Mengenal Eksim Atopik, dari Gejala hingga Pengobatannya
2. Antibiotik
Jika eksim atopik sudah menyebabkan infeksi yang ditandai dengan adanya luka terbuka atau retakan yang bernanah, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik.
Antibiotik ini dapat berupa obat oles maupun obat minum, tergantung pada tingkat keparahan infeksi.
Penggunaan antibiotik minum biasanya diperlukan jika pengobatan dengan obat oles tidak efektif.
3. Obat Kortikosteroid
Pada kasus eksim yang lebih parah, dokter dapat meresepkan kortikosteroid minum seperti prednison.
Obat ini sangat efektif dalam mengendalikan peradangan pada kulit, tapi penggunaannya harus sesuai dengan petunjuk dokter.
Penting untuk diingat bahwa kortikosteroid minum tidak boleh digunakan dalam jangka panjang karena dapat menyebabkan efek samping yang serius.
4. Perban Basah
Perban basah adalah salah satu metode perawatan untuk eksim yang parah, terutama pada pengidap eksim atau dermatitis atopik.
Perawatan ini melibatkan penggunaan kortikosteroid oles dan perban basah yang membungkus area kulit yang bermasalah.
Proses ini biasanya membutuhkan bantuan dokter atau petugas medis untuk memasang perban, tapi Moms akan diajari cara melakukannya sendiri di rumah.
5. Terapi Cahaya
Terapi cahaya atau fototerapi merupakan pilihan pengobatan untuk pengidap eksim yang tidak merespons dengan baik terhadap obat oles.
Terapi ini melibatkan paparan kulit pada sinar matahari alami atau sinar ultraviolet UVA dan UVB buatan yang dikombinasikan dengan obat tertentu.
Meskipun efektif, terapi cahaya jangka panjang dapat meningkatkan risiko penuaan dini dan kanker kulit, sehingga hanya boleh untuk orang dewasa.
Eksim atopik adalah kondisi kulit yang dapat menyebabkan peradangan dan gatal-gatal yang mengganggu.
Untuk mengatasi gejala eksim, dokter dapat meresepkan berbagai jenis obat sesuai dengan tingkat keparahan dan respons pasien terhadap pengobatan.
Penting untuk selalu mengikuti petunjuk dokter dan melaporkan segala efek samping yang mungkin timbul selama pengobatan.
Cara Mencegah Eksim Atopik
Meski belum ada cara pasti untuk mencegah eksim atopik, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengendalikan gejala dan mencegah keparahan.
Berikut ini beberapa strategi yang dapat dilakukan:
1. Perawatan Kulit
Rutinlah menjaga kulit tetap lembap. Gunakan pelembap hipoalergenik setelah mandi dan sepanjang hari.
Hindari sabun dan produk pembersih dengan wewangian atau bahan kimia yang keras yang dapat mengeringkan kulit.
2. Pengendalian Gatal
Hindari faktor pemicu gatal seperti keringat, stres, dan bahan-bahan tertentu seperti wol atau deterjen tertentu. Gunakan pakaian katun dan hindari suhu ruangan yang terlalu panas.
3. Menghindari Alergen
Jika Moms atau Si Kecil alergi terhadap sesuatu seperti debu, serbuk sari, atau makanan tertentu, cobalah untuk menghindarinya sebisa mungkin.
4. Diet
Meskipun hubungan antara eksim dan diet masih diperdebatkan, beberapa orang melaporkan bahwa makanan tertentu dapat memicu gejala mereka.
Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi jika Moms curiga bahwa makanan tertentu memicu gejala eksim atopik.
5. Stres Management
Stres dapat memicu atau memperparah gejala eksim. Cobalah teknik manajemen stres seperti meditasi, yoga, atau teknik pernapasan dalam.
6. Konsultasi dengan Dokter
Jika gejala memburuk atau tidak membaik, bicaralah dengan dokter. Mereka mungkin dapat meresepkan obat atau mengubah rencana perawatan untuk membantu mengendalikan gejala.
Penting diingat bahwa apa yang bekerja untuk satu orang mungkin tidak bekerja untuk orang lain.
Setiap orang unik dan mungkin memerlukan pendekatan yang berbeda untuk mengelola eksim mereka.
Baca Juga: Eksim Basah atau Dermatitis Atopik: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya
Neurodermatitis dan Eksim Atopik
Moms, mungkin sering mengira bahwa neurodermatitis dan eksim atopik adalah dua hal yang sama.
Padahal, keduanya merupakan kondisi kulit yang berbeda, tetapi memang bisa menimbulkan gatal dan ruam.
Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara kedua kondisi ini, agar Moms tidak bingung lagi!
Penyebab dan Pemicu
Eksim atopik biasanya muncul pada masa kanak-kanak dan sering terkait dengan riwayat keluarga yang memiliki kondisi atopik, seperti asma atau alergi.
Sementara itu, neurodermatitis biasanya dimulai pada orang dewasa dan sering dipicu oleh stres atau gigitan serangga.
Lokasi Ruam
Pada eksim atopik, ruam dapat muncul di mana saja di tubuh, tetapi sering terjadi di belakang lutut, di dalam siku, dan di tangan dan kaki.
Sementara itu, neurodermatitis biasanya terbatas pada satu atau dua spot, seringkali di kepala, leher, pergelangan tangan, lengan bawah, atau kaki.
Sifat Gatal
Gatal pada eksim atopik biasanya lebih merata di seluruh area yang terkena.
Sementara itu, pada neurodermatitis, gatal biasanya sangat intens di satu atau dua area yang terkena.
Perubahan Kulit
Neurodermatitis dapat menyebabkan pengerasan atau penebalan kulit di area yang terkena akibat gatal dan garukan berulang.
Meskipun eksim atopik juga bisa menyebabkan perubahan kulit, perubahan tersebut biasanya tidak sejelas pada neurodermatitis.
Meski keduanya berbeda, neurodermatitis dan eksim atopik bisa sama-sama mengganggu dan mempengaruhi kualitas hidup.
Keduanya memerlukan diagnosis dan penanganan medis yang tepat, serta perawatan kulit rutin untuk mengendalikan gejala.
Baca Juga: Inerson, Obat Salep untuk Gejala Dermatitis dan Eksim
Nah, itu dia penjelasan lengkap soal eksim atopik. Jika Moms atau Si Kecil memiliki gejala seperti yang dijelaskan di atas, jangan ragu untuk segera mengunjungi dokter.
- http://www.nhs.uk/conditions/Eczema-(atopic)/Pages/Introduction.aspx
- http://www.medicinenet.com/atopic_dermatitis/page3.htm
- http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/eczema/basics/preparing-for-your-appointment/con-20032073
- https://www.aad.org/public/diseases/eczema/atopic-dermatitis
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.