05 Januari 2024

Metode Persalinan Water Birth, Manfaat dan Bahayanya!

Risikonya antara lain bisa menimbulkan infeksi hingga terisinya paru-paru bayi oleh air
Metode Persalinan Water Birth, Manfaat dan Bahayanya!

3. Tenggelam

Mungkin Moms bingung, bagaimana bayi bisa tenggelam dalam kolam dengan tenaga medis di sekitarnya?

Tenggelam yang dimaksud adalah kondisi paru-paru bayi terisi air layaknya orang tenggelam. Tentu saja, hal ini bisa terjadi saat proses water birth.

Untuk mencegah hal tersebut, tenaga medis yang membantu akan langsung mengangkat bayi ke permukaan agar segera mendapat oksigen.

4. Tali Pusar Putus

Walaupun jarang terjadi, saat bayi diangkat ke permukaan, ada kemungkinan tali pusar putus dan mengakibatkan pendarahan yang cukup banyak.

5. Sindrom Aspirasi Mekonium

Jika usus bayi telah melakukan gerakan pertama sebelum lahir dan bayi menghirup cairan ketuban yang terkontaminasi, maka bayi akan memiliki masalah pernapasan.

Kondisi ini disebut juga sindrom aspirasi mekonium.

Dokter atau bidan harus segera menolong bayi jika melihat air ketuban pecah dan bercampur dengan mekonium yang berwarna hijau untuk mencegah sindrom ini terjadi

Baca Juga : Tanya Jawab Dokter tentang Perbedaan BBLR dan Prematur

Karena risiko tersebut, prosedur water birth dilarang di Indonesia.

Pada tahun 2016, Persatuan Obsetri dan Ginekologi (POGI) menyatakan akan mencabut rekomendasi pendaftaran anggota dokter kandungan yang mendukung metode water birth.

Selain itu, Ikatan Bidan Indonesia (IBI) telah menyebarkan surat edaran kepada seluruh bidan Indonesia untuk tidak melakukan prosedur persalinan water birth.

Meski begitu, IBI belum memiliki sanksi yang jelas bila ada bidan yang sampai sekarang masih melakukannya.

Namun, sanksi tegas tentu akan diberikan oleh pemberi izin. Dalam hal ini, surat rekomendasi tersebut juga telah disampaikan kepada Menteri Kesehatan.

Syarat Water Birth

Ibu Hamil
Foto: Ibu Hamil (Freepik.com/racool-studio)

Meski kelihatannya sederhana, tidak semua ibu dapat melakukan proses ini.

Melansir American Pregnancy, ada syarat-syarat ketat yang wajib Moms penuhi jika ingin melakukan water birth.

  • Usia Moms berada di antara 17-35 tahun
  • Tidak hamil dengan risiko seperti diabetes atau preeklampsia
  • Tidak hamil kembar
  • Tidak sungsang
  • Bayi tidak terlalu besar
  • Tidak prematur

Selain itu, beberapa kondisi kehilan dan bayi Moms yang dilarang untuk melakukan water birth adalah:

Karena, hal ini sangat berisiko mengalami komplikasi yang membutuhkan bantuan medis segera.

Moms dengan penyakit herpes juga sangat dilarang melakukan water birth.

Dikhawatirkan, Moms akan menularkan penyakit kepada bayi melalui air yang masuk ke mata dan anggota tubuh Si Kecil lainnya.

Baca Juga: 11 Cara agar Posisi Kepala Bayi di Bawah Jelang Persalinan

Proses Persalinan Water Birth

Water Brith
Foto: Water Brith (Browardcounty.momcollective.com)

Proses persalinan water birth terdiri dari beberapa tahapan penting yang perlu dipersiapkan dan dijalani oleh ibu hamil.

Berikut ini adalah rincian dari proses tersebut:

1. Persiapan Awal

  • Memilih Lokasi dan Tenaga Medis: Memutuskan lokasi water birth, apakah di rumah, pusat persalinan water birth, atau rumah sakit. Memilih tenaga medis yang berpengalaman dalam water birth, termasuk dokter atau bidan.
  • Pemilihan Bak Persalinan: Memilih bak persalinan yang nyaman dan sesuai standar keamanan. Bak harus cukup besar untuk memungkinkan pergerakan ibu selama proses persalinan.
  • Pengaturan Suhu Air: Mengatur suhu air di bak persalinan, biasanya antara 36-37 derajat Celsius, untuk memberikan kenyamanan dan menghindari risiko hipotermia atau overheat bagi ibu dan bayi.

2. Tahap Awal Persalinan

  • Memasuki Bak Air: Ibu masuk ke dalam bak air hangat saat kontraksi sudah cukup kuat dan teratur, biasanya ketika pembukaan mencapai sekitar 5 cm.
  • Manajemen Nyeri: Air hangat di bak membantu merelaksasi otot dan mengurangi intensitas nyeri kontraksi.

3. Tahap Aktif Persalinan

  • Pengaturan Posisi: Ibu dapat mengubah posisi untuk menemukan posisi yang paling nyaman, membantu proses pembukaan dan menurunkan bayi ke jalan lahir.
  • Pantauan Kesehatan: Tenaga medis secara teratur memantau kondisi ibu dan bayi, termasuk detak jantung bayi, tekanan darah ibu, dan kemajuan persalinan.

4. Kelahiran Bayi

  • Kelahiran Kepala dan Tubuh Bayi: Saat kepala bayi muncul, ibu didorong untuk mengejan dengan lembut. Setelah kepala lahir, biasanya bayi akan keluar dengan lebih mudah.
  • Penanganan Bayi Baru Lahir: Segera setelah bayi lahir, bayi diangkat ke permukaan air untuk memastikan bayi dapat bernapas dengan baik. Hal ini mencegah risiko bayi menelan air atau tenggelam.

5. Tahap Setelah Kelahiran

  • Penanganan Plasenta: Setelah bayi lahir, ibu masih harus melahirkan plasenta. Proses ini bisa terjadi di dalam air atau di luar, tergantung kondisi dan preferensi.
  • Pemeriksaan dan Perawatan Pasca-Persalinan: Dilakukan pemeriksaan untuk melihat adanya robekan atau perlu dilakukan episiotomi, serta perawatan awal bayi seperti pemotongan tali pusar.

6. Pemulihan dan Perawatan Bayi

  • Perawatan Ibu dan Bayi: Setelah proses persalinan selesai, ibu dan bayi mendapat perawatan dan pemantauan untuk memastikan keduanya dalam kondisi baik.

Baca Juga : Melahirkan dengan Induksi Persalinan, Apa Aman bagi Janin?

Itu dia Moms informasi seutar water birth. Water birth mungkin terlihat aman, namun sebenarnya tetap memiliki risiko bagi Moms dan bayi.

Masih tertarik menggunakan metode ini, Moms?

  • https://www.webmd.com/baby/water-birth#1
  • https://evidencebasedbirth.com/waterbirth/
  • https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/labor-and-birth/water-births/
  • https://www.parents.com/pregnancy/giving-birth/vaginal/what-is-water-birth/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4210671/
  • https://journals.lww.com/jpnnjournal/fulltext/2020/01000/the_experience_of_land_and_water_birth_within_the.7.aspx

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb