penyakit yang mendasarinya, gejala lain juga dapat menyertai, seperti menggigil, sakit kepala, rewel dan muntah.
Pada kondisi tertentu, demam pada anak berisiko menyebabkan komplikasi berupa kejang demam.
Meski begitu, kejang demam umumnya bukan tergolong kondisi yang berbahaya.
Pada bayi dan anak-anak, angka yang dijabarkan oleh Healthline berikut ini merupakan pertanda bahwa anak mengalami demam:
- Suhu rektum (dubur) dan telinga: di atas 38 derajat Celsius
- Suhu mulut: 37,8 derajat Celsius
- Suhu ketiak: 37,2 derajat Celsius
Supaya mudah diingat, pusat riset dan kesehatan asal Amerika Serikat, Cleveland Clinic menggolongkan demam pada anak yaitu ketika suhunya pada bagian tubuh mana pun berada di atas 38 derajat Celsius.
Demam juga biasanya ditandai gejala lain di samping suhu tubuh yang meningkat. Di antaranya yaitu:
- Berkeringat
- Wajah memerah
- Badan gemetar dan menggigil
- Nyeri otot (tidak enak badan)
- Sakit kepala
- Lemas
- Tidak nafsu makan
Penyebab Suhu Tubuh Anak Rendah
Setelah Moms mengetahui suhu normal anak, suhu tubuh yang terlalu rendah juga termasuk ke suhu tubuh tidak normal.
Lantas, apa penyebab suhu tubuh anak rendah?
- Paparan cuaca dingin. Anak yang terpapar cuaca dingin bisa mengalami suhu tubuh yang rendah.
- Kondisi medis tertentu. Beberapa kondisi medis seperti hipotiroidisme, infeksi, atau sepsis dapat menyebabkan suhu tubuh anak menjadi rendah.
- Kehilangan energi tubuh. Anak yang kehilangan energi tubuh akibat kelelahan atau stres dapat mengalami suhu tubuh yang rendah.
- Kondisi bayi baru lahir. Bayi baru lahir cenderung lebih sulit dalam mengatur suhu tubuhnya, sehingga dapat mengalami suhu tubuh yang rendah.
- Kondisi bayi prematur. Bayi prematur cenderung memiliki risiko lebih tinggi mengalami suhu tubuh yang rendah karena mereka belum memiliki cukup lemak tubuh dan sistem saraf yang belum berkembang dengan baik.
- Kondisi lingkungan. Anak yang terpapar lingkungan yang dingin atau basah dapat mengalami suhu tubuh yang rendah.
- Kondisi pengukuran suhu yang tidak akurat. Pengukuran suhu tubuh yang tidak akurat dapat menyebabkan hasil yang tidak akurat dan mengindikasikan suhu tubuh yang rendah.
Tanda-Tanda Anak Harus Dibawa ke Dokter
Sebenarnya, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan demam anak secara mandiri di rumah, seperti istirahat yang cukup dan memenuhi kebutuhan nutrisi.
Jika anak menunjukkan tanda-tanda bahaya berikut ini, maka segera periksakan anak ke dokter:
- Suhu tubuh bayi di atas 38,9 derajat Celsius
- Suhu tubuh anak di atas 39,5 derajat Celsius
- Demam tidak turun setelah berhari-hari
- Demam disertai muntah dan muncul ruam
- Demam disertai kejang
Setelah dokter menentukan penyebab demam anak, pengobatan akan diberikan sesuai penyebabnya.
Jika kondisi anak sangat lemah dan sulit dirawat di rumah, dokter mungkin akan menyarankan agar anak dirawat secara intensif di rumah sakit.
Hal ini untuk memantau kondisinya dan memberikan pengobatan yang tepat.
Baca Juga: Tanya Jawab Dokter tentang Anak 1 Tahun Susah Makan, Simak!
Suhu normal anak memang kerap berubah-ubah, jadi jangan langsung cemas ya Moms!
Itu dia Moms penjelasan mengenai suhu normal anak dan cara mengatasi bila Si Kecil terkena demam.
Semoga menjawab kebingungan Moms tentang suhu normal anak, ya!
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4786079/
- ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3658932/
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/323819
- https://www.nhs.uk/conditions/fever-in-children/
- https://www.healthline.com/health/what-is-normal-body-temperature
- https://familydoctor.org/condition/fever-in-infants-and-children/
- https://calpol.ie/expert-advice/body-temperature-what-is-normal
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.