14 Januari 2024

10+ Cara Mengatasi Suami Selingkuh dan Berbohong, Yuk Simak!

Pastikan Moms tidak menyalahkan diri sendiri jika ini terjadi
10+ Cara Mengatasi Suami Selingkuh dan Berbohong, Yuk Simak!

5. Jangan Membalas Dendam

Dikhianati oleh pasangan kita tentu bisa memicu kemarahan Moms.

Dalam keadaan marah, naluri pertama kita mungkin adalah menghukum pasangan dengan menjelak-jelekannya kepada teman-temannya atau berpikir ikut berselingkuh untuk membalas dendam.

Moms mungkin mendapatkan rasa kepuasan sementara dari tindakan semacam ini, tetapi pada akhirnya tindakan tersebut dapat merugikan kita sendiri.

Ini akan membuat Moms berada dalam kondisi marah, alih-alih berfokus pada penyembuhan diri dan melanjutkan hidup, sendiri atau bersama.

Pikirkan juga sebelum Moms memberi tahu keluarga. Mereka kemungkinan besar akan memiliki pendapat yang kuat tentang apa yang harus kita lakukan.

Misalnya, meninggalkan suami atau mempertahankan rumah tangga.

Meski saran dari orang lain dapat dipertimbangkan, akan tetapi hanyalah Moms yang benar-benar memahami situasi pernikahan. Jadi, semua keputusan kembali lagi pada diri kita.

Baca Juga: 6 Cara Menjaga Komitmen dalam Hubungan agar Pernikahan Langgeng

6. Coba Minta Bantuan

Sedih akibat Pasangan Berbohong
Foto: Sedih akibat Pasangan Berbohong (Orami Photo Stocks)

Apa yang terjadi jika pasangan yang berbohong mencoba menutupi perselingkuhan?

Akankah Moms akhirnya memutuskan untuk menantang kebohongan atau mungkin mengakhiri pernikahan dengan suami?

Atau akankah Moms "diam saja" dengan harapan perselingkuhannya akan segera berakhir?

Beberapa orang yang pernah dibohongi mungkin tidak dapat mengatasi reaksi atau emosi yang mereka rasakan.

Mereka tidak bisa melupakan perasaan pengkhianatan dan perselingkuhan itu sendiri. Dalam kasus ini, mungkin sudah waktunya untuk mencari bimbingan dari seorang profesional kesehatan mental.

7. Cobalah untuk Merawat Diri Kita

Cara mengatasi suami selingkuh dan berbohong lain yang tak kalah penting adalah dengan tidak melupakan me time.

Moms mungkin mengalami beberapa reaksi fisik akibat stres seperti mual, diare, masalah tidur, gemetar, sulit berkonsentrasi, tidak ingin makan, atau makan berlebihan.

Setelah kejutan awal berlalu, cobalah yang terbaik untuk konsumsi makanan sehat, tetap melakukan rutinitas harian, tidur pada jam-jam yang teratur, berolahraga setiap hari, minum banyak air, dan bersenang-senang.

Baca Juga: 7 Metode yang Bisa Dilakukan untuk Trauma Healing, Tertarik Mencobanya?

8. Hindari Menyalahkan Diri Sendiri

Menyalahkan diri sendiri, pasangan, atau orang ketiga tidak akan mengubah apa pun dan itu hanya akan membuang-buang waktu dan energi saja.

Cobalah untuk tidak berperan sebagai korban.

Masalah itu hanya akan membuat Moms merasa lebih tidak berdaya dan berpikiran buruk tentang diri kita sendiri.

Situasi ini terjadi antara Moms dan suami. Jadi, tidak boleh melibatkan anak-anak kita.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb