22 Maret 2024

Cerita Dongeng Panjang tentang Hewan untuk Pengantar Tidur

Ada tentang kancil, trenggiling, hingga beruang
Cerita Dongeng Panjang tentang Hewan untuk Pengantar Tidur

Foto: Freepik.com/lifestylememory

Dongeng panjang bisa Moms coba bacakan untuk Si Kecil untuk menstimulasi tumbuh kembangnya.

Dongeng panjang tak hanya menyajikan kisah-kisah menarik, tetapi juga mengandung nilai-nilai moral dan pelajaran hidup.

Tentunya, hal ini menginspirasi dan mempengaruhi pikiran serta hati para pembaca, terutama anak-anak yang masih dalam tahap pembentukan karakter.

Selain itu, Journal of Child Care Health and Development juga menemukan bahwa dongeng merupakan bagian integral dari perkembangan anak karena dongeng mendorong pembentukan kepribadian, ikatan keluarga, dan penemuan diri.

Baca Juga: 10 Dongeng Anak Islami Terpopuler, Kaya Pesan Moral!

Dongeng Panjang untuk Anak-anak

Ibu Membacakan Dongeng untuk Anak
Foto: Ibu Membacakan Dongeng untuk Anak (Freepik.com/pvproductions)

Ada berbagai pilihan dongeng panjang untuk anak-anak yang bisa Moms kenalkan pada Si Kecil. Berikut di antaranya:

1. Dongeng Kancil dan Kerbau Bermain Petak Umpet

Salah satu dongeng panjang yang dapat Moms ceritakan pada anak-anak yaitu tentang Kancil dan Kerbau Bermain Petak Umpet.

Berikut kisah Kancil dan Kerbau Bermain Petak Umpet yang dilansir dari Kemdikbud.

Pada suatu hari seekor Kancil bertemu dengan kerbau.

Pada kesempatan itu pula si Kancil mengajak Kerbau untuk bermain petak umpet di dekat pematang sawah.

Lalu Si Kancil berkata “Hai Kerbau apa kabarmu?”

Jawab Si kerbau “Saya baik-baik saja, bagaimana denganmu?”

“Saya juga baik-baik saja, bagaimana kalau pertemuan ini kita rayakan dengan sebuah permainan petak umpet? Jawab Si kancil.

“Ya... kalau saya setuju saja.” Jawab Si Kerbau.

“Kau akan pasti kalah karena badanmu lebih besar dari badanku,” hardik si Kancil.

“Ayo kita lihat saja nanti. Sekarang kamu yang lebih dulu untuk bersembunyi,” jawab si Kerbau.

Kancil mulai mencari tempat persembunyian, Kancil berlari-lari sampailah ia di bawah sebatang pohon.

Kancil mulai mengendap-endapkan dirinya. Ketika itu dedaunan berguguran sehingga menutupi badan Si Kancil.

Si Kerbau pun mulai mencari si Kancil. “Hai Kancil di mana kau,” sambil berlari ke sana-kemari namun si Kancil tidak dapat ditemukannya.

Si Kerbau menginjak-injak rerumputan dan melompat-lompat hampir saja si Kancil terinjak oleh si Kerbau tapi ia tidak menemukannya.

Si Kancil sudah tak sanggup lagi bersembunyi lebih lama.

Akhirnya si Kancil keluar dari persembunyiannya dan melompat ke arah teriakan Kerbau.

Lalu ia berkata, “Kerbau aku mengaku kalah aku tak sanggup lagi bertahan lebih lama. Kali ini aku mengaku kalah. Sekarang giliranmu untuk bersembunyi. Ayolah Kerbau bersembunyilah,” kata Si Kancil.

Kerbau pun mulai bergegas meninggalkan Kancil untuk mencari tempat persembunyian.

Kerbau mencari tempat yang aman, tiba-tiba Kerbau menemukan gubuk yang terbakar.

Kerbau segera menelentangkan dirinya dengan meluruskan keempat kakinya ke arah atas.

Ketika itu pula Kancil mulai mencari Kerbau berlari-lari berputar mengelilingi rerumputan namun tak menemukan Kerbau.

Tiba-tiba Kancil melihat gubuk yang terbakar itu.

Kancil menghampirinya dan mendekatinya. Lalu meraba-raba tiang itu.

Dalam hati Kancil berkata, “Tiang ini kok ada bulunya. Persis seperti kaki Kerbau. Ah, barangkali tidak.”

Kancil meninggalkan gubuk itu dan terus-menerus mencari Kerbau namun tak ditemukan juga.

Kancil kembali ke gubuk itu lagi dan memperhatikan dengan secara seksama, tetap sama saja.

Akhirnya Kancil merasa jenuh dan berteriak memanggil, “Kerbau... Kerbau... Kerbau. Keluarlah kau. Aku mengaku kalah. Keluarlah. Aku tak mampu untuk mencarimu lagi.”

Mendengar teriakan Kancil Kerbau pun keluar dari persembunyiannya dan menghampiri Kancil, “Ha… Ha… Ha… bagaimana Kancil siapa di antara kita yang menang?”

“Ya... Kerbau, aku merasa malu karena aku kalah darimu,” jawab si Kancil.

Mulai saat itu, si Kancil berjanji tidak akan sombong lagi kepada si Kerbau.

Dari kisah Kancil dan Kerbau, Moms bisa mengajarkan pada anak bahwa kita sebaiknya tidak mengejek, menghina, atau bertingkah sombong kepada orang lain.

Baca Juga: Kumpulan Dongeng Lucu Populer, Bacakan Si Kecil Yuk!

2. Dongeng Tresalong: Trenggiling Sang Penolong

Dongeng panjang lainnya yang dapat dibacakan pada Si Kecil berjudul Tresalong: Trenggiling Sang Penolong.

Berikut dongeng panjang tentang Trenggiling yang bisa dijadikan pengantar tidur.

Di sebuah padang sabana, Kalimantan Selatan. Tinggalah seekor trenggiling.

Trenggiling itu bernama Tresalong. Ia dikenal sebagai trenggiling yang suka menolong.

Pada suatu hari, seekor harimau datang ke padang sabana. Dan dia membuat takut semua hewan.

Kelinci, Tupai, dan Tresalong yang sedang bermain turut ketakutan melihat kedatangan harimau.

Ketiganya bersembunyi di balik semak-semak. “Suttt....jangan berisik!” kata Tupai sambil memperhatikan harimau yang perlahan mulai mendekat.

Melihat langkah harimau yang semakin dekat, tubuh Kelinci gemetar ketakutan.

Semak-semak tempat mereka bersembunyi bergoyang-goyang lantaran gerakan tubuh Kelinci yang tak bisa ditahan.

Harimau pun melihat hal itu. Perlahan harimau mendekat ke semak-semak.

“Hei! Apa yang sedang kalian lakukan?” tanya Harimau.

“Tidak, kami tidak sedang melakukan apa-apa,” kata Tupai menjawab pertanyaan si harimau.

“Baiklah, Aku lapar! Aku butuh daging segar. Apakah kalian bisa memberiku makanan yang aku butuhkan?” seru sang harimau kepada Kelinci, Tupai, dan Tresalong.

Mendengar hal itu, kelinci dan Tupai semakin ketakutan. Mereka pasrah dengan nasib hidupnya.

Tidak ada langkah lain kecuali menanti Harimau mencabik-cabik tubuh mereka dan menyantapnya.

Tresalong menyadari kedua temannya ketakutan, Oleh karenanya, Tresalong mencoba berbicara pada harimau.

“Harimau, dagingku sangat lezat, Aku mau memberikan dagingku kepadamu asalkan kamu mau melepaskan dua temanku untuk pergi dari sini,” ungkap Tresalong kepada harimau.

“Apa kamu rela dagingmu aku makan?” timpal harimau kepadanya.

“Aku rela asalkan dua temanku diizinkan pulang menyampaikan kematianku kepada orang tuaku,” ungkap Tresalong meyakinkan harimau.

“Baiklah, kalau hanya itu mau mu.” pungkas Harimau.

Kelinci dan Tupai akhirnya diperkenankan untuk pergi menyampaikan keinginan Tresalong.

Dengan berat hati keduanya beranjak pergi meninggalkan Tresalong dengan Harimau.

Saat dirasa cukup jauh, dan tak terlihat dari jangkauan mata, Tresalong segera meminta Harimau untuk mencicipi dagingnya.

Harimau yang sudah sangat lapar, tak mau menunggu lama, ia segera mendekat dan menyergap Tresalong.

Namun seketika itu Tresalong menggulingkan tubuhnya.

Harimau tidak sadar bahwa Tresalong dapat mengulingkan tubuhnya dengan balutan sisik yang keras, dan membuat harimau kesusahan untuk memakannya.

Berulang kali harimau mencoba menggigit tubuh Tresalong namun usahanya sia-sia.

Yang Harimau dapatkan justru rasa sakit pada taringnya karena berulang kali mengigit kerasnya sisik yang menyelimuti tubuh Tresalong.

Setelah beberapa waktu lamanya, harimau pun menyerah dan memutuskan untuk meninggalkan Tresalong.

Harimau pun pergi dengan perut keroncongan.

Karena ia tidak mendapat santapan daging untuk menu makan siang.

Sementara Tresalong justru gembira karena berhasil menyelamatkan kedua temannya dari buruan si Harimau.

Ketika Tresalong pulang, semua teman dan keluarga menyambut dengan penuh haru.

Beragam ucapan terimakasih pun bersahut-sahutan datang dari Kelinci, Tupai dan orang tua kepada Tresalong.

Tresalong pun hidup bahagia atas sikap penolongnya.

Dari dongeng tersebut, kita dapat belajar untuk menjadi orang yang mau membantu dengan tulus dan memiliki kecerdasan dalam hidup untuk kebaikan.

Jadi, kita bisa membuat diri sendiri dan orang lain di sekitar menjadi lebih bahagia.

Selanjutnya, ada dongeng panjang tentang Kancil dan Beruang. Berikut ini kisah lengkapnya.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb