Mengenal Kerumut pada Bayi atau Demam Campak
7. Bersihkan Mata
Ketika mengalami kerumut pada bayi, tak jarang beberapa anak mengalami mata merah atau kotor.
Maka bersihkan kotoran dengan kapas yang dibasahi air. Redupkan lampu jika mata cukup sensitif.
8. Cahaya Redup di Dalam Ruangan
Bintik merah dan ruam pada campak bisa membuat bayi sangat sensitif terhadap cahaya terang.
Dengan membuat seluruh ruangan remang-remang, bayi bisa mulai merasa nyaman dan tidur nyenyak.
9. Jaga Kebersihan
Virus campak cukup kuat dan efektif dan bertahan di udara atau di permukaan selama beberapa jam.
Jumlah waktu itu cukup untuk menempel pada orang lain dan menginfeksi mereka.
Oleh karena itu, menjaga kebersihan benda dan permukaan adalah garis pertahanan pertama.
Mencuci tangan setelah keluar dari rumah, menjaga kebersihan semua benda yang sering digunakan, sangat membantu mencegah masuknya virus.
Baca Juga: Bayi Berenang: Kapan Usia yang Tepat dan Apa Saja Manfaatnya?
Kapan Harus Ke Dokter?
Jika menderita kerumut pada bayi, maka Moms dan Dads harus mewaspadai tanda-tanda komplikasi serius.
Tanda-tanda masalah yang lebih serius sehingga mengharuskan ke dokter meliputi:
- Sesak napas
- Nyeri dada tajam yang terasa lebih buruk saat bernapas
- Batuk darah
- Kantuk
- Kebingungan
- Kejang
Campak adalah penyakit yang cukup parah dan dapat menyebabkan stres dan kesedihan bagi orang tua melihat bayinya menderita.
Melengkapi jadwal vaksinasi dan menjaga imunitas tubuh Si Kecil adalah cara terbaik untuk memastikan kesehatan anak aman dan terjamin.
Meski begitu, vaksin campak tidak diberikan kepada anak-anak sampai mereka berusia minimal 12 bulan.
Bayi mendapatkan perlindungan dari campak melalui kekebalan pasif, yang diberikan dari ibu ke anak melalui plasenta dan selama menyusui.
Namun, penelitian dari BMJ pada 2010, telah menunjukkan bahwa kekebalan ini dapat hilang hanya dalam waktu 2,5 bulan setelah lahir atau saat menyusui dihentikan.
Baca Juga: 8 Resep Makanan Balita 1-2 Tahun yang Penuh Gizi dan Enak
Sehingga, Moms dan Dads tetap harus waspada dengan kerumut pada bayi, jangan sampai lengah.
Bila sudah mulai menunjukkan gejala segera hubungi dokter, ya!
Semoga informasi ini dapat bermanfaat ya, Moms.
- https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/measles
- https://www.cdc.gov/vaccines/parents/diseases/measles.html?CDC_AA_refVal=https%3A%2F%2Fwww.cdc.gov%2Fvaccines%2Fparents%2Fdiseases%2Fchild%2Fmeasles.html
- https://www.healthline.com/health-news/measles-immunity-for-infants-may-last-only-3-months#Surprising-results
- https://www.healthline.com/health-news/measles-immunity-for-infants-may-last-only-3-months#Surprising-results
- https://www.healthychildren.org/English/safety-prevention/immunizations/Pages/Protecting-Your-Baby-from-a-Measles-Outbreak-FAQs.aspx
- https://www.babycentre.co.uk/a1014746/measles-in-babies
- https://www.bmj.com/content/340/bmj.c1626
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.