13 April 2024

Perbedaan Tepung Terigu Protein Tinggi, Sedang, dan Rendah

Beda jenis, beda pula cara olahnya
Perbedaan Tepung Terigu Protein Tinggi, Sedang, dan Rendah

Moms, siapa yang masih bingung dengan jenis-jenis tepung terigu? Mulai dari tepung terigu protein tinggi, sedang, hingga rendah.

Meskipun terlihat sama, tepung terigu memiliki perbedaan yang didasarkan pada kadar proteinnya.

Beda jumlah kandungan proteinnya, beda pula sifat dan fungsinya.

Perbedaan tepung terigu ini juga memengaruhi dalam proses memasak, karena tiap jenis tepung penggunaannya pun berbeda-beda.

Maka dari itu, penting bagi Moms untuk mengetahui perbedaan dan jenis-jenis tepung terigu agar tidak salah mengolahnya.

Lantas, apa saja perbedaan tepung terigu protein tinggi, sedang, hingga rendah? Mari simak penjelasannya di bawah ini.

Baca Juga: Sejarah, Makna, dan Aneka Resep Kue Keranjang

Perbedaan Tepung Terigu Protein Tinggi, Sedang, dan Rendah

Tepung terdiri dari karbohidrat (atau pati) dan protein. Protein dalam gandum disebut protein pembentuk gluten.

Kuantitas dan kualitasnya menentukan hasil akhir kue.

Terigu dengan protein tinggi (hard flour) cocok untuk membuat roti yang kenyal dan berkulit serta produk baking lain yang menggunakan ragi sebagai pengembang.

Sementara itu, terigu protein rendah (soft flour) lebih cocok untuk kue yang empuk dan diberi pengembang kimiawi seperti baking powder dan baking soda.

Kandungan protein dalam merek terigu bisa berbeda-beda.

Namun, produsen tepung umumnya sudah memiliki standar label untuk memudahkan konsumen menemukan terigu yang tepat sesuai kebutuhan.

Memanggang atau baking jelas merupakan bentuk memasak yang digemari banyak orang.

Tidak cukup hanya dengan menggunakan baking powder, jadi Moms perlu cermat memilih jenis terigu.

Apa saja perbedaan tepung terigu protein tinggi, sedang, dan rendah? Yuk, cari tahu di bawah ini! Cocok sebagai panduan untuk koki pemula, lho!

Tepung Terigu Protein Tinggi untuk Roti (Bread Flour)

Ilustrasi Tepung Terigu (Pixabay.com)
Foto: Ilustrasi Tepung Terigu (Pixabay.com)

Kandungan protein dalam tepung terigu protein tinggi yakni sekitar 13-14 persen.

Disebut tepung untuk roti karena kebanyakan roti memerlukan kadar protein yang tinggi untuk menghasilkan banyak gluten.

Semakin tinggi kandungan protein terigu, semakin banyak gluten di dalamnya.

Adonan pun semakin kokoh, sehingga volumenya bisa lebih besar, teksturnya lebih kenyal, dan bagian kulitnya lebih cokelat.

Gluten adalah helaian serabut yang memberikan elastisitas pada adonan roti serta kekenyalan yang khas pada roti yang sudah dipanggang.

Menguleni adonan roti membentuk jaringan serabut gluten yang menjebak udara dan menghasilkan lubang-lubang udara sebagai ciri khas roti.

Tepung terigu protein tinggi juga bisa digunakan untuk membuat mie, karena dibutuhkan tekstur yang kenyal dan adonan yang tak putus jika direnggangkan.

Namun, jangan pakai tepung ini untuk membuat pastry dan cake yang ringan, beremah, dan lembut, ya.

Jika Moms ingin membuat roti tapi tidak ada terigu protein tinggi, Moms bisa menggunakan terigu serbaguna.

Tepung berprotein tinggi juga tidak bisa disimpan lama, lho Moms.

Tepung ini akan mudah basi dan berjamur, karena glutennya mudah berubah menjadi asam.

Manfaat lainnya dari tepung terigu protein tinggi:

1. Ideal untuk Pembuatan Roti

Tepung dengan protein tinggi seperti tepung roti mengandung lebih banyak gluten.

Dengan begitu, tepung ini mampu memberikan elastisitas dan struktur yang lebih baik untuk roti, menjadikannya sempurna untuk roti dan pizza.

2. Rasa Kenyang Lebih Lama

Tingginya kandungan protein dapat membantu menjaga rasa kenyang lebih lama, mendukung manajemen berat badan, lho Moms.

3. Memperkuat Struktur Kue

Dalam beberapa resep khusus, tepung protein tinggi dapat membantu memberikan struktur yang lebih kuat.

Baca Juga: Menghitung Kalori Roti Tawar, Mana yang Baik untuk Kesehatan?

Tepung Terigu Protein Sedang atau Tepung Serbaguna (All-Purpose Flour)

Ilustrasi Perbedaan Tepung Terigu Protein (Pixabay.com)
Foto: Ilustrasi Perbedaan Tepung Terigu Protein (Pixabay.com)

Selanjutnya adalah perbedaan tepung terigu protein sedang, Moms! Ini mengandung protein sekitar 10-12 persen.

Kalau di resep hanya tertulis “terigu”, berarti gunakan terigu serbaguna.

Tepung ini merupakan campuran dari hard flour (protein tinggi) dan soft flour (protein rendah).

Kandungan proteinnya yang sedang menawarkan keseimbangan antara kekuatan dan kelembutan.

Tepung terigu protein ini merupakan pilihan yang tepat bila Moms ingin membuat kue, karena bisa digunakan untuk berbagai macam penganan, persis seperti namanya, “serbaguna”.

Selain itu, terigu jenis ini juga paling mudah didapatkan, di warung kecil sekalipun.

Menurut artikel di situs web Fine Cooking, cake yang dibuat dengan terigu serbaguna memang agak keras dibanding memakai tepung untuk cake.

Sebaliknya, roti yang terbuat dari terigu serbaguna jadi agak lebih lembut dan kurang mengembang dibanding memakai tepung untuk roti.

Namun, untuk pemula, perbedaan ini tidak terlalu jelas.

Moms bisa membuat terigu serbaguna dengan mencampurkan tepung protein tinggi dan rendah dengan perbandingan yang sama.

Moms juga bisa memakai tepung untuk roti, tapi hasilnya akan menjadi lebih kenyal.

Berikut manfaaat lainnya:

1. Serba Guna

Tepung protein sedang seperti tepung serbaguna (all-purpose flour) cocok untuk berbagai kegunaan, dari membuat kue hingga saus dan pasta.

2. Tekstur Lembut tapi Kuat

Memberikan keseimbangan antara kelembutan dan struktur, menjadikannya ideal untuk kue, muffin, dan banyak produk panggang lainnya.

3. Sumber Energi yang Baik

Menyediakan energi yang diperlukan untuk aktivitas sehari-hari tanpa kandungan protein yang berlebihan.

Tepung Terigu Protein Rendah atau Tepung untuk Cake (Cake Flour)

Tepung Terigu (Pixabay.com)
Foto: Tepung Terigu (Pixabay.com)

Tak hanya di situ, bagaimana dengan tepung terigu protein rendah? Ini mengandung protein berkisar 5-8 persen.

Tepung untuk cake memiliki ukuran partikel kecil sehingga tepungnya terasa seperti sutera. Ini penting untuk menghasilkan cake yang bertekstur halus dan rata.

Tak hanya untuk membuat cake, terigu protein rendah juga cocok untuk membuat kue kering.

Selain kandungan proteinnya paling rendah dibanding kedua terigu tadi, tepung untuk cake juga melalui proses pemutihan yang berbeda dengan tepung lain.

Proses ini meningkatkan kemampuan tepung untuk menjaga air dan gula lebih baik.

Ketika Moms membuat kue dengan perbandingan gula lebih banyak daripada tepung, terigu protein rendah bisa menahan mengembangnya, serta tidak mudah hancur.

Jika Moms hanya punya terigu serbaguna saat ingin membuat cake, Moms bisa memasukkan 2 sendok makan tepung jagung (Maizena) ke sendok takar ukuran 1 cup.

Lalu penuhi sisanya dengan terigu serbaguna sampai memenuhi mulut sendok.

Jika menggunakan terigu serbaguna saja, kurangi 1 sendok makan per 1 cup tepung yang dibutuhkan agar jumlah protein tepung dalam adonan berkurang.

Berikut manfaat tepung rendah protein:

1. Tekstur Lembut untuk Kue dan Pastry

Tepung protein rendah seperti tepung kue memberikan tekstur yang sangat lembut dan halus, ideal untuk kue spons, pastry, dan biskuit.

2. Kurang Elastisitas

Kandungan gluten yang rendah menghasilkan adonan yang kurang elastis, yang cocok untuk pastry yang renyah dan ringan.

3. Rendah Gluten

Lebih cocok untuk yang sensitif terhadap gluten (namun tidak bagi yang memiliki penyakit celiac atau intoleransi gluten yang serius).

4. Pengganti yang Baik bagi Diet Rendah Protein

Bagus untuk orang yang membutuhkan diet dengan protein terbatas karena kondisi kesehatan.

Baca Juga: 7+ Rekomendasi Tepung Protein Tinggi dan Alternatifnya, Catat!


Jenis Tepung Terigu Lainnya

Setelah mengetahui ketiga perbedaan tepung terigu protein di atas, ini ada tipe lainnya, lho!

Kandungan protein pada tepung terigu jenis ini adalah sekitar 8-9 persen.

Dibanding ketiga jenis tepung tadi yang mudah dicari di pasaran, pastry flour agak jarang ditemukan.

Kadar proteinnya berada di tengah-tengah terigu untuk cake dan terigu serbaguna. Tepung pastry pas untuk membuat pie dan kue kering karena remah dan lembutnya seimbang.

Jika tidak memiliki tepung terigu protein ini, campur terigu serbaguna dan terigu untuk cake dengan perbandingan yang sama.

Jenis terigu ini paling baik digunakan untuk memasak kulit pie, kue kering, muffin, kue, pancake, biskuit, dan stik roti, Moms!

1. Self Rising Flour

Tepung Terigu (Orami Photo Stock)
Foto: Tepung Terigu (Orami Photo Stock)

Self rising flour adalah bentuk tepung terigu protein lainnya, Moms!

Ini adalah tepung yang telah ditambahkan baking powder dan garam selama penggilingan.

Bahan masakan ini sudah lama menjadi makanan pokok negara Barat, lho!

Dinamakan 'self rising flour' karena tepung yang mengembang sendiri umumnya dibuat dari gandum rendah protein yang ditanam secara tradisional.

Ini bisa untuk membuat biskuit lembut, muffin, pancake dan beberapa adonan kue.

Tepung yang mengembang sendiri paling baik disimpan terbungkus rapat dalam kotak atau wadah dan digunakan dalam waktu 6 bulan setelah jadi tepung.

Lebih lama dari itu tepung dan baking powder di dalamnya akan mulai kehilangan keuletannya.

Untuk membuat self rising flour, campurkan 1 cangkir tepung pastry dengan 1 setengah sendok teh baking powder dan 1/4 sendok teh garam.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Tepung Protein Tinggi, Harganya Terjangkau!

2. Tepung Gandum

Tepung Gandum (Orami Photo Stock)
Foto: Tepung Gandum (Orami Photo Stock)

Gandum juga diolah sebagai bentuk tepung terigu protein untuk adonan kue, Moms!

Selama proses penggilingan, biji gandum dipisahkan menjadi tiga komponen, yakni endosperma, biji gandum, dan dedak.

Untuk membuat tepung putih, hanya bagian endosperm yang digiling.

Sedangkan untuk membuat tepung gandum utuh, jumlah bakteri baik dan dedak yang bervariasi ditambahkan kembali ke tepung.

Tepung gandum utuh cenderung memiliki kandungan protein tinggi sekitar 13 hingga 14 persen, tetapi keberadaan bakteri dan dedak mempengaruhi kemampuan tepung dalam membentuk gluten.

Karena itu, tepung gandum utuh biasanya menghasilkan adonan yang sangat lengket dan makanan panggang yang lebih padat.

Kehadiran biji gandum juga membuat tepung gandum jauh lebih mudah 'basi' daripada tepung putih, lho!

Sementara tepung putih dapat disimpan di dapur dalam tabung kedap udara hingga 8 bulan, tepung gandum utuh hanya akan bertahan dalam kondisi terbaiknya hingga 3 bulan.

Bisa sebagai adonan kue, pancake, pizza, dan pasta, Moms!

3. Tepung Beras Tanpa Gluten

Ilustrasi Perbedaan Tepung Terigu (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Perbedaan Tepung Terigu (Orami Photo Stock)

Moms, tepung terigu protein rendah salah satunya juga tersedia yang tidak memiliki gluten, lho!

Ada berbagai macam tepung bebas gluten yang tersedia saat ini. Ini terbuat dari semua jenis biji-bijian, kacang-kacangan, dan pati.

Beberapa produk yang paling banyak tersedia adalah yang berbahan dasar tepung beras yang dicampur dengan tapioka dan tepung kentang.

Mengutip Baker Pedia, permen karet xanthan terkadang dapat ditambahkan ke tepung bebas tanpa gluten untuk membantu merangsang kekenyalan yang terkait dengan gluten, lho!

Tepung bebas gluten tidak selalu bisa diganti dengan tepung putih, jadi pastikan Moms bisa membuat adonan kue ini dengan benar ya.

Cocok untuk adonan kue basah, kue kering, pancake, roti, dan muffin.

Baca Juga: 7 Kreasi Roti Tawar Lezat untuk Si Kecil, Ada Roti ala Korea!

4. Tepung Terigu Protein Almond

Tepung Terigu Almond (Orami Photo Stock)
Foto: Tepung Terigu Almond (Orami Photo Stock)

Kacang-kacangan almond juga diolah sebagai tepung terigu protein berikutnya, Moms!

Tepung almond dibuat dengan merebus almond dalam air mendidih untuk menghilangkan kulitnya, kemudian digiling dan diayak menjadi tepung halus.

Ini menjadi favorit banyak orang karena bebas gluten, rendah karbohidrat, dan tinggi lemak serta serat yang baik untuk tubuh.

Untuk mengganti tepung terigu dengan tepung almond, mulailah dengan mengganti tepung 1:1.

Kemudian tambahkan lebih banyak bahan tambahan (seperti baking powder atau baking soda) untuk menampung berat tepung almond yang lebih berat.

Paling baik digunakan untuk kue, muffin, pancake, biskuit, dan roti kering, Moms!

5. Double Zero (00) Flour

Tepung Terigu Protein Rendah (Orami Photo Stock)
Foto: Tepung Terigu Protein Rendah (Orami Photo Stock)

Moms, pernahkah mendengar tepung protein 00 atau double zero flour satu ini?

Sering disebut sebagai tepung ala Italia, tepung 00 terbuat dari jenis gandum yang paling keras dengan kandungan protein 11 hingga 12 persen.

Angka "00" mengacu pada tekstur tepung yang sangat halus sehingga mudah digiling hingga ketipisan yang ekstrem tanpa pecah,lho!

Sehingga tepung terigu protein rendah ini sangat cocok untuk pasta dan membuat kerupuk.

Selain itu, banyak orang memasaknya untuk adonan pizza kriuk dan roti pipih.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Merk Tepung Terigu Protein Rendah Terbaik

Semoga penjelasan tadi membuat Moms lebih memahami tentang perbedaan terigu protein tinggi, sedang, dan rendah, ya.

Dengan begitu, Moms tidak salah pilih terigu lagi saat akan membuat kue dan roti.

  • https://www.countryliving.com/food-drinks/a30720270/flour-types/
  • https://bakerpedia.com/ingredients/xanthan-gum/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb