Mengenal Evaporasi, Mulai dari Proses hingga Contohnya

Ketika mengajari Si Kecil, mungkin Moms dan Dads menemukan istilah evaporasi di dalam buku pelajarannya.

Ya, istilah ini muncul ketika ia mempelajari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

Supaya bisa membantu Si Kecil memahami istilah ini, yuk pelajari lewat ulasan berikut!

Apa Itu Evaporasi?

Menurut U.S. Geological Survey, evaporasi adalah proses perubahan air menjadi gas (uap). Jadi, istilah ini disebut juga sebagai penguapan.

Prosesnya begini, Moms, air bergerak dari permukaan bumi ke atmosfer melalui penguapan.

Ini terjadi ketika ada energi panas yang memaksa ikatan yang menahan molekul air untuk diputus.

Jadi, air dilambangkan dengan rumus kimia H2O. Ikatannya diputus oleh energi panas menjadi oksigen (O2) dan hidrogen (H2).

Senyawa air yang dilambangkan dengan H2O diputus ikatannya hingga menjadi oksigen.

Kebalikan dari evaporasi adalah kondensasi, atau dikenal juga dengan sebutan mengembun.

Baca juga: Ini 5 Sungai Terpanjang di Benua Australia, Banyak Anak Sungainya!

Kapan Proses Evaporasi Terjadi?

Proses pengupan terjadi ketika air terpapar energi panas yang berasal dari api, suhu udara yang tinggi, atau sinar matahari.

Jika air tidak terpapar energi panas, artinya proses penguapan tidak akan terjadi.

Seperti Apa Contoh Evaporasi?

Ada banyak contoh penguapan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya saja, ketika Moms merebus air di atas kompor.

Jumlah air di panci tentu akan semakin berkurang ketika dipanaskan di atas kompor.

Jika diperhatikan, ada uap hangat yang keluar dari dalam panci. Nah, air dalam panci ini mudah menguap pada titik didih 100° Celsius.

Nah, ada lagikah contoh evaporasi selain merebus air? Berikut ini adalah beberapa contoh evaporasi yang perlu Si Kecil tahu.

1. Hujan

Air yang ada di bumi, berupa pantai, sungai, kali, danau, salju, dan magma cair yang terus mengalami daur ulang.

Proses ini disebut dengan siklus air (hidrologi), dan proses evaporasi termasuk di dalamnya.

Jadi, air dari sumber yang disebutkan tadi akan terpapar energi panas dari sinar matahari.

Kemudian, air yang telah berubah menjadi uap air naik ke atas atmosfer bumi. Semakin tinggi paparan energi panas matahari, semakin banyak pula jumlah air yang menguap.

Selanjutnya, uap air akan mengalami kondensasi dan berubah menjadi partikel-partikel es.

Ini terjadi karena suhu udara yang rendah (udara dingin) di ketinggian tersebut.

Partikel-partikel es berkumpul dan membentuk awan jenuh di langit.

Karena terus terpapar udara dingin, awan jenuh yang berisi titik-titik air ini akan jatuh ke bumi.

Nah, air yang jatuh ke bumi inilah yang disebut dengan hujan dan kembali lagi mengisi pantai, danau, sungai, dan sumber air lainnya.

Baca juga: Proses Terjadinya Hujan Asam yang Sangat Merusak Lingkungan

2. Pembuatan Garam

Air laut terasa asin karena mengandung garam. Nah, garam dari air laut inilah yang biasa Moms gunakan untuk menyedapkan makanan.