14 Desember 2023

Mengenal Vaksinasi MMR, Bisa Cegah Gondongan hingga Rubella!

Vaksin MMR berguna mencegah campak dan rubella pada Si Kecil
Mengenal Vaksinasi MMR, Bisa Cegah Gondongan hingga Rubella!

Vaksinasi MMR merupakan vaksin gabungan yang berguna membantu tubuh mencegah campak (measles), gondongan (mumps), dan rubella.

Ketiga penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius.

Melansir GMS Health Innovation and Technologies, campak, gondongan, dan rubella adalah penyakit sangat menular yang sering terjadi pada anak-anak.

Vaksinasi MMR sangat penting untuk Si Kecil, Moms. Pasalnya, vaksin ini dapat melindungi Si Kecil dari kematian akibat terserang 3 penyakit di atas.

Vaksinasi MMR memang sempat hadir di Indonesia, tapi beberapa tahun belakangan vaksin ini sempat menghilang.

"Vaksin ini memang umumnya impor, jadi permasalahannya terletak sama izin. Sekarang ini udah mulai legal lagi," ujar dr. Reza Abdussalam, SpA, dokter spesialis anak Brawijaya Hospital Antasari, saat dihubungi Orami. 

Saat ini, vaksinasi MMR yang sebelumnya sempat digantikan oleh vaksin MR mulai kembali hadir di Indonesia.

Ketika MMR menghilang di Indonesia, vaksinnya berganti menjadi vaksin MR saja untuk melawan campak dan rubella.

"Dengan hanya mendapatkan vaksin MR saja, anak-anak memang masih berisiko untuk terkena gondongan."

"Namun jangan khawatir, karena sebenarnya yang risikonya lebih besar dan berbahaya adalah campak dan rubella,” jelas dr. Reza.

Baca Juga: 27+ Lokasi Vaksin COVID-19 di Semarang, Tersedia Vaksin Booster!

Manfaat Vaksinasi MMR

Bagi Moms yang belum tahu, vaksinasi MMR memiliki peranan yang sangat penting dalam menjaga kesehatan Si Kecil.

Melansir Human Vaccines & Immunotherapeutics, mereka yang daya tahan tubuhnya masih lemah, akan rentan terkena virus dan penyakit.

Vaksinasi MMR inilah yang menjadi solusi efektif mencegah mereka terkena penyakit yang disebabkan dari virus, yaitu:

1. Campak

Campak (Orami Photo Stock)
Foto: Campak (Orami Photo Stock)

Campak merupakan penyakit yang seringkali diderita anak-anak. Gejala campak meliputi:

  • Ruam
  • Batuk
  • Pilek
  • Demam
  • Bintik putih di mulut (bintik Koplik)

Campak dapat menyebabkan:

2. Gondongan

Gondongan (Orami Photo Stock)
Foto: Gondongan (Orami Photo Stock)

Moms, gondongan merupakan penyakit yang juga sering menyerang anak-anak. Biasanya, ciri gondongan umum yang terlihat adalah pembengkakan leher.

Nah, selain itu, masih ada banyak gejala gondongan lainnya, meliputi:

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Kelenjar ludah yang membengkak
  • Nyeri otot
  • Nyeri saat mengunyah atau menelan

Ketulian dan meningitis adalah kemungkinan komplikasi dari gondongan, lho!

Baca Juga: Flutamol (Obat Flu): Kandungan, Dosis, dan Efek Samping

3. Rubella

Rubella (Orami Photo Stock)
Foto: Rubella (Orami Photo Stock)

Si Kecil demam dan memiliki bintik-bintik merah pada kulitnya? Bisa jadi, Si Kecil mengalami rubella. Berikut ini ciri-cirinya:

  • Ruam
  • Demam ringan sampai sedang
  • Mata merah dan meradang
  • Pembengkakan kelenjar getah bening di belakang leher
  • Arthritis (paling sering pada wanita)

Rubella dapat menyebabkan komplikasi serius bagi wanita hamil, termasuk keguguran atau cacat lahir.

Kebanyakan orang yang divaksinasi MMR akan terlindungi seumur hidup. Vaksin dan tingkat vaksinasi yang tinggi telah membuat penyakit ini jauh lebih jarang.

Menurut Dr. dr. Debbie Latupeirissa, Sp.A (K), Dokter Spesialis Anak Konsultan Penyakit Infeksi dan Tropis Anak di RS Pondok Indah Bintaro Jaya, ada banyak risiko bisa tidak mendapatkan vaksinasi MMR.

Risiko tersebut yaitu penyakit campak yang berat dengan kemungkinan komplikasi:

Baca Juga: Bolehkah Bayi Mandi Setelah Imunisasi?


Usia Anak untuk Mendapatkan Vaksinasi MMR

Vaksinasi MMR (Orami Photo Stock)
Foto: Vaksinasi MMR (Orami Photo Stock)

Melansir Centers for Disease Control and Prevention (CDC), usia yang direkomendasikan untuk mendapatkan vaksinasi MMR adalah:

  • Anak-anak berusia 12-15 bulan untuk dosis pertama
  • Anak-anak berusia 46 tahun untuk dosis kedua

Selain anak-anak, orang dewasa berusia 18 tahun atau lebih dan lahir setelah 1956 harus menerima satu dosis.

Kecuali mereka dapat membuktikan telah divaksinasi atau menderita ketiga penyakit tersebut.

Di antara anak-anak Moms, mungkin ada yang pernah mendapatkan vaksinasi MMR di usia 15 bulan, tapi hingga usianya 5 tahun tak lagi mendapatkan booster MMR.

Hal ini tentunya menimbulkan kekhawatiran apakah hal tersebut akan berpengaruh pada kondisi kesehatan anak. dr. Reza menjelaskan, Moms tidak perlu was-was.

“Pada prinsipnya vaksin tidak akan hangus. Jadi sebenarnya bukanlah masalah besar jika anak tidak mendapat booster," ungkapnya.

Sebelum melakukan perjalanan internasional, anak-anak berusia antara 6 dan 11 bulan harus menerima setidaknya dosis pertama.

Anak-anak ini tetap harus mendapatkan 2 dosis setelah mencapai usia 12 bulan.

Anak-anak berusia 12 bulan atau lebih harus menerima kedua dosis sebelum melakukan perjalanan tersebut.

Siapa pun yang berusia 12 bulan atau lebih yang telah menerima setidaknya 1 dosis MMR, tetapi dianggap berisiko lebih besar terkena gondongan selama wabah, harus menerima 1 lagi vaksin MMR.

Dalam semua kasus, dosis harus diberikan setidaknya dengan jarak 28 hari.

Baca Juga: Gejala Mycoplasma Pneumoniae, Sudah Masuk ke Jakarta!

Orang yang Tidak Boleh Vaksin MMR

Anak TBC
Foto: Anak TBC (rush.edu)

Beberapa kondisi tertentu tidak diperbolehkan mendapatkan vaksinasi MMR. Hal ini karena menghindari adanya efek samping yang terjadi.

Berikut ini orang-orang yang tidak boleh mendapatkan vaksinasi MMR:

  • Pernah mengalami reaksi alergi parah atau mengancam jiwa terhadap neomisin atau komponen vaksin
  • Pernah mengalami reaksi serius terhadap dosis MMR atau MMRV sebelumnya
  • Menderita kanker atau sedang menerima perawatan kanker
  • Menderita HIV, AIDS, atau gangguan sistem kekebalan lainnya
  • Sedang menerima obat yang memengaruhi sistem kekebalan, seperti steroid
  • Menderita TBC

Selain itu, Moms mungkin ingin menunda vaksinasi jika terjadi:

  • Mengidap penyakit sedang hingga berat
  • Sedang hamil
  • Baru saja menjalani transfusi darah atau mengalami kondisi yang membuat mudah berdarah atau memar
  • Telah menerima vaksin lain dalam 4 minggu terakhir

Baca Juga: 17 Minuman Pembersih Paru-paru, Bisa Dibuat di Rumah!

Efek Samping Vaksinasi MMR

Efek Samping Vaksinasi MMR (Orami Photo Stock)
Foto: Efek Samping Vaksinasi MMR (Orami Photo Stock)

Seperti banyak perawatan medis, vaksinasi MMR dapat menyebabkan efek samping.

Namun, menurut kebanyakan anak yang mendapatkan vaksin tidak mengalami efek samping sama sekali.

Selain itu, mendapatkan vaksinasi MMR jauh lebih aman daripada terkena campak, gondok, atau rubella.

Efek samping dari vaksinasi MMR dapat berkisar dari yang ringan sampai yang serius:

  • Kecil: demam dan ruam ringan
  • Sedang: nyeri dan kaku pada sendi, kejang, dan jumlah trombosit yang rendah
  • Serius: reaksi alergi, yang dapat menyebabkan gatal-gatal, bengkak, dan kesulitan bernapas

Jika Si Kecil mengalami efek samping dari vaksin yang mengkhawatirkan, beri tahu dokter, ya.

Baca Juga: Ketahui Gejala Campak pada Bayi dan Cara Mengatasinya

Moms mungkin pernah mendengar bahwa vaksinasi MMR dapat menyebabkan autisme bukan?

Melansir Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), hingga saat ini belum ada penjelasan secara medis maupun bukti tentang hal tersebut.

Karena pada dasarnya, tentu semua vaksin telah melewati uji klinis yang dapat dipastikan keamanannya.

"Di Inggris, pernah ada sebuah penelitian untuk hal ini, tapi penelitian tersebut tidak bisa dikatakan berhasil karena tidak memenuhi kriteria penelitian," kata dr. Reza. 

Jadi, Moms tidak perlu ragu lagi untuk memberikan vaksinasi MMR pada Si Kecil. 

Yuk, gunakan tools Imunisasi dari Orami Apps berikut ini agar jadwal vaksin anak Moms dan Dads terpantau secara tepat.

Jangan lupa imunisasi lengkap sesuai dengan usia Si Kecil, ya!

  • https://www.cdc.gov/vaccines/hcp/vis/vis-statements/mmr.html
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3011330/
  • https://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/mmr-tidak-menyebabkan-autisme-bagian-i
  • https://www.healthline.com/health/mmr-vaccine#vaccination
  • https://www.healthychildren.org/English/safety-prevention/immunizations/Pages/Measles-Mumps-Rubella-Vaccines-What-You-Need-to-Know.aspx

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb