19 Oktober 2023

9 Bahaya Hamil dengan Kondisi Plasenta Previa dan Gejalanya

Plasenta previa yang terlambat diketahui dapat membahayakan ibu dan janin
9 Bahaya Hamil dengan Kondisi Plasenta Previa dan Gejalanya

Larangan Ibu Hamil dengan Plasenta Previa

Tidak hanya itu saja Moms, ada juga beberapa larangan ibu hamil dengan plasenta previa yang harus dipatuhi, lho!

Apa saja? Yuk, kita simak!

1. Jangan Berhubungan Seks

Ilustrasi Berhubungan Seks
Foto: Ilustrasi Berhubungan Seks (shutterstock.com)

Larangan ibu hamil dengan plasenta previa yang pertama adalah berhubungan seks.

Apabila hal ini terjadi, risiko perdarahan ibu hamil akan terjadi pada saat trimester ke-2 dan ke-3.

"Apabila ibu hamil terdiagnosis dengan plasenta previa, maka sebaiknya hindari berhubungan intim dengan suami sewaktu hamil dan juga mengurangi aktivitas olahraga," jelas dr. Muhammad Fadli, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan RS Pondok Indah – Pondok Indah.

Alasannya adalah jika terjadi orgasme dapat dikaitkan dengan kontraksi uterus sementara, yang dapat memicu perdarahan.

Selain itu, ada kekhawatiran bahwa hubungan vagina (atau memasukkan benda apa pun jauh ke dalam vagina) dapat menyebabkan trauma langsung pada previa.

Tidak ada studi yang dipublikasikan untuk mendukung atau membantah rekomendasi ini.

Namun, seperti dibahas di atas, palpasi plasenta previa melalui serviks yang melebar sebagian dapat menyebabkan perdarahan hebat.

Selain itu, menurut dr. Fadli, ibu hamil perlu untuk selalu memantau kehamilan secara rutin.

2. Tidak Bisa Melahirkan secara Alami

Larangan ibu hamil dengan plasenta previa yang selanjutnya adalah melahirkan normal.

Melahirkan dengan metode sesar (C-section) diperlukan untuk Moms yang menderita plasenta previa lengkap dan mungkin diperlukan untuk jenis plasenta previa lainnya.

Kelahiran dengan sesar biasanya direncanakan untuk wanita dengan plasenta previa segera setelah bayi dapat dilahirkan dengan aman (biasanya setelah 36 minggu kehamilan).

Meskipun persalinan sesar darurat pada usia kehamilan yang lebih awal mungkin diperlukan jika terjadi perdarahan hebat yang tidak dapat dihentikan setelahnya.

Baca Juga: 3 Tahapan Sakit Melahirkan Normal, Moms Perlu Tahu!

3. Harus Menghindari Olahraga

Ibu Hamil dengan Plasenta Previa (Orami Photo Stock)
Foto: Ibu Hamil dengan Plasenta Previa (Orami Photo Stock)

Larangan ibu hamil dengan plasenta previa yang selanjutnya adalah berolahraga.

Moms yang mengalami pendarahan aktif atau yang mengalami perdarahan yang tidak dapat dihentikan akan dirawat di rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut.

Jika hanya ada sedikit atau tidak ada perdarahan, istirahat di rumah mungkin akan disarankan dokter.

Namun ibu hamil yang menderita plasenta previa pada trimester ke-3 kehamilan disarankan untuk menghindari hubungan seksual dan olahraga serta mengurangi tingkat aktivitasnya.

Moms disarankan untuk menghindari olahraga tingkat sedang hingga berat, seperti angkat beban, atau berdiri untuk periode waktu yang lama.

Tingkat aktivitas ini telah dikaitkan dengan peningkatan kecil tetapi signifikan secara statistik pada kelahiran prematur.

4. Tidak Melakukan Perjalanan Jauh di Kehamilan Tua

Larangan ibu hamil dengan plasenta previa yang selanjutnya adalah melakukan perjalanan jauh saat hamil tua.

Ibu dengan plasenta previa biasanya dijadwalkan untuk melakukan persalinan sesar pada 36 + 0 hingga 37 + 6 minggu pada kehamilan dengan plasenta previa tanpa komplikasi.

Hal ini sesuai dengan rekomendasi dari American College of Obstetricians and Gynecologists dan studi di Society for Maternal-Fetal Medicine.

Plasenta previa tanpa komplikasi didefinisikan sebagai tanpa hambatan pertumbuhan janin, preeklamsia tumpang tindih, atau masalah lain yang menjadi preseden untuk pengambilan keputusan persalinan.

Makanya Moms disarankan untuk tetap di rumah agar dekat dengan rumah sakit.

5. Hindari Olahraga Aerobik dan Jalan Cepat

Aerobik (Orami Photo Stock)
Foto: Aerobik (Orami Photo Stock)

Larangan ibu hamil dengan plasenta previa yang selanjutnya adalah olahraga aerobik dan jalan cepat.

Wanita hamil yang sehat membutuhkan setidaknya 2½ jam aktivitas aerobik intensitas sedang setiap minggu.

Namun Moms dengan kondisi plasenra previa disarankan untuk menghindari jenis olahraga aerobik atau kardio yang harus menggerakkan otot besar, seperti lengan dan kaki.

Aerobik yang masuk dalam kategori olahraga intensitas tinggi ini akan membuat Moms bernapas lebih cepat dan dalam serta membuat jantung kita berdetak lebih cepat.

Sedangkan jalan cepat adalah contoh aktivitas aerobik intensitas sedang.

Jika Moms melakukannya dan bekerja terlalu keras karena kedua jenis olahraga ini, Moms berisiki mengalami perdarahan hebat.

Baca Juga: 9 Olahraga Kardio yang Mudah Dilakukan di Rumah

6. Mandi dengan Air yang Agak Panas

Larangan ibu hamil dengan plasenta previa yang selanjutnya adalah mandi dengan air agak panas.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa menghabiskan terlalu banyak waktu di sauna atau bak mandi air panas dapat membuat suhu tubuh Moms terlalu tinggi.

Hal ini dapat meningkatkan risiko melahirkan bayi dengan cacat lahir, dan bisa meningkatkan risiko...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb