26 Desember 2023

Biografi Sultan Agung, Sultan Mataram Ketiga yang Cerdas

Cari informasinya di sini, yuk Moms!
Biografi Sultan Agung, Sultan Mataram Ketiga yang Cerdas

Foto: laduni.id

Sultan Agung, yang memiliki nama asli Raden Mas Jatmika, adalah salah satu tokoh sejarah yang sangat berpengaruh dalam sejarah Indonesia, khususnya pada abad ke-17.

Beliau dikenal sebagai seorang penguasa Mataram ketiga yang kuat dan bijaksana.

Lahir pada tahun 1593, Sultan Agung mengambil alih tahta Mataram pada usia muda dan segera menunjukkan bakat kepemimpinan yang luar biasa.

Ia dikenal sebagai penguasa yang cerdas dalam diplomasi, strategi militer, dan administrasi pemerintahan.

Salah satu pencapaian terbesarnya adalah penyatuan kembali Mataram setelah perpecahan yang terjadi sebelum kepemimpinannya, menciptakan sebuah kerajaan yang kuat dan stabil.

Selain prestasinya dalam bidang politik dan budaya, Sultan Agung juga dikenang karena kepemimpinannya yang bijaksana, lho.

Ingin kenalan dengan sosok pahlawan yang satu ini lebih jauh? Simak artikel ini hingga akhir, yuk!

Baca Juga: Sinopsis Layangan Putus the Movie, Aris Masih Cinta Kinan!

Kehidupan Awal Sultan Agung

Sultan Agung
Foto: Sultan Agung (Wikipedia.org)

Raden Mas Jatmika, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Raden Mas Rangsang, lahir pada tahun 1593 di Kota Gede, Kesultanan Mataram.

Beliau adalah putra dari pasangan Prabu Hanyokrowati dan Ratu Mas Adi Dyah Banowati.

Masa kecilnya dilalui di lingkungan istana Mataram, yang pada saat itu sedang mengalami masa-masa sulit akibat konflik internal dan ancaman dari kerajaan lain.

Meskipun tidak banyak informasi detail tentang masa kecil Sultan Agung, beberapa sumber menyebutkan bahwa beliau dididik dengan ketat dalam berbagai ilmu.

Beliau mempelajari agama Islam dari para wali, seperti Sunan Kalijaga, dan juga mempelajari ilmu politik, strategi perang, dan kebudayaan Jawa.

Keberanian dan kecerdasan Sultan Agung sudah terlihat sejak muda.

Pada usia 17 tahun, beliau berhasil memimpin pasukan Mataram dalam memenangkan pertempuran melawan Kerajaan Pajang.

Kemenangan ini semakin mengukuhkan posisi Mataram sebagai kerajaan yang kuat di Jawa.

Pada tahun 1613, Sultan Agung naik tahta menjadi Raja Mataram setelah ayahnya meninggal dunia.

Usianya saat itu baru 20 tahun, namun beliau dihadapkan pada berbagai tantangan berat, seperti konflik internal, ancaman dari luar, hingga masukanya Belanda ke Nusantara.

Namun, Sultan Agung dengan berani dan gigih menghadapi tantangan-tantangan tersebut. Beliau berhasil mengatasi konflik internal dengan cara yang tegas dan adil.

Beliau juga berhasil memperkuat pasukan Mataram dan memperluas wilayah kekuasaannya, hingga meliputi hampir seluruh Jawa.

Salah satu langkah penting yang diambil Sultan Agung adalah melakukan modernisasi sistem pemerintahan Mataram.

Beliau memperkenalkan sistem administrasi yang lebih efisien dan efektif, serta membentuk angkatan bersenjata yang kuat.

Kepemimpinan Sultan Agung yang visioner dan berwawasan jauh membuat Mataram menjadi kerajaan yang disegani di Nusantara.

Baca Juga: 9 Contoh Buku Biografi Tokoh Indonesia yang Menginspirasi

Perjuangan Sultan Agung

Perjuangan Sultan Agung
Foto: Perjuangan Sultan Agung (Kebudayaan.jogjakota.go.id)

Sultan Agung adalah salah satu tokoh bersejarah yang mencatatkan perjuangan luar biasa dalam mempertahankan dan mengembangkan kekuasaan Mataram Islam pada abad ke-17.

Melalui serangkaian tindakan berani dan kebijakan yang cerdas, dia berhasil membawa kerajaannya mencapai puncak kejayaan.

Berikut adalah poin-poin penting tentang perjuangan Sultan Agung:

  1. Penaklukan Wilayah: Sultan Agung mampu menaklukkan daerah pesisir, termasuk Surabaya dan Madura, yang memperluas wilayah kekuasaan Mataram Islam.
  2. Lawan VOC: Dia adalah penguasa pertama yang secara besar-besaran melawan VOC Belanda, yang dianggapnya sebagai ancaman terhadap hegemoni kekuasaan Islam di Pulau Jawa.
  3. Perlindungan Agama: Sultan Agung sangat peduli terhadap penyebaran agama Islam dan melihat kehadiran VOC sebagai penghalangnya. Dia tegas menolak kompromi dengan penjajah.
  4. Pengembangan Ekonomi: Sultan Agung memindahkan penduduk ke daerah subur seperti Karawang, Jawa Barat, untuk mengembangkan pertanian dan ekonomi kerajaan.
  5. Pendidikan dan Budaya: Dia mempromosikan pendidikan, mengangkat ulama ke posisi terhormat dalam pemerintahan, dan mendirikan lembaga mahkamah agama Islam.

Baca Juga: Biografi Tjokroaminoto, Dijuluki Raja Jawa Tanpa Mahkota

Sultan Agung tidak hanya dikenal sebagai seorang penguasa yang kuat secara politis dan militer.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb