08 Januari 2024

10 Ciri Anak Kinestetik, Gaya Belajar, dan Cara Mendukungnya

Apakah Si Kecil termasuk anak dengan kecerdasan kinestetik?
10 Ciri Anak Kinestetik, Gaya Belajar, dan Cara Mendukungnya

Moms, ada begitu banyak tipe kecerdasan yang dimiliki anak. Salah satunya, kecerdasan kinestetik.

Sama seperti namanya, anak dengan kecerdasan kinestetik memiliki kemampuan memproses informasi secara fisik, lewat gerakan tangan, tubuh, ekspresi, juga kontrol.

Tentunya, anak dengan tipe kecerdasan ini memiliki kelihaian bergerak lebih daripada anak lain.

Lingkungan kelas yang dirancang agar anak-anaknya duduk diam dan harus berkonsentrasi di kelas, bisa jadi merupakan hambatan bagi anak dengan kecerdasan kinestetik, lho!

Namun sayangnya, anak-anak yang kurang bisa berhasil belajar di ruang kelas seperti ini seringnya diberi label hiperaktif, ADD (Attention Deficit Disorder), atau ADHD (Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder).

Anak yang aktif belum tentu hiperaktif atau mengalami ADHD ya, Moms. Ada baiknya untuk konsultasikan juga dengan spesialis anak.

Lalu bagaimana ciri-ciri lainnya dari anak dengan kecerdasan kinestetik? Serta bagaimana cara mendukungnya?

Baca Juga: 7 Tips Mendampingi Anak Belajar, Salah Satunya Pelajari Gaya Belajar Anak!

Ciri-Ciri Anak dengan Kecerdasan Kinestetik

Anak Olahraga
Foto: Anak Olahraga (Freepik.com/freepik)

Jika dibandingkan dengan kecerdasan lainnya, kecerdasan kinestetik termasuk salah satu yang paling mudah dikenali.

Melansir studi di Journal of Studies in Education, beberapa ciri anak dengan kecerdasan kinestetik adalah:

1. Aktif bergerak

Si keil dengan kecerdasan kinestetik sangat menikmati aktivitas yang mengharuskan mereka banyak bergerak.

Berolahraga, menari, atau gerakan-gerakan kreatif lainnya, sudah pasti menjadi aktivitas favoritnya.

Saat sedang mengobservasi lingkungannya, anak dengan tipe kecerdasan ini tidak ragu menyentuh objek yang membuatnya penasaran.

2. Kemampuan Motorik Kasar Baik

Anak dengan kecerdasan kinestetik juga memiliki kemampuan motorik kasar yang sangat baik.

Dalam proses pembelajaran mereka, anak-anak tak akan ragu berkontak langsung dengan sesuatu di sekitarnya. 

Baca Juga: 4 Penyebab Anak Sulit Fokus Belajar, Segera Atasi, Yuk!

3. Tidak Betah Diam untuk Waktu yang Lama

Anak Bermain Tenis
Foto: Anak Bermain Tenis (Orami Photo Stocks)

Ada anak yang suka membaca buku berjam-jam, namun ada yang tidak.

Anak dengan kecerdasan kinestetik juga lebih memilih mencoba hal baru secara langsung ketimbang menyimaknya hanya lewat buku.

Selain itu, mereka juga tertarik dengan interaksi bersama komputer atau keyboard ketimbang sekadar membaca buku.

4. Suka Melakukan Eksperimen

Ciri-ciri lain anak dengan kecerdasan kinestetik adalah gemar bereksperimen, berakting, melakukan demonstrasi, hingga bermain adu peran atau role play.

Eksperimen dan penelitian di laboratorium bisa jadi aktivitas yang sangat menarik bagi mereka.

Baca Juga: 6 Makanan untuk Meningkatkan Konsentrasi Anak

5. Koordinasi Gerakan Sangat Baik

Kelebihan dan ciri-ciri lain dari anak dengan kecerdasan kinestetik adalah memiliki koordinasi gerakan yang sangat baik.

Itu sebabnya mereka bisa sangat berprestasi dalam bidang yang mengharuskan banyak gerakan fisik seperti berolahraga.

6. Banyak Menggunakan Indera Peraba

Mengutip Child First, anak dengan kecerdasan kinestetik lebih menyukai cara belajar dengan melibatkan indera peraba atau sensory teaching.

Moms bisa memakai lego, kotak karton, kaleng,  atau bentuk bangun ruang lainnya untuk membantu mereka memvisualisasikan soal matematika.

Gunakan pula benda-benda yang tersedia di rumah untuk membantu mereka menyusun kalimat.

Mereka juga akan semakin antusias jika belajar melibatkan aktivitas fisik dan tidak selalu duduk.

7. Ekspresif dengan Gerakan

Anak kinestetik sering menggunakan bahasa tubuh saat berkomunikasi dan mungkin menunjukkan emosi atau pemikiran melalui gerakan mereka.

Mereka umumnya senang mengungkapkan diri melalui gerakan, seperti dalam tari atau akting.

8. Energetik

Banyak anak kinestetik memiliki energi yang tinggi dan sering terlibat dalam aktivitas fisik seperti berlari, melompat, atau menari dibandingkan dengan anak-anak lainnya.

Mereka juga lebih nyaman bergerak saat berpikir dan memproses informasi.

9. Kemampuan Keterampilan Tangan yang Baik

Mereka senang bermain dengan sesuatu di tangan mereka.

Anak-anak kinestetik sering kali mahir dalam aktivitas yang memerlukan keterampilan tangan, seperti merakit mainan, membuat kerajinan, atau memainkan alat musik.

10. Lebih Senang Praktik daripada Teori

Anak kinestetik cenderung lebih senang dan lebih efektif dalam belajar melalui praktik daripada sekadar menerima informasi teoretis.

Ini karena mereka memahami konsep dengan lebih baik ketika mereka dapat merasakannya secara langsung.

Misalnya, dalam pelajaran sains, mereka mungkin lebih memahami prinsip tertentu dengan melakukan eksperimen daripada hanya membaca tentangnya.

Mereka lebih senang "melakukan" sesuatu ketimbang "mendengarkan" sesuatu.

Baca Juga: 15 Rekomendasi Vitamin Otak untuk Meningkatkan Kecerdasan, Fokus dan Daya Ingat


Gaya Belajar Kinestetik untuk Mengembangkan Kecerdasan Si Kecil

Anak Berenang
Foto: Anak Berenang (Jooinn.com)

Melansir Public School Review, anak-anak dengan kecerdasan kinestetik memiliki pemikiran yang bekerja lebih efektif ketika mereka terlibat dalam aktivitas fisik.

Setiap anak cenderung menunjukkan bentuk gaya belajar tertentu.

Misalnya, ada yang tipe pembelajar auditori, di mana jenis anak-anak ini belajar paling baik dari instruksi lisan dan perintah verbal.

Sementara ada juga yang tipe pembelajar visual, yang lebih senang belajar dengan gambar, bagan, atau bentuk lain yang berbasis penglihatan.

Menurut Center for Kinesthetic Education (CKE), anak yang menunjukkan tanda-tanda kebutuhan kinestetik yang kuat sering mendapat manfaat dari kegiatan belajar yang dinamis.

Berikut ini gaya belajar kinestetik untuk anak yang senang bergerak aktif.

1. Memanfaatkan Benda dan Ruang

Anak Belajar
Foto: Anak Belajar (Study.com)

Anak kinestetik dapat lebih mudah menyerap dan menyimpan informasi bila ada interaksi dengan benda atau objek yang berhubungan langsung dengan materi pelajaran.

Misalnya, menyentuh binatang peliharaan dan pohon di halaman saat belajar tentang berbagai ciri dan kebutuhan makhluk hidup.

Moms bisa membantunya belajar dengan memperagakan gerakan yang dilakukan oleh profesi tertentu saat belajar tentang ragam pekerjaan atau menggunakan simulasi planet saat belajar IPA (Ilmu Pengetahuan Alam).

Moms juga bisa mengajaknya bermain susun bangun untuk belajar tentang berbagai jenis bangunan dan menggunakan abakus atau sempoa untuk belajar matematika.

2. Menulis dan Menggambar

Anak Belajar Menggambar
Foto: Anak Belajar Menggambar (Pexels.com/Yan Krukau)

Moms, anak kinestetik juga akan lebih efektif belajar saat dia menggerakkan tangannya untuk menulis catatan atau membuat gambar yang berhubungan dengan materi pelajaran.

Dengan bantuan kertas maupun papan tulis, Moms bisa meminta anak menggambar diagram atau peta hubungan untuk berbagai hal yang ada dalam materi pelajaran.

3. Pembelajaran Berbasis Proyek

Mengerjakan proyek atau tugas yang melibatkan aktivitas fisik dapat memfasilitasi pemahaman konsep.

Pembelajaran berbasis proyek memungkinkan siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses belajar melalui eksplorasi, kolaborasi, dan pembuatan produk atau solusi untuk masalah yang nyata.

Model pembelajaran ini tepat untuk anak kinestetik karena mereka diberi kesempatan untuk "melakukan" dan terlibat langsung dalam proses pembelajaran.

4. Berikan Jeda untuk Bergerak Saat Belajar

Anak Bergerak Aktif saat Belajar
Foto: Anak Bergerak Aktif saat Belajar (Eduzenith.com)

Tahukah Moms, kalau anak kinestetik memiliki rentang perhatian yang pendek sehingga tidak betah belajar dalam waktu lama sekaligus?

Karena itulah, waktu belajar anak kinestetik sebaiknya dipecah menjadi beberapa bagian pendek.

Moms bisa memberikan istrahat selama 5–10 menit agar Si Kecil bisa melakukan gerakan fisik ringan, mengobrol, main di halaman, atau bernyanyi.

Setelah jeda singkat ini, anak bisa kembali belajar dengan fokus dan konsentrasi penuh.

5. Belajar di Luar Ruangan

Pergi keluar rumah dan belajar di luar ruangan juga dapat memenuhi stimulasi multi sensori yang dibutuhkan anak kinestetik saat belajar lho, Moms.

Bukan hanya memberikan ruang gerak yang lebih luas, memanfaatkan berbagai objek, orang, maupun situasi di luar ruangan sebagai contoh nyata juga bisa sangat membantu anak kinestetik menyerap ilmu dengan lebih baik.

Memaksa anak kinestetik untuk belajar dengan cara konvensional bukan hanya tidak efektif, tapi juga akan membuatnya frustasi.

Jadi, lebih baik ikuti cara belajar anak kinestetik agar pencapaian akademisnya tetap optimal.

6. Belajar dengan Melibatkan Aktivitas Fisik

Jika Moms memiliki anak dengan kecerdasan kinestetik, maka jangan ragu mengikutkan mereka pada aktivitas fisik yang menyenangkan.

Dibanding anak lain yang masih ragu mencoba sesuatu yang baru, anak kinestetik akan dengan senang hati mencoba apa pun, bahkan yang menantang sekalipun.

Jadi, orang tua bisa memanfaatkan banyaknya organisasi atau kegiatan yang berbau fisik seperti camping, hiking, bersepeda, berenang, dan banyak lagi.

7. Eksperimen Membuat Hal Baru

Selain aktivitas fisik anak dengan kecerdasan kinestetik juga sangat menikmati eksperimen membuat hal baru.

Mereka bisa betah melakukan eksperimen selama berjam-jam tanpa kekurangan antusiasmenya. Perkenalkan ilmu baru kepada mereka lewat eksperimen yang menarik.

Baca Juga: 4 Tipe Pola Asuh Anak, Mana yang Moms Pilih?

8. Membuat Permainan

Anak Bermain
Foto: Anak Bermain (Pexels.com/Jennifer Murray)

Jangan kehabisan ide untuk membuat permainan kreatif untuk anak-anak dengan kecerdasan kinestetik.

Perbanyak permainan yang melibatkan karpet, sandpaper, balok, cubes, atau tanah liat yang mengharuskan anak menyentuh langsung permainan yang digunakan.

Baca Juga: 7 Ide Stimulasi Otak Anak untuk Mendukung Kemampuan Berpikir dan Belajarnya


Cara Mendukung Anak dengan Kecerdasan Kinestetik

Peran Keluarga untuk Anak di Rumah
Foto: Peran Keluarga untuk Anak di Rumah (Orami Photo Stocks)

Mendukung anak kinestetik memerlukan pemahaman dan pendekatan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk mendukung perkembangan anak kinestetik:

1. Mengakui dan Menghargai Kecerdaasan Anak

Pahami bahwa kecerdasan kinestetik adalah salah satu bentuk kecerdasan, dan itu adalah kekuatan anak Moms.

Dengan menghargainya, Moms akan memperkuat rasa percaya diri anak.

2. Sediakan Waktu untuk Beraktivitas Fisik

Pastikan anak memiliki cukup waktu untuk bergerak setiap hari, baik melalui olahraga, bermain di luar ruangan, atau aktivitas fisik lainnya.

3. Sediakan Peralatan yang Mendukung

Berikan mainan dan peralatan yang memungkinkan anak untuk belajar melalui pergerakan, seperti puzzle, blok, atau alat seni.

4. Libatkan dalam Aktivitas Rumah Tangga

Anak kinestetik dapat belajar banyak melalui tugas-tugas seperti memasak, berkebun, atau merakit barang.

5. Cari Aktivitas Ekstrakurikuler

Pertimbangkan untuk mendaftarkan anak ke kelas tari, senam, olahraga, atau kegiatan lain yang melibatkan gerakan.

6. Pendidikan Berbasis Proyek

Jika mungkin, cari sekolah atau program pendidikan di rumah yang menawarkan pendekatan belajar berbasis proyek, di mana anak-anak dapat belajar melalui pengalaman langsung.

7. Wisata Edukatif

Mengunjungi museum, kebun binatang, taman, atau tempat bersejarah dapat memberikan pengalaman belajar yang kaya bagi anak kinestetik.

8. Buat Lingkungan yang Memungkinkan Pergerakan

Di rumah, sediakan ruang di mana anak dapat bergerak dengan bebas, seperti area bermain.

9. Ajak Membuat Skala Prioritas

Saat anak kesal, sisihkan pekerjaan rumahnya. Putuskan bersama anak, jumlah waktu yang dibutuhkan untuk beristirahat dan melakukan relaksasi.

Moms bisa membantu untuk mengatur pengerjaan rumahnya berdasarkan skala prioritas dan bantu ia untuk fokus pada satu pekerjaan di satu waktu.

Sementara saat di sekolah, ajari anak untuk menggunakan teknik relaksasi serta penarikan napas panjang untuk membantu agar tetap fokus saat ia mengerjakan tugas.

10. Cari Sekolah yang Mendukung

Sebisa mungkin, cari sekolah yang mendukung aktivitas anak dengan kecerdasan kinestetik.

Contohnya sekolah alam yang mengakomodasi aktivitas fisik anak dengan rangkaian pelajaran yang tidak membosankan.

Sebisa mungkin, anak juga perlu pelajaran dengan jeda sehingga ia tidak merasa jenuh.

Baca Juga: Mengenal 4 Manfaat Positive Attention dan Perannya Dalam Pola Asuh Balita

Dengan memberikan dukungan yang tepat, orang tua dapat membantu anak kinestetik meraih potensi maksimal mereka.

Sehingga mereka dapat mengembangkan keahlian serta keterampilan yang bermanfaat untuk masa depan.

Jadi, apakah anak Moms termasuk yang punya kecerdasan kinestetik lebih menonjol?

  • https://www.researchgate.net/publication/272662421_Visual_Auditory_Kinaesthetic_Learning_Styles_and_Their_Impacts_on_English_Language_Teaching
  • https://child1st.com/blogs/resources/113559047-16-characteristics-of-kinesthetic-and-tactile-learners
  • https://www.publicschoolreview.com/blog/kinesthetic-children-and-the-right-education
  • http://www.wellnesscke.net/k12.htm

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb