27 Februari 2024

Mengenal Eksim Atopik, dari Gejala hingga Pengobatannya

Kenali pemicu dan cara mengatasinya lewat artikel ini,yuk!
Mengenal Eksim Atopik, dari Gejala hingga Pengobatannya

Eksim atopik adalah kondisi kulit kronis yang biasanya dimulai pada masa kanak-kanak dan ditandai dengan ruam kemerahan yang sangat gatal.

Kondisi ini berkaitan erat dengan kondisi alergi lainnya seperti asma dan rinitis alergi.

Meskipun penyebab pastinya belum diketahui, faktor genetik dan lingkungan berperan penting dalam perkembangan eksim atopik.

Selain itu, kulit penderita eksim atopik cenderung sangat sensitif dan rentan terhadap berbagai iritan dan alergen.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang eksim atopik, gejalanya, serta opsi pengobatan yang bisa dilakukan.

Moms juga mungkin bertanya-tanya, apa perbedaan eksim atopik dengan neurodermatitis? Yuk, simak terus!

Baca Juga: Pilihan Salep Gatal untuk Mengatasi Gatal-gatal Akibat Alergi

Gejala Eksim Atopik

Eksim Atopik
Foto: Eksim Atopik (shutterstock.com)

Eksim atopik adalah kondisi kulit yang ditandai oleh beberapa gejala yang dapat berbeda-beda pada setiap individu, dan juga bisa berubah seiring waktu.

Nah Moms, berikut ini adalah beberapa gejala umum dari eksim atopik:

1. Kulit Kering dan Gatal

Kulit kering dan gatal adalah gejala yang paling umum dan bisa sangat intens. Gatalnya bisa semakin parah pada malam hari.

2. Ruam

Ruam biasanya muncul di tangan, kaki, leher, wajah, dan kulit kepala, tetapi bisa muncul di mana saja.

Pada bayi, ruam ini sering muncul di pipi, dahi, atau kulit kepala. Ruam biasanya berwarna merah atau cokelat dan bisa mengandung bintik-bintik kecil yang menonjol.

3. Pelekatan atau Retakan Kulit

Dalam beberapa kasus, kulit bisa menjadi lebih tebal, berkerut, atau pecah-pecah. Ini biasanya terjadi pada area yang sering digaruk.

4. Infeksi

Kulit yang terinfeksi mungkin menjadi merah, hangat, bengkak, dan mungkin mengeluarkan cairan.

Infeksi bisa terjadi karena gatal yang intens dan terus-menerus dapat menyebabkan luka dan membuat kulit rentan terhadap infeksi.

5. Perubahan Warna Kulit

Beberapa orang mungkin mengalami perubahan warna kulit, baik menjadi lebih gelap atau lebih terang, di area yang terkena eksim.

Baca Juga: Dermatitis Seboroik, Kondisi Kulit Kering dan Berkerak

Gejala eksim atopik bisa memburuk atau membaik dari waktu ke waktu.

Pada banyak orang, eksim atopik bisa 'mereda' selama beberapa waktu, hanya untuk kembali flambir atau memburuk lagi kemudian.

Penting untuk dicatat bahwa gejala ini bisa sangat mengganggu dan bisa mempengaruhi kualitas tidur dan kehidupan sehari-hari.

Jadi, jangan ragu untuk mencari bantuan medis jika Moms atau orang terdekat mengalami gejala ini.

Komplikasi Eksim Atopik

Eksim Atopik (Orami Photo Stock)
Foto: Eksim Atopik (Orami Photo Stock)

Eksim atopik adalah kondisi kulit yang menyebabkan peradangan dan iritasi.

Pengidap eksim atopik berisiko mengembangkan masalah fisik dan psikologis lebih lanjut akibat gejala yang ditimbulkan, seperti:

1. Infeksi Bakteri

Eksim atopik dapat menyebabkan kulit pecah-pecah yang meningkatkan risiko masuknya bakteri ke dalam celah-celah kulit.

Saat pengidap menggaruk kulit yang terasa gatal, risiko infeksi bakteri semakin meningkat.

Infeksi bakteri pada kulit dapat menyebabkan peradangan dan memperburuk gejala eksim atopik.

2. Eksim Herpeticum

Kulit yang mengalami eksim atopik juga berisiko terinfeksi virus herpes simpleks, yang biasanya menyebabkan luka dingin.

Kondisi ini dikenal dengan istilah eksim herpeticum.

Infeksi virus pada kulit dapat menyebabkan gejala yang lebih parah, termasuk demam dan pembengkakan kulit.

Oleh karena itu, penting bagi Moms untuk untuk menjaga kebersihan kulit Si Kecil, guna mencegah infeksi virus yang dapat memperburuk kondisi.

Anak Susah Tidur karena Eksim Atopik (Orami Photo Stock)
Foto: Anak Susah Tidur karena Eksim Atopik (Orami Photo Stock)

3. Gangguan Tidur

Rasa gatal hebat yang ditimbulkan oleh eksim atopik dapat menyebabkan masalah tidur.

Sensasi gatal ini cenderung meningkat pada malam hari, sehingga mengganggu kualitas tidur.

Kurang tidur dapat berdampak negatif pada suasana hati dan konsentrasi.

Selain berbagai komplikasi medis tersebut, eksim atopik juga dapat menimbulkan efek pada psikologis.

Terutama pada anak-anak yang mengidap eksim atopik, mereka cenderung memiliki masalah perilaku seperti hiperaktif dibandingkan dengan anak-anak lainnya.

Selain itu, pengidap eksim atopik juga cenderung lebih bergantung pada orang tua mereka.

Ini dapat mempengaruhi kesejahteraan psikologis dan kualitas hidup secara keseluruhan.

Dalam kehidupan sosial, anak-anak yang mengidap eksim atopik juga berisiko mengalami ejekan atau intimidasi.

Segala jenis intimidasi dapat menjadi peristiwa traumatis bagi anak-anak.

Stigma sosial terhadap kondisi kulit mereka dapat memengaruhi harga diri dan kesejahteraan emosional.

Selain itu, eksim atopik juga dapat memengaruhi kepercayaan diri baik pada orang dewasa maupun anak-anak.

Kulit yang terlihat kemerahan, mengelupas, dan terasa gatal dapat membuat seseorang merasa tidak percaya diri.

Pengidap eksim atopik mungkin merasa malu atau menghindari interaksi sosial karena kondisi kulit mereka.

Baca Juga: 11 Makanan Sumber Alergi yang perlu Diwaspadai, Catat!

Obat Eksim Atopik

Obat Eksim Atopik
Foto: Obat Eksim Atopik (Istockphoto)

Jika Moms atau Si Kecil mengalami eksim atopik, dokter dapat meresepkan obat untuk membantu mengendalikan gejala dan memperbaiki kondisi kulit, seperti:

1. Krim untuk Meredakan Gatal

Salah satu gejala yang paling umum pada eksim atopik adalah rasa gatal yang dapat sangat mengganggu.

Dokter biasanya akan meresepkan krim atau salep kortikosteroid untuk membantu mengurangi gatal pada kulit.

Penggunaan krim ini harus sesuai dengan anjuran dokter, karena penggunaan berlebihan dapat menyebabkan efek samping seperti penipisan kulit.

Selain kortikosteroid, krim yang mengandung inhibitor kalsineurin seperti tacrolimus dan pimecrolimus juga dapat membantu mengendalikan gatal dan peradangan.

Kedua jenis krim ini bekerja dengan memengaruhi sistem imun untuk meredakan reaksi pada kulit.


2. Antibiotik

Jika eksim atopik sudah menyebabkan infeksi yang ditandai dengan adanya luka terbuka atau retakan yang bernanah, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik.

Antibiotik ini dapat berupa obat oles maupun obat minum, tergantung pada tingkat keparahan infeksi.

Penggunaan antibiotik minum biasanya diperlukan jika pengobatan dengan obat oles tidak efektif.

3. Obat Kortikosteroid

Pada kasus eksim yang lebih parah, dokter dapat meresepkan kortikosteroid minum seperti prednison.

Obat ini sangat efektif dalam mengendalikan peradangan pada kulit, tapi penggunaannya harus sesuai dengan petunjuk dokter.

Penting untuk diingat bahwa kortikosteroid minum tidak boleh digunakan dalam jangka panjang karena dapat menyebabkan efek samping yang serius.

4. Perban Basah

Perban basah adalah salah satu metode perawatan untuk eksim yang parah, terutama pada pengidap eksim atau dermatitis atopik.

Perawatan ini melibatkan penggunaan kortikosteroid oles dan perban basah yang membungkus area kulit yang bermasalah.

Proses ini biasanya membutuhkan bantuan dokter atau petugas medis untuk memasang perban, tapi Moms akan diajari cara melakukannya sendiri di rumah.

5. Terapi Cahaya

Terapi cahaya atau fototerapi merupakan pilihan pengobatan untuk pengidap eksim yang tidak merespons dengan baik terhadap obat oles.

Terapi ini melibatkan paparan kulit pada sinar matahari alami atau sinar ultraviolet UVA dan UVB buatan yang dikombinasikan dengan obat tertentu.

Meskipun efektif, terapi cahaya jangka panjang dapat meningkatkan risiko penuaan dini dan kanker kulit, sehingga hanya boleh untuk orang dewasa.

Eksim atopik adalah kondisi kulit yang dapat menyebabkan peradangan dan gatal-gatal yang mengganggu.

Untuk mengatasi gejala eksim, dokter dapat meresepkan berbagai jenis obat sesuai dengan tingkat keparahan dan respons pasien terhadap pengobatan.

Penting untuk selalu mengikuti petunjuk dokter dan melaporkan segala efek samping yang mungkin timbul selama pengobatan.

Cara Mencegah Eksim Atopik

Eksim Atopik
Foto: Eksim Atopik (shutterstock.com)

Meski belum ada cara pasti untuk mencegah eksim atopik, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengendalikan gejala dan mencegah keparahan.

Berikut ini beberapa strategi yang dapat dilakukan:

1. Perawatan Kulit

Rutinlah menjaga kulit tetap lembap. Gunakan pelembap hipoalergenik setelah mandi dan sepanjang hari.

Hindari sabun dan produk pembersih dengan wewangian atau bahan kimia yang keras yang dapat mengeringkan kulit.

2. Pengendalian Gatal

Hindari faktor pemicu gatal seperti keringat, stres, dan bahan-bahan tertentu seperti wol atau deterjen tertentu. Gunakan pakaian katun dan hindari suhu ruangan yang terlalu panas.

3. Menghindari Alergen

Jika Moms atau Si Kecil alergi terhadap sesuatu seperti debu, serbuk sari, atau makanan tertentu, cobalah untuk menghindarinya sebisa mungkin.

4. Diet

Meskipun hubungan antara eksim dan diet masih diperdebatkan, beberapa orang melaporkan bahwa makanan tertentu dapat memicu gejala mereka.

Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi jika Moms curiga bahwa makanan tertentu memicu gejala eksim atopik.

5. Stres Management

Stres dapat memicu atau memperparah gejala eksim. Cobalah teknik manajemen stres seperti meditasi, yoga, atau teknik pernapasan dalam.

6. Konsultasi dengan Dokter

Jika gejala memburuk atau tidak membaik, bicaralah dengan dokter. Mereka mungkin dapat meresepkan obat atau mengubah rencana perawatan untuk membantu mengendalikan gejala.

Penting diingat bahwa apa yang bekerja untuk satu orang mungkin tidak bekerja untuk orang lain.

Setiap orang unik dan mungkin memerlukan pendekatan yang berbeda untuk mengelola eksim mereka.

Baca Juga: Eksim Basah atau Dermatitis Atopik: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya

Neurodermatitis dan Eksim Atopik

Neurodermatitis dan Eksim Atopik
Foto: Neurodermatitis dan Eksim Atopik (https://parenting.firstcry.com/)

Moms, mungkin sering mengira bahwa neurodermatitis dan eksim atopik adalah dua hal yang sama.

Padahal, keduanya merupakan kondisi kulit yang berbeda, tetapi memang bisa menimbulkan gatal dan ruam.

Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara kedua kondisi ini, agar Moms tidak bingung lagi!

Penyebab dan Pemicu

Eksim atopik biasanya muncul pada masa kanak-kanak dan sering terkait dengan riwayat keluarga yang memiliki kondisi atopik, seperti asma atau alergi.

Sementara itu, neurodermatitis biasanya dimulai pada orang dewasa dan sering dipicu oleh stres atau gigitan serangga.

Lokasi Ruam

Pada eksim atopik, ruam dapat muncul di mana saja di tubuh, tetapi sering terjadi di belakang lutut, di dalam siku, dan di tangan dan kaki.

Sementara itu, neurodermatitis biasanya terbatas pada satu atau dua spot, seringkali di kepala, leher, pergelangan tangan, lengan bawah, atau kaki.

Sifat Gatal

Gatal pada eksim atopik biasanya lebih merata di seluruh area yang terkena.

Sementara itu, pada neurodermatitis, gatal biasanya sangat intens di satu atau dua area yang terkena.

Perubahan Kulit

Neurodermatitis dapat menyebabkan pengerasan atau penebalan kulit di area yang terkena akibat gatal dan garukan berulang.

Meskipun eksim atopik juga bisa menyebabkan perubahan kulit, perubahan tersebut biasanya tidak sejelas pada neurodermatitis.

Meski keduanya berbeda, neurodermatitis dan eksim atopik bisa sama-sama mengganggu dan mempengaruhi kualitas hidup.

Keduanya memerlukan diagnosis dan penanganan medis yang tepat, serta perawatan kulit rutin untuk mengendalikan gejala.

Baca Juga: Inerson, Obat Salep untuk Gejala Dermatitis dan Eksim

Nah, itu dia penjelasan lengkap soal eksim atopik. Jika Moms atau Si Kecil memiliki gejala seperti yang dijelaskan di atas, jangan ragu untuk segera mengunjungi dokter.

  • http://www.nhs.uk/conditions/Eczema-(atopic)/Pages/Introduction.aspx
  • http://www.medicinenet.com/atopic_dermatitis/page3.htm
  • http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/eczema/basics/preparing-for-your-appointment/con-20032073
  • https://www.aad.org/public/diseases/eczema/atopic-dermatitis

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb