20 Maret 2024

Gangguan Pendengaran pada Anak, Ini Jenis dan Alat Bantunya!

Yuk, cari tahu pencegahan dan perawatannya berikut ini
Gangguan Pendengaran pada Anak, Ini Jenis dan Alat Bantunya!

Bagaimana bentuk pencegahan gangguan pendengaran pada anak?

Kesehatan pendengaran adalah bagian integral dari perkembangan anak yang sehat.

Namun, terkadang, gangguan pendengaran dapat menjadi tantangan yang kompleks bagi orang tua.

Karena itu, penting untuk belajar lebih dalam tentang pencegahan dan pengelolaan gangguan pendengaran pada anak-anak, serta memahami, mengidentifikasi, dan mengatasi masalah pendengaran yang mungkin dihadapi Si Kecil.

Yuk, simak langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencegah gangguan pendengaran pada anak.

Baca Juga: Tes Pendengaran Anak, Pentingkah untuk Dilakukan? Simak!

Pemeriksaan Awal Pendengaran

Tes Pendengaran Anak
Foto: Tes Pendengaran Anak (independent.co.uk)

Pemeriksaan dini pada pendengaran anak merupakan hal yang perlu untuk dilakukan.

Penting bagi Moms untuk mengetahui kondisi kesehatan pendengaran anak agar tahu bagaimana merawatnya bukan?

Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorok - Bedah Kepala Leher, dr. Ashadi Budi, Sp. THT-BKL, mengatakan bahwa setelah bayi lahir, perlu dilakukan pemeriksaan pada pendengarannya.

Hal ini dilakukan sekitar 24-48 jam kelahiran bayi, dan pemeriksaannya hanya membutuhkan waktu satu menit. Pemeriksaan ini dinamakan Otoacoustic Emission (OAE).

"Pemeriksaan ini dianggap sebagai pemeriksaan paling sederhana namun penting pada pendengaran bayi. Pemeriksaan ini juga disebut sebagai bentuk screening awal pendengaran saja," ucap dr. Ashadi Budi.

Metode OAE bekerja dengan membandingkan respon bayi terhadap suara atau bunyi yang dihasilkan oleh alat khusus.

Jika respons pendengaran bayi tidak sesuai dengan yang diharapkan, misalnya tidak ada atau respons yang lemah, ini dapat menjadi indikasi adanya masalah pendengaran yang perlu ditindaklanjuti lebih lanjut.

Salah satu keuntungan utama dari metode OAE adalah kemampuannya untuk memberikan hasil secara cepat dan non-invasif.

Jika hasil pemeriksaan menunjukkan potensi gangguan pendengaran pada anak, bayi dapat diperiksa ulang atau diarahkan untuk pemeriksaan lanjutan sesuai kebutuhan.

Pemeriksaan awal pendengaran dengan metode OAE memberikan kesempatan bagi orang tua untuk mengidentifikasi dini dan menangani masalah pendengaran anak mereka.

Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, anak dapat mendapatkan perawatan yang diperlukan untuk memastikan perkembangan pendengarannya yang optimal sejak dini.

Baca Juga: Auditory Processing Disorder, Gangguan Proses Pendengaran pada Anak

Gangguan Pendengaran pada Anak

Gangguan Pendengaran pada Anak
Foto: Gangguan Pendengaran pada Anak (bizimages.withfloats.com)

Gangguan pendengaran pada anak dibagi atas 2 macam, ada yang Konduktif (Tuli Hantaran) dan ada yang Sensorineural (Tuli Saraf)

Memahami perbedaan antara kedua jenis gangguan pendengaran pada anak ini penting untuk diagnosis yang akurat dan penanganan yang tepat.

Dr Ashadi Budi menjelaskan lebih lanjut tentang gangguan pendengaran pada anak setelah berbicara mengenai pemeriksaan awal pada pendengaran.

1. Konduktif (Tuli Hantaran)

Gangguan pendengaran konduktif terjadi ketika suara tidak dapat dihantarkan dengan efektif dari telinga luar ke telinga dalam.

Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, seperti sumbatan telinga, infeksi telinga tengah, atau masalah struktural dalam telinga seperti kelebihan serumen atau perforasi gendang telinga.

Pada anak-anak, infeksi telinga tengah yang sering disebabkan oleh flu atau penyakit lainnya adalah penyebab konduktif yang umum.

Penanganan untuk gangguan pendengaran konduktif sering melibatkan pengobatan medis, seperti antibiotik untuk infeksi telinga tengah, atau intervensi bedah jika diperlukan untuk mengatasi masalah struktural.

2. Sensorineural (Tuli Saraf)

Gangguan pendengaran pada anak selanjutnya ada sensorineural.

Kondisi ini terjadi ketika terjadi kerusakan pada struktur sensoris atau saraf auditori di telinga dalam atau jalur saraf pendengaran ke otak.

Penyebab umumnya meliputi faktor genetik, paparan terhadap kebisingan yang berlebihan, atau infeksi yang merusak saraf pendengaran.

Pada anak-anak, gangguan pendengaran sensorineural juga dapat terkait dengan kelainan bawaan atau kondisi medis lainnya.

Sayangnya, gangguan pendengaran sensorineural seringkali bersifat permanen dan sulit diobati.


Penanganannya mungkin melibatkan penggunaan alat bantu dengar atau terapi pendengaran yang berfokus pada pengembangan bahasa dan komunikasi alternatif.

Itulah penjelasan lebih detail mengenai dua macam gangguan pendengaran pada anak yang penting untuk diketahui oleh orang tua.

Penting untuk diingat bahwa setiap anak yang mengalami gangguan pendengaran memiliki kebutuhan yang unik.

Sebagai orang tua, penting untuk berkonsultasi dengan profesional medis atau audiologist untuk evaluasi dan penanganan yang tepat sesuai dengan kondisi spesifik Si Kecil.

Dengan diagnosis yang tepat dan perawatan yang sesuai, gangguan pendengaran pada anak dapat tetap mencapai potensi penuh mereka dalam perkembangan dan komunikasi.

Baca Juga: Ketahui Cara Merawat Telinga, Yuk Jaga Indera Pendengaran!

Alat Bantu Dengar pada Anak

Pemeriksaan Pendengaran Bayi (Orami Photo Stock)
Foto: Pemeriksaan Pendengaran Bayi (Orami Photo Stock)

Untuk memakai alat bantu dengar pada anak, perlu dipastikan bahwa orang tersebut memiliki kemampuan mendengar, tapi lemah dan butuh alat.

“Orang yang mau pakai alat bantu dengar, orang tersebut perlu bisa mendengar terlebih dahulu,” ucap dr. Ashadi Budi saat membahas tentang alat bantu pendengaran pada anak.

Itulah sebabnya perlu ada kemampuan dasar lalu dibantu menggunakan alat.

Cara kerja alat bantu pendengaran tidak jauh berbeda dari cara kerja kacamata.

Tentu saja orang tersebut bisa melihat namun buram sehingga perlu alat bantu.

Karena itu, alat bantu hanya digunakan untuk membantu sesuatu yang telah ada terlebih dahulu.

Berbagai jenis alat bantu gangguan pendengaran pada anak tersedia untuk membantu Si Kecil mendengar dengan lebih jelas dan meningkatkan kualitas hidup mereka secara keseluruhan.

Berikut adalah beberapa jenis alat bantu yang umum digunakan pada gangguan pendengaran pada anak.

1. Hearing Aids (Alat Bantu Dengar)

Alat bantu gangguan pendengaran pada anak ini adalah salah satu jenis alat yang paling umum digunakan untuk mengatasi gangguan pendengaran.

Alat ini dirancang untuk meningkatkan pemahaman suara dengan memperkuat sinyal suara yang masuk ke telinga.

Untuk Si Kecil, terdapat berbagai jenis alat bantu dengar yang cocok, mulai dari model yang dipasang di belakang telinga hingga model yang lebih kecil yang dipasang di dalam telinga.

Baca Juga: 7 Penyebab Telinga Bayi Keluar Cairan seperti Ingus, Simak!

2. Cochlear Implants (Implan Koklea)

Implan koklea adalah alat bantu pendengaran yang ditanamkan secara bedah dan dirancang untuk membantu gangguan pendengaran pada anak yang parah atau yang tidak merespons dengan baik terhadap alat bantu dengar konvensional.

Implan ini bekerja dengan merangsang saraf pendengaran langsung untuk mengirimkan sinyal suara ke otak.

3. FM Systems

Sistem FM adalah sistem pendengaran nirkabel yang mengirimkan suara langsung dari mikrofon yang dikenakan oleh pembicara ke alat bantu pendengaran anak.

Alat bantu dengar ini sangat berguna dalam situasi di mana anak berada di lingkungan yang bising atau jauh dari pembicara, seperti di sekolah atau di tempat umum.

4. Assistive Listening Devices (ALDs)

ALDs adalah alat bantu yang dirancang untuk meningkatkan pemahaman suara dalam lingkungan yang bising atau saat jarak antara pembicara dan pendengar jauh.

Contohnya termasuk sistem peningkat suara TV, sistem peningkat suara telepon, dan alat penerjemah suara.

Itulah 4 contoh alat bantu dengar yang dapat membantu Si Kecil yang memiliki gangguan pendengaran.

Pemilihan alat bantu pendengaran yang tepat untuk Si Kecil harus dilakukan dengan bantuan dari profesional medis atau audiologis yang berpengalaman.

Mereka akan mengevaluasi kebutuhan Si Kecil dan membantu Moms memilih alat bantu yang paling sesuai dengan kondisi dan gaya hidup anak.

Menyesuaikan jenis gangguan pendengaran pada anak dengan alat bantu yang tepat, Si Kecil dapat mengalami peningkatan yang signifikan dalam komunikasi, perkembangan bahasa, dan partisipasi dalam aktivitas sehari-hari.

Itu dia Moms, penjelasan mengenai jenis gangguan pendengaran pada anak dan alat bantu dengarnya.

Semoga berguna!

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb