12+ Cara KB Alami yang Aman dan Minim Efek Samping
4. Metode Ritme
KB alami yang satu ini agak 'PR' dan tidak sederhana.
Pertama, Moms perlu melacak menstruasi selama 6-12 bulan sebelum mulai.
Artinya, diperlukan menggunakan informasi rutin dan perhitungan untuk mengetahui kapan masa subur datang.
Moms bisa menggunakan rumus berikut:
- Kurangi 18 dari jumlah hari dalam siklus terpendek
Hasilnya, ditambah dengan tanggal menstruasi pertama. Itu adalah hari subur pertama.
Contohnya:
Siklus menstruasi Moms 28 hari-18 hari= 10 hari. Kemudian Moms mengalami menstruasi tanggal 7.
Jadi 10 + 7 = 17.
Nah, tanggal 17 itu yang diperkirakan menjadi hari pertama subur. Bisa dipahami, Moms?
- Kurangi 11 dari jumlah hari dalam siklus terpanjang
Hasilnya ditambah dengan tanggal awal menstruasi, itu yang hari subur terakhir.
Cara menghitungnya, kurang lebih seperti di atas ya, Moms.
Nah, jika sudah tahu tanggalnya lewat rumus, jangan berhubungan seks pada atau di antara hari-hari subur pertama dan terakhir.
Supaya metode ini berfungsi optimal, Moms harus pandai melacak. Itu mungkin sulit dilakukan, karena biasanya siklusnya sedikit berbeda.
Lalu, kondisi medis seperti penyakit tiroid, gangguan makan, penurunan atau kenaikan berat badan yang berlebihan, olahraga berat, dan penggunaan obat-obatan terlarang dapat menyebabkan siklus menjadi tidak teratur.
5. Konsumsi Herbal atau Jamu
Beberapa jamu atau obat herbal disebut-sebut sebagai salah satu cara mencegah kehamilan.
Tetapi hanya ada sedikit penelitian untuk mendukung klaim tersebut.
Food and Drug Administration (FDA) di AS juga tidak mendukung klaim tersebut.
Moms mungkin pernah mendengar tentang biji jarak, gossypol, evodia, wortel liar, dan thunder god vine.
Jenis-jenis tumbuhan ini dipercaya bisa menjaga tubuh wanita tidak melepaskan telur, mencegah sperma membuahi telur, hingga menghalangi telur yang dibuahi agar tidak tertanam di dinding rahim.
Jika Moms ragu, lebih baik tanyakan ke dokter terlebih dahulu, ya.
6. Metode Lendir Serviks
KB alami yang satu ini cukup tricky jika Moms belum paham tekstur dan warna lendir serviks selama masa subur.
Untuk mengetahuinya, pertama kenali dahulu perubahan tekstur dan warna lendir serviks.
Akan ada perubahan yang nyata pada lendir serviks ketika baru selesai haid dan saat ovulasi.
Lendir serviks pada masa subur bisa terlihat bening, licin, dan melar, seperti putih telur.
Moms bisa menggunakan tisu atau jari untuk memeriksanya beberapa kali sehari.
Nah, sebaiknya buat grafik agar Moms dapat melihat pola dalam lendir serviks dari satu siklus ke siklus lainnya.
Hal ini agar Moms tahu kapan tidak melakukan seks di saat masa subur.
Baca Juga: Penyebab Badan Lemas Kepala Pusing dan Mual, beserta Cara Mengatasinya
Jika Moms sedang program hamil dan ingin mengecek tanggal ovulasi agar peluang kehamilannya tinggi, yuk cari tahu dengan Kalkulator Masa Subur di Orami App
7. Metode Suhu Tubuh Basal
Cara lain untuk mengetahui kapan Moms subur adalah dengan membuat grafik suhu harian.
Moms menggunakan termometer suhu tubuh basal pada waktu yang sama setiap hari.
Saat berovulasi, suhu mungkin naik hampir 1 derajat.
Ada baiknya juga untuk memperhatikan gejala lain yang mungkin Moms alami, seperti payudara sakit, sakit punggung, atau kembung.
Tapi tetap saja, Moms tidak bisa mengetahui secara pasti kapan masa ovulasi dengan metode ini.
Waspada apabila Moms mengalami penyakit yang menyebabkan demam, stres, serta minum minuman beralkohol pada malam sebelumnya.
Semua faktor tersebut dapat memengaruhi suhu basal tubuh seorang wanita.
Itu juga yang membuat metode ini lebih sulit digunakan.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.